Satu lagi tim yang mundur dari Srikandi Cup 2018-2019. Setelah Surabaya Fever, kini Merah Putih juga melayangkan surat pengunduran diri. Namun alasannya berbeda. Kali ini Merah Putih tidak mendapatkan dukungan dari sponsor yang menyebabkan mereka memutuskan mundur. Apalagi, sponsor utama yang sebelumnya menopang Merah Putih, memilih untuk tidak melanjutkan kerja sama.

Musim lalu, Merah Putih didukung oleh Samator. Perusahaan di bidang energi yang juga mendukung salah satu tim bola voli di Indonesia. Merah Putih Samator pun terus bisa tampil sebagai salah satu tim papan atas di Srikandi Cup 2017-2018. Sayangnya, kerja sama ini berakhir jelang pelaksanaan kompetisi musim 2018-2019.

"Jadi memang kami sudah berusaha untuk mendapatkan sponsor pengganti. Tapi karena waktu yang terlalu mepet, kami tidak bisa mendapatkan sponsor tersebut. Kami sebenarnya sudah mengajukan kerja sama dengan Samator sejak beberapa bulan lalu, kemudian jawaban diberikan minggu ini," ucap Liana Sihombing, Manajer Merah Putih.

Liana menambahkan, sampai Jumat malam (12 Oktober), pihaknya masih berusaha untuk mencari dukungan sponsor. Sebab Merah Putih harus punya kepastian untuk ikut Srikandi Cup sebelum Rapat Dewan Komisaris yang digelar hari ini (13 Oktober 2018). Karena tidak ada kepastian sponsor, maka mereka memutuskan untuk mundur.

Ketika Samator menarik diri, manajemen Merah Putih sudah memberi penjelasan kepada pemain. Ternyata ada separuh dari jumlah pemain Merah Putih masih bersedia tampil di Srikandi Cup. Beberapa pemain yang mundur karena ingin menyelesaikan pendidikan dan ada pula yang ingin menikah. Tetapi Liana tidak mau mengambil risiko terlalu jauh bila Merah Putih tetap ikut tanpa dukungan sponsor.

"Sebenarnya saya sedih ketika mengambil keputusan mundur. Karena kami masih ingin ikut Srikandi Cup. Sampai detik terakhir, kami masih punya keinginan untuk ikut. Tetapi saya juga tidak ingin berandai-andai, karena yang saya bawa ini tim. Sementara itu, untuk mencari sponsor door-to-door, waktunya tidak cukup," imbuh Liana.

Liana mengakui bahwa keputusan berat sudah diambil hari ini. Sebab Merah Putih menjadi salah satu klub basket putri yang dihuni pemain berkualitas seperti Christie Apriani Rumambi, Michelle Kurniawan, Isabelle Suryaman dan masih banyak lagi pemain-pemain muda berbakat di klub ini. Liana dan beberapa pendiri Merah Putih sudah membangun tim ini mulai dari nol.

Merah Putih muncul di liga profesional pada Women's National Basketball League (WNBL) Indonesia musim 2012-2013. Mereka dikenal dengan nama Merah Putih Predators Jakarta. Klub ini dibangun oleh beberapa orang yang ingin memajukan basket putri Indonesia. Mereka mengumpulkan pemain dan ingin mengikuti Kompetisi Basket Wanita (KOBANITA) yang ternyata berakhir pada tahun 2009. Setelah WNBL muncul di tahun 2012, mereka akhirnya bergabung pada musim kedua.

Merah Putih dikenal sebagai tim yang konsisten di basket putri Indonesia. Bahkan saat Women's Indonesia Basketball League (WIBL) hanya diikuti empat klub, mereka tetap ikut. Di tengah keterbatasan, Merah Putih juga tetap menjadi bagian dari Kompetisi Basket Putri Profesional Indonesia 2017 yang menjadi cikal bakal Srikandi Cup. Sayangnya musim ini, mereka harus menarik diri dari kompetisi tersebut.(*)

Foto: Mei Linda

Komentar