Philadelphia 76ers adalah kejutan terbesar yang terjadi di musim 2017-2018. Tim yang kerap disebut Sixers ini berhasil menutup musim reguler dengan bertengger di peringkat tiga Wilayah Timur. Sebagai tim yang hanya meraih 75 kemenangan dalam kurun 2012-2017, 52 kemenangan yang mereka raih musim lalu adalah kemajuan super pesat dari sebuah tim.

Kemajuan tersebut tentu tidak lepas dari kesabaran serta kecerdikan manajemen, tim pelatih, dan para penggemar Sixers. Sejak mencanangkan proses membangun ulang (rebuild) pada musim 2011-2012, seluruh jajaran Sixers harus menerima fakta tim mereka kocar-kacir setiap musim. Seperti yang saya tuliskan di atas, 75 kemenangan dalam kurun empat musim harusnya jelas menggambarkan peringkat Sixers setiap musimnya.

Masih dari tulisan saya di majalan Mainbasket edisi 51 yang terbit Desember 2016, Sixers juga termasuk tim yang mengandalkan pemain muda. Kala itu, subjudul tulisan saya adalah” Philadelphia 76ers, Tunggu Waktu Meledak.” Benar saja, Sixers meledak satu musim setelahnya dengan deretan pemain-pemain muda mereka. Ben Simmons, Dario Saric, dan Joel Embiid adalah tokoh utama ledakan Sixers musim lalu dan sangat besar kemungkinan musim ini adalah puncak ledakan skuat Sixers.

 

Simmons sudah membuktikan dominasinya sebagai fasilitator tim. Gelar Rookie of The Year serta catatan statistik 15,8 poin, 8,1 rebound, dan 8,2 asis adalah data penguat citra dominasinya. Lebih hebat lagi karena Simmons sama sekali tidak memasukkan tembakan jarak jauh ke dalam amunisi serangannya. Ya, Simmons tercatat hanya mencoba 11 kali tripoin dan sama sekali tak menemui sasaran.

Di awal, beberapa orang mulai menyamakan Simmons dengan Giannis Antetokounmpo yang juga tak memasukkan tripoin sebagai senjatanya. Namun, saya yakin Simmons dan Antetokounmpo adalah kasus yang berbeda. Memundurkan waktu sedikit, seberapa besar peran Antetokounmpo di tahun pertamanya di NBA? atau tahun kedua?

Antetokounmpo belum sedominan sekarang selama dua musim pertamanya di NBA, sementara Simmons melakukan ini di musim pertamanya, walau secara teknis ia sudah bersama tim selama dua musim. Apa yang ditunjukkan Simmons bak menunjukkan dirinya memang dilahirkan untuk olahraga ini, seperti LeBron James.

Dalam beberapa video latihan pramusim terbaru Sixers, Simmons terlihat mulai melakukan latihan menembak tiga angka, Jika hal ini berjalan sesuai dengan eksptasi dan bisa diterapkan musim depan, Simmons bisa saja masuk dalam kandidat MVP musim depan.

Saya akan melewati pembahasan mendalam tentang Embiid karena saya merasa tidak ada yang perlu dikomentari dari pemain ini. Rataan 22,0 poin, 9,9 rebound, 2,8 asis, plus 2,0 blok per laga dengan akurasi tripoin mencapai 32 persen, menunjukkan Embiid sudah memenuhi standar bigman modern dan salah satu yang terbaik di liga. Selama Embiid terus menjaga dan meningkatkan kesehatannya, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Yang patut ditunggu dari Sixers musim depan adalah Markelle Fultz. Pemain yang terpilih pertama di NBA Draft 2017 ini musim lalu mengalami banyak kendala untuk tampil maksimal. Cedera bahu bisa dibilang yang mengambil peran penting terhadap sumbangsihnya yang hanya 7,1 poin, 3,1 rebound, dan 3,8 asis per laga. Cedera tersebut juga membuat ia hanya mencoba satu tripoin sepanjang 14 laga yang ia mainkan. Ya, satu tembakan tripoin saja.

Hal tersebut berbanding cukup jauh dibanding penampilannya di level kuliah dengan University of Washington. Turun 25 kali di NCAA, ia tercatat melepaskan 126 tripoin dan memasukkan 52 di antaranya, setara dengan 41 persen. Ia juga membukukan 23,2 poin, 5,7 rebound, dan 5,9 asis per gim kala itu.

Saya sangat yakin Fultz akan dimainkan oleh Brett Brown, Kepala Pelatih Sixers, sebagai pemain utama (starter). Namun, perannya selama ini sebagai garda utama (point guard) akan digeser sebagai garda tembak (shooting guard). Selama tiga laga pramusim yang sudah dimainkan Sixers, Fultz memang dicoba sebagai shooting guard dan sejauh ini sepertinya ia masih butuh beberapa penyesuaian terutama terkait area-area ia melepaskan tembakan.

Komposisi Simmons, Fultz, Robert Covington, Saric, dan Embiid akan membuat Sixers memiliki skuat yang sangat kuat baik saat menyerang ataupun bertahan. Pamor Covington sebagai pemain bertahan area perimeter terbaik sudah terbukti dengan terpilihnya ia di NBA All-Defensive First Team. Embiid juga masuk dalam NBA All-Defensive Second Team yang semakin memperkokoh tim ini. Sementara secara penyerangan semua pemain ini mampu membuat situasi menembak mereka sendiri.

Selalu ada ungkapan bahwa tim juara adalah tim yang kuat baik di starter dan cadangan. Bagaimana dengan cadangan dari Sixers? Cukup tangguh untuk menguasai Wilayah Timur atau bahkan NBA? jawabannya adalah iya, cukup tangguh untuk menguasai Wilayah Timur.

Dengan masuknya Fultz di barisan starter, maka pemain senior, J.J. Redick akan bergeser ke bangku cadangan. Redick adalah salah satu penembak jitu terbaik dalam waktu sedekade terakhir terbukti dengan 41 persen akurasi tripoin sepanjang karirnya. Memulai laga dari bangku cadangan sudah cukup lama tak diraskan Redick. Namun, saya yakin bila hal tersebut mampu membawanya menuju gelar juara atau setidaknya final NBA, hal tersebut bukan masalah besar.

Sepanjang jeda musim ini, Sixers sudah kehilangan tiga pemain cadangan penting mereka. Marco Belinelli, Ersan Ilyasova, dan Richaun Holmes, ketiganya total menyumbangkan 30,9 poin per laga dari bangku cadangan Sixers musim lalu.

Menyadari hal tersebut, Sixers bergerak dan  mendapatkan Wilson Chandler dan Mike Muscala melalui proses tukar (trade). Secara rataan poin, kedua pemain ini setara dengan perolehan Ilyasova dan Homes. Dilengkapi dengan Redick, maka poin tiga pemain cadangan tersebut sudah tergantikan dengan sempurna, dengan catatan Fultz bisa setidaknya menyamai perolehan Redick di angka 17 poin per gim.

Opsi lain di bangku cadangan adalah duo penembak jitu, Furkan Korkmaz dan Landry Shamet. Keduanya menunjukkan penampilan yang menjanjikan dalam rangkain NBA Summer League dan pramusim yang sudah dijalani. Kedua pemain ini saya prediksi akan mendapatkan menit bermain di awal musim seiring kemungkinan besar absennya Chandler dan ruki, Zhaire Smith.

Smith sendiri cukup diragukan akan tampil dalam waktu dekat setelah ia juga terkena kutukan cedera ruki Sixers. Saat Summer League lalu, Smith yang tergabung dalam deretan duta Puma mengalami cedera retak di kaki kirinya dan naik meja operasi. Belum ada waktu yang jelas kapan ia akan kembali.

Dengan penampilan musim lalu ditambah perkembangan dan pembaharuan skuat yang dilakukan di jeda musim ini, rasanya sudah waktunya Sixers diperbincangkan sebagai kandidat penguasa Wilayah Timur atau bahkan juara NBA. Saya rasa ini adalah waktu yang sangat tepat untuk Sixers kembali ke puncak seperti musim 200-2001, seperti era Allen Iverson lalu.

(Baca juga: 10+2 Tim Terbaik 2018-2019)

Foto: NBA

 

Komentar