Sebanyak 10 kontestan IBL mengikuti Turnamen Pra-Musim di Sritex Arena Solo yang dimulai 14 hingga 21 Oktober 2018. Kali ini turnamen pra-musim lebih menarik karena semua tim tidak diperkuat pemain asing. Mereka akhirnya bisa melihat kemampuan pemain lokal masing-masing. Garuda Bandung dan NSH Jakarta mengawali turnamen ini dengan kemenangan. Garuda mengalahkan Bogor Siliwangi dengan skor 73-52, lalu NSH menang 65-61 atas Satya Wacana.

Siliwangi tampil dengan komposisi baru. Ada Andrey Ridho Mahardika dan Daniel Timothy Wenas yang musim lalu membela Pelita Jaya. Lalu Melki Sedek yang pernah bermain di Garuda dan Bima Perkasa, sekarang memperkuat barisan big man Siliwangi. Tetapi komposisi pemain ini belum padu. Terbukti di pertandingan pertama, Siliwangi kalah 52-73 dari Garuda.

Meski punya garda baru, penguasaan bola Siliwangi masih jauh dari sempurna. Mereka melakukan delapan turn over di kuarter pertama. Namun Siliwangi kali ini terlihat lebih kuat di area kunci dengan memasukkan enam poin dan merebut 16 rebound di kuarter pertama. Sebaliknya Garuda kembali menunjukkan akurasi tembakan yang baik. Mereka memasukkan empat dari 12 tembakan tripoin hingga kuarter pertama berakhir.

Permainan Garuda di kuarter kedua jadi kunci kemenangan kali ini. Mereka bisa unggul 27-15. Garuda memasukkan lima tembakan tripoin. Di kuarter inilah, Garuda membuat jarak hingga 16 poin (37-21) dari Siliwangi.

Di pertandingan ini, total Siliwangi melakukan 30 turn over. Beruntung agresifitas Garuda masih belum bagus. Oleh karena itu, Garuda hanya mampu mencetak 19 poin dari turn over tersebut. Namun salah satu statistik positif Siliwangi di laga ini adalah poin di area cat. Mereka bisa menghasilkan 32 poin dari area tersebut. Mereka juga merebut 58 rebound. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan Garuda yang mengumpulkan 37 rebound.

Sementara itu, kemenangan Garuda kali ini karena mereka mampu mencetak tembakan tiga angka lebih banyak. Garuda memasukkan 14 dari 39 percobaan tembakan tripoin. Walau begitu, Kepala Pelatih Andre Yuwadi masih belum puas dengan hasil hari ini.

"Saya rasa tembakan tripoin sudah bagus, hanya saja untuk dua poin masih kurang. Pada dasarnya, kami ingin melihat hasil latihan yang sudah kami jalankan di turnamen kali ini. Setelah mengikuti Piala Raja, kami evaluasi. Saya melihat pemain sudah mampu bermain sesuai strategi dan tidak terburu-buru, tapi mereka hanya kurang agresif saja," ucap Andre.

Sebaliknya, kepala pelatih Siliwangi, Ali Budimansyah menyatakan bahwa timnya masih perlu perbaikan fisik. Ia merasa bahwa secara materi tidak kalah dengan Garuda, hanya saja fisik kurang prima. Ini yang menyebabkan pemain sering melakukan kesalahan.

"Sekarang kami banyak pemain baru. Kami membangun tim baru, dan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kami mungkin baru berlatih intensif seminggu lalu. Yang ingin saya capai di pra-musim ini adalah saya ingin melihat performa setiap individu. Saya ingin menemukan ramuan yang tepat untuk mereka. Makanya di pertandingan ini saya jarang time-out. Saya ingin melihat siapa-siapa saja yang siap diturunkan bersama pemain asingnya nanti," kata Ali Budimansyah.

Surliyadin dan Raymond Shariputra sama-sama mencetak 15 poin untuk Garuda, lalu Hans Abraham menyumbangkan 14 poin. Sedangkan di kubu Siliwangi, Melkisedek Basik mencetak dobel-dobel dengan 10 poin dan 11 rebound. Selanjutnya, Senin, 15 Oktober 2018, Garuda akan berhadapan dengan Satria Muda Pertamina Jakarta dan Siliwangi mencoba kekuatan NSH Jakarta.

Di pertandingan kedua hari ini mempertemukan NSH Jakarta dengan Satya Wacana Salatiga. NSH akhirnya bisa mengatasi perlawanan Satya Wacana dengan skor 65-61. Tembakan tripoin Lutfie Koswara di sisa 13 detik memastikan kemenangan NSH.

Lutfie dan Wendha Wijaya sama-sama mencetak 10 poin untuk NSH. Namun yang luar biasa, kali ini NSH bisa mengumpulkan 62 rebound. Jumlah terbanyak selama NSH tampil di liga profesional. Sementara itu di kubu Satya Wacana, Andre Adriano mencetak 25 poin selama 36 menit. Kemudian Adrian Ariadi menambahkan 15 poin. Sayangnya performa kedua pemain itu belum bisa membawa kemenangan untuk Satya Wacana.

Pertandingan ini seakan menjadi perlombaan adu kecepatan kedua tim. NSH langsung melesat dengan skor 21-13. Wendha Wijaya, Andre Rorimpandey dan Raylly Pratama mencetak masing-masing lima poin. Sementara itu, Satya Wacana harus kehilangan Henry Lakay yang ditarik keluar karena cedera lutut. Di kubu Satya Wacana, Andre Adianno menjadi ujung tombak. Hingga paruh pertama, Andre sudah mencetak 14 poin. Kecepatan dan akurasi Andre membawa Satya Wacana menyusul 29-33 di akhir kuarter kedua.

"Saya sebenarnya yakin bisa mencuri kemenangan di pertandingan ini. Karena Satya Wacana pernah mengalahkan NSH di Piala Raja. Kondisinya sama, dengan pemain lokal semua. Tapi saya melihat ada perbedaan cara bermain NSH di pertandingan kali ini. Terutama di sisi pertahanan. Di menit-menit akhir, pemain saya juga kurang fokus," komentar Efri Meldi, pelatih Satya Wacana.

Sepanjang pertandingan, kedua tim memang terlibat jual beli serangan. Terlihat jarak poin terjauh di kuarter keempat hanya satu hingga dua poin saja. Tetapi di empat menit terakhir, NSH bisa mengunci kemenangan. Satya Wacana yang berusaha mengejar dengan membuka ruang tembak untuk Tampa'i dan Andre Adrianno justru kehilangan fokus untuk bertahan. Kesalahan tersebut yang dimanfaatkan oleh NSH.

"Dari awal sudah bilang bahwa ketika terjadi kesalahan di pertahanan Satya Wacana, pemain kami harus berani mengambil keputusan. Itu terjadi di tembakan terakhir Lutfie. Kemudian, Coach Wahyu sudah menekankan pada pemain, bila ingin menang harus defense yang bagus. Itu dilakukan pemain. Kami cuku gembira dengan catatan 62 rebound. Ini jumlah paling banyak yang pernah kami kumpulkan," kata Agus Batbual, asisten pelatih NSH.

NSH berikutnya akan berhadapan dengan Siliwangi. Sedangkan Satya Wacana bisa beristirahat satu hari. Mereka akan bertanding melawan Satria Muda, Selasa, 16 Oktober 2018.(*)

Foto: Hariyanto

Komentar