Kepala pelatih Bima Perkasa Yogyakarta dan NSH Jakarta sama-sama menyatakan tidak puas dengan penampilan timnya. Meski mereka sudah meraih kemenangan di hari kedua Turnamen Pra-Musim IBL 2018-2019, Senin, 15 Oktober. Bima Perkasa menang 58-49 atas Hangtuah dan NSH menundukkan Siliwangi Bogor dengan skor akhir 57-45.

Kepala Pelatih Raoul Miguel Hadinoto menyoroti masalah pertahanan. Menurutnya, Bima Perkasa masih kurang konsisten dalam bertahan. Khususnya di kuarter terakhir. Padahal masalah ini sudah dievaluasi setelah Piala Raja Yogyakarta beberapa waktu lalu. Pada pertandingan melawan Hangtuah, Bima Perkasa unggul tiga kuarter, tapi ternyata di kuarter terakhir mereka justru kecolongan 16 poin dari Hangtuah. Lebih buruk lagi, ternyata Hangtuah bisa memasukkan poin dari area kunci. Padahal Bima Perkasa sekarang punya Frida Aris dan Galank Gunawan.

"Itu dia yang menjadi perhatian saya. Di kuarter keempat, mereka malah turun. Justru di kuarter penting, defense kurang konsisten. Itu yang membuat Hangtuah bisa memasukkan banyak poin," kata Raoul.

Catatan menariknya, Hangtuah ternyata lebih unggul dalam hal poin di area kunci. Padahal mereka hanya mengandalkan Luca Rimba Lioteza dan Stevan Carsera. Hangtuah menghasilkan 20 poin di area kunci dan mengumpulkan 36 rebound. Sedangkan Bima Perkasa mencetak 16 poin dan merebut 47 rebound. Beruntung Bima Perkasa punya Galank Gunawan yang bisa menghasilkan 16 dari total 47 rebound timnya.

Untuk serangan, Bima Perkasa kali ini lebih baik. Duet Alan As'adi dan Yanuar Dwi Priasmoro membuat tim ini lebih produktif. Alan menghasilkan 20 poin, sedangkan Yanuar menambahkan 15 poin, termasuk 3 dari 3 percobaan tripoin.

Pertandingan berikutnya, Bima Perkasa akan berhadapan dengan Pacific Caesar Surabaya, Selasa, 16 Oktober. Sedangkan Hangtuah bisa beristirahat satu hari.

Keluhan yang sama diungkapkan Kepala Pelatih Wahyu Widayat Jati. Timnya menang 57-45 atas Siliwangi, tapi permainannya tidak sesuai dengan rencana. Menurutnya, pemain NSH tidak menjalankan apa yang sudah direncanakan dalam latihan untuk menghadapi Siliwangi.

Sorotan utamanya justru pada penguasaan bola. NSH sudah membuat sembilan turn over di babak pertama. Jumlah ini terus bertambah hingga menjadi 18 turn over di sepanjang pertandingan. Ini yang membuatnya merasa kurang puas.

"Menang memang, tapi saya kurang puas. Mereka tidak bermain sesuai dengan strategi dalam latihan. Poin di babak kedua bagus, tapi ya tidak 18 turn over yang dibuat. Itu bukan permainan yang saya inginkan," keluh Wahyu.

Para pemain NSH terlihat seperti ingin cepat-cepat memenangkan pertandingan. Justru yang terjadi mereka terburu-buru dalam bermain. Akibatnya penyelesaian akhir sekaligus akurasi tembakan kurang baik. Di babak pertama, NSH tertinggal 23-24. Mereka hanya memasukkan 10 dari 39 percobaan tembakan. Ini termasuk 2 dari 17 tripoin.

Di babak kedua, NSH mulai mampu menguasai keadaan. NSH unggul 34-21 atas Siliwangi. Keunggulan ini yang membawa NSH bisa mengunci kemenangan. Andre Rorimpandey menjadi pencetak poin terbanyak bagi NSH dengan 16 poin, disusul M. Irman dengan 12 poin dan Raylly Pratama yang menyumbang 11 poin. Di sisi Siliwangi, Daniel Timothy Wenas menjadi pemain terbaik dengan torehan 17 poin.

Di hari berikutnya, Siliwangi bisa beristirahat karena tidak ada jadwal bertanding. Sementara itu, NSH akan mencoba kekuatan Garuda Bandung, Selasa, 16 Oktober.

Foto: Hariyanto

Komentar