Bila kita mendengar nama negara Jerman, maka yang kemungkinan terbayang lebih dulu adalah timnas sepak bolanya. Hampir tidak terpikir tentang timnas basketnya. Kini, Jerman diprediksi menjadi salah satu kekuatan besar di Piala Dunia FIBA 2019 di Cina. Mereka baru saja lolos ke Cina dengan rekor kemenangan sempura (8-0). Salah satu aktornya adalah bintang NBA Dennis Schroder.
Tim putra Jerman menduduki peringkat ke-14 untuk FIBA Eropa. Kemudian di babak kualifikasi Piala Dunia 2019, Jerman berada satu grup dengan Serbia (peringkat ke-3) dan Yunani (peringkat ke-7). Tentu tidak mudah untuk lolos ke babak utama bila melihat persaingan di grup ini.
Jerman jarang berprestasi di basket antarnegara. Salah satu prestasi gemilang Jerman di Piala Dunia FIBA terjadi di tahun 2002. Saat itu mereka meraih medali perunggu atau menduduki peringkat ketiga. Legenda hidup Dallas Mavericks, Dirk Nowitzki, menjadi faktor keberhasilan Jerman saat itu. Selain membawa tim Jerman berprestasi, Nowitzki dianugerahi gelar Pemain Tebaik (MVP) Piala Dunia FIBA 2002. Setelah era Nowitzki berakhir, Jerman tidak pernah menembus empat besar di Piala Dunia. Bahkan lebih buruk, Jerman malah gugur di babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2014.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada akhir November 2017, Jerman muncul dengan membawa tim terbaik di Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 Zona Eropa. Di Ronde Pertama, Jerman satu grup dengan Serbia, Georgia dan Austria. Kejutan terjadi di fase pertama hingga ketiga, mereka menang enam laga tanpa kalah. Kemudian di Ronde Kedua, Jerman menang dua laga sekaligus mencetak rekor 8-0. Dengan sisa empat laga di babak kualifikasi, maka Jerman sudah dinyatakan lolos ke babak utama.
"Kami lolos ke babak utama Piala Dunia dengan delapan pertandingan. Siapa yang berpikir kami bisa melakukan hal tersebut, bila melihat lawan-lawan di grup kami. Ini adalah pencapaian luar biasa. Bahwa kami meraih rekor 8-0. Itu tidak mudah," kata Kepala Pelatih Henrik Rodl, seperti dikutip dari fiba.com.
Yang menjadi pertanyaan saat ini, siapa yang membuat Jerman begitu kuat, padahal sudah tidak ada pemain berkaliber Dirk Nowitzki? Jawabannya adalah Dennis Schroder. Pemuda 25 tahun kelahiran Braunschweig, Jerman, yang sudah menjajah NBA sejak tahun 2013. Schroder menjadi bintang Atlanta Hawks di musim 2013 hingga 2018. Kemudian musim depan, ia akan memakai jersey Oklahoma City Thunder. Schroder benar-benar sudah membuat timnas Jerman perkasa di babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019.
Hingga Ronde Kedua, hanya ada 6 dari 19 pemain Jerman yang tampil penuh delapan laga. Mereka adalah Ismet Akpinar, Danilo Barthel, Maik Zirbes, Karsten Tadda, Bastian Doreth dan terakhir kapten tim Robin Benzing. Dennis Schroder masuk di fase ketiga. Jadi ia baru bermain empat laga, tepatnya di fase ketiga dan keempat. Tetapi ini menjadi fase penting sekaligus penentuan lolos dan tidaknya Jerman ke babak utama.
Schroder membuat akurasi (field goals) Jerman meningkat dari 47 persen menjadi 51 persen. Selain itu, Jerman lebih produktif dengan mencetak 92,7 poin per pertandingan. Tentu yang paling mencolok, Schroder membuat catatan asis meningkat drastis dari 17,2 APG menjadi 19,0 APG. Dalam empat pertandingan saja, Schroder menghasilkan 23,5 PPG dan 7,5 APG. Kehadiran Schroder mengubah Jerman lebih tajam, lebih produktif dan aliran bola lebih lancar. Ini data timnas Jerman sebelum dan sesudah kedatangan Dennis Schroder:
Kematangan umpan dan kecerdikan Schroder terlihat di laga melawan Israel, 16 September 2018 lalu, di Liepzig Arena, Jerman. Tuan rumah tertinggal 19 poin 35-54 di babak pertama. Mereka berhasil menyusul di menit-menit akhir. Di sisa dua menit pertandingan, Jerman memasukkan tujuh poin beruntun. Lalu drama kemenangan terjadi di sisa 4 detik. Dennis Schroder memberi umpan matang ke Maxi Kleber yang membuat skor sama kuat 92-92 di akhir waktu normal. Kemudian di babak tambahan Jerman menundukkan Israel dengan skor 112-98. Selain membuat aksi heroik, Schroder juga berhasil mencetak 30 poin dan 13 asis.
"Kami harus terus percaya pada diri kami sendiri, dan itu membuahkan hasil akhir yang bagus. Kami berhasil mengumpulkan kemenangan dan lolos ke Cina, itu hal yang bagus," ujar Dennis Schroder, usai pertandingan melawan Israel. Berikut rincian statistik penampilan Schroder di Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 selama empat pertandingan:
Jerman memang sudah lolos, namun ujian sebenarnya akan dimulai. Jerman hingga saat ini sudah berhasil menundukkan Serbia sebagai salah satu raksasa basket Eropa. Tapi di Ronde Kedua, mereka juga berada satu grup dengan Yunani. Tim yang menduduki peringkat ketujuh Eropa itu juga memastikan lolos ke babak utama Piala Dunia FIBA 2019 dengan rekor kemenangan sempurna, 8-0. Jerman dan Yunani belum pernah bertemu. Mereka dijadwalkan bertanding di fase kelima dan keenam. Ini jadwal Jerman di fase kualifikasi selanjutnya:
Jerman punya misi di babak kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 yaitu menjuarai Grup L. Artinya masih ada empat pertandingan lagi yang harus dimenangkan. Tentu ini menjadi daya tarik tersendiri. Bagaimana tim Jerman mewujudkan misinya, sekaligus melihat bagaimana peran Schroder sebagai garda utama di laga-laga berikutnya.(*)
Foto: fiba.com