Desainer John Elliott baru-baru ini merilis edisi kolaborasi khusus dengan Nike menggunakan siluet Air Force 1. Sepatu basket klasik ini dimodifikasi dengan tema “Ilusi Warna”. Elliott menempatkan dua lapis bahan atas “upper” sehingga menimbulkan kesan berbeda. Pria asal Los Angeles, Amerika Serikat, ini tengah sibuk menjajal ranah desain sepatu basket tahun 2018. Sebelumnya, ia mendesain sepatu baru dengan konsep kasual bagi LeBron James yang berbeda dari semua sepatu LeBron yang pernah dibuat.

Label busana miliknya dinamai John Elliott+Co sudah aktif sejak April 2012. Merek itu merupakan proyek kerja sama dengan Aaron Lavee, sahabatnya semasa SMA. “Saya menjalani masa sekolah dengan kurang baik karena mengidap disleksia. Olahraga basket dan skateboard lebih mengasyikkan daripada duduk di kelas,” ceritanya kepada GQ. Mata pelajaran matematika, lanjutnya, adalah mata pelajaran yang paling tidak ia sukai.

Hasratnya dalam mendesain sepatu telah tercetus sejak ia kecil. Bahkan, saat ia masih berusia delapan tahun, ia mengirimkan karyanya berupa desain sepatu ke Nike. Pihak Nike pun membalas sodoran Elliott kecil. Mereka mengapresiasi karyanya namun belum bisa mengajaknya bekerja sama karena usianya masih terlalu kecil.

Ada alasan utama dibalik keputusan membuat label busana sendiri. “Saya sulit sekali menemukan pakaian yang benar-benar sesuai dengan keinginan saya. Masalah bahan kerap jadi membuat saya berpikir dua kali dalam membeli pakaian. Oleh karena itu, John Elliott+Co punya karakter bahan kain yang berbeda dari pakaian pria pada umumnya,” katanya kepada Business of Fashion. Konsep ini yang menjadi basis perumusan bahan atas (upper) sepatu John Elliott x LeBron James x NikeLab Icon QS.

John Elliott x LeBron James x NikeLab Icon QS.

Kolaborasi ke dua Nike dan Elliott berlanjut untuk siluet Air Force 1. Bermain bahan jadi caranya berkespresi. Ia menggunakan dua lapis kulit bertekstur berbeda untuk mengubah bagian atas. Ia juga menggunakan kotak sepatu berbeda serta detail-detail khusus untuk memberi kesan eksklusif. Hal itu tampak dari desain logo Nike di bagian samping yang terbuat dari kulit bertekstur lebih kasar, ujung tali sepatu memakai alumunium, serta dua lapis lidah sepatu.

John Elliott x NikeLab Air Force 1 sudah dipasarkan pada 13 Oktober 2018. Konsep produksinya mengacu pada cara sang desainer merumuskan bahan dan proses pembuatan bajunya. “Segala sesuatu milik John Elliott+Co dibuat di Amerika Serikat. Itulah mengapa produk kami bernilai tinggi dan terbatas,” ujar Aaron Lavee.

Kolaborasi kedua Nike dan John Elliot+Co menunjukkan betapa ranah fesyen dan basket punya keterkaitan. Bahkan, basket pun bisa jadi kanvas bagi desainer kelas dunia menampilkan karya terbaiknya.

Foto: John Elliott/Nike

Komentar