Geliat Puma dalam memenuhi ambisi menguasai ranah basket makin tak terbendung. ESPN melaporkan bahwa DeMarcus Cousins setuju dengan klausa yang disodorkan Puma. Cousins jadi pebasket senior ketiga yang bergabung dengan perusahaan yang didirikan Rudolf Dassler itu setelah Rudy Gay dan Terry Rozier.
Kabar ini disampaikan melalui cuitan Nick DePaula kemarin malam waktu Amerika Serikat. Ia juga menyebut klausa Cousins bersama Nike sebagai pihak yang lebih dahulu menjadikannya duta produk. Jatuh tempo dilayangkan selama 10 hari. Bila Nike tidak segera bertindak, maka Cousins akan ganti sponsor sepatu mulai musim 2018-2019.
Perekrutan Cousins bosa jadi yang terbaik diantara pemain lain di bawah naungan Puma dari segi penjualan (lima ruki, satu pemain WNBA, dan dua pemain senior NBA). Karirnya bersama tim besar menaikkan daya pikatnya di ranah publik dipertegas dengan empat kali tampil di laga NBA All Star. Merujuk pada fakta tersebut, muncul kabar tampil sebagai bintang iklan utama untuk seluruh promo produk Puma Basketball.
Sayangnya, Cousins tidak akan segera tampil menggunakan Puma Clyde Court Disrupt. Cedera otot Achilles yang ia derita pada Januari 2018 lalu belum sembuh sepenuhnya. Puma juga masih merumuskan teknologi Jamming yang ada di sepatu tersebut untuk kaki berukuran besar. Hal itulah yang menyebabkan DeAndre Ayton tetap menggunakan Nike Kobe AD di laga pra musim dengan logo Nike yang disamarkan.
Perekrutan Cousins bisa jadi bukti bahwa Golden State Warriors berisi penggawa yang layak jual dari segi bisnis. Lulusan University of Kentucky itu jadi pemain kelima yang sudah dilabel sebagai duta sepatu. Empat pemain Warriors lain yang masuk daftar ini adalah Kevin Durant (Nike), Draymond Green (Nike), Stephen Curry (Under Armour), dan Klay Thomson (Anta).
Dari segi performa tim, Warriors bisa jadi tim terbaik di NBA saat ini. Mereka menjuarai NBA 2015, 2017, dan 2018. Raihan itu bisa jadi lebih mentereng andai pada 2016 berhasil menjungkal Cleveland Cavaliers yang sukses mencuri gelar. Itu artinya, Warriors mencapai laga puncak selama empat tahun berturut-turut. Prestasi tersebut tentu saja jadi sorotan media secara masif sehingga pemainnya pun dianggap potensial dari segi penjualan produk.
Sejauh ini, Puma masih merilis satu jenis sepatu basket. Belum ada kabar lebih lanjut mengenai perilisan sepatu khusus bagi masing-masing duta mereka. Walau begitu, geliat Puma ini mengancam eksistensi para penyedia perlengkapan basket lainnya seperti Nike, adidas, Under Armoud, Anta, Li-Ning, dan lain sebagainya.
Foto: Slam, Golden State Warriors