Adam Silver selaku Komisioner NBA menjanjikan menambah jatah kuota pemain Benua Afrika di liga basket yang ia pimpin. Hal ini disampaikan kepada Paul Kagame (Presiden Rwanda) dan Uhuru Kenyatta (Presiden Kenya) di sela kunjungan mereka ke New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri rapat Majelis Umum PBB ke 73. Lewat pernyataan Silver ini, akan semakin banyak pebasket Afrika yang berlaga di NBA.

Kesempatan ini disambut dengan baik oleh Kagame. Ia menyatakan rasa terima kasih untuk NBA lewat kebijakan tersebut. “Terima kasih karena menjaga Afrika sebagai pusat dari apa yang dapat dilakukan secara global. Dalam hal ini mengidentifikasi bakat olahraga di sana,” tutur Kagame dalam pidatonya. Kini memang sudah cukup banyak pemain Afrika di NBA, namun Kagame menjanjikan bahwa masih ada lebih banyak lagi yang berbakat.

Paul Kagame saat melangsungkan pidato sambutan.

Pria 61 tahun itu berujar bahwa basket membawa banyak manfaat bagi generasi muda di negaranya dan Benua Afrika. Selain perbaikan ekonomi, Kagame memproyeksikan bahwa kesempatan ini bisa membuka peluang perbaikan pendidikan bagi atlet Afrika.

Program ini adalah program lanjutan dari kerja sama yang sudah terjalin lama. Pada akhir Agustus 2018, mereka membangun kamp pelatihan basket di Kigali, Ibukota Rwanda. Turut andil pula Masai Ujiri sang Presiden klub Toronto Raptors dalam proyek jangka panjang ini.

Ujiri bukan nama asing bagi basket Afrika. Ia merupakan pejabat eksekutif basket profesional Nigeria, mantan pencari bakat, dan mantan pemain bola basket profesional. Ia merupakan pendiri proyek Giants of Africa, sebuah prakarsa yang berupaya menyediakan pelatihan basket kepada pemuda Afrika. Visi program kepelatihan itu untuk meningkatkan kemampuan basket ke ranah profesional dan memberdayakan mereka mencapai potensi terbaik.

Afrika bahkan sudah menempatkan perwakilannya dalam badan eksekutif NBA. Ialah Amadou Gallo Fall, pria asli Senegal yang menjabat sebagai Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana NBA Afrika. Ia dan Mark Tatum selaku Deputi Komisioner NBA telah memantau perkembangan bakat pebasket muda Afrika beberapa tahun belakangan. Keduanya turut hadir dalam acara pertemuan ini sebagai bukti keseriusan dalam visi pengembangan basket Benua Hitam.

Kehadiran pebasket Afrika di kompetisi basket tertinggi Amerika Serikat ini memang sudah tidak terbendung. Setidaknya ada satu orang pebasket asli atau keturunan Afrika di setiap tim. Inilah pebasket Afrika terbaik di NBA yang bertanding di laga amal Pretoria Afrika Game, Juli 2018: Al-Farouq Aminu (Portland Trail Blazers, lahir di Amerika Serikat, orang tua dari Nigeria), Bismack Biyombo (Charlotte Hornets, Rep. Demokratik Kongo), Cheick Diallo (New Orleans Pelicans, Mali), Joel Embiid (Philadelphia 76ers, Kamerun), Evan Fournier (Orlando Magic, lahir di Prancis, orang tua dari Aljazair), Serge Ibaka (Toronto Raptors, Republik Kongo), Timothe Luwawu-Cabarrot (Oklahoma City Thunder, lahir di Prancis, orang tua Republik Democratik Kongo), Pascal Siakam (Toronto Raptors, Kamerun), Luol Deng (Los Angeles Lakers, Sudan Selatan) and Ian Mahinmi (Washington Wizards, lahir di Prancis, orang tua dari Benin).

Foto: Arsip laman The New Times via Flickr

Komentar