Cina sebagai salah satu penguasa basket Asia tentu tidak ingin malu ketika bertanding sekaligus sebagai tuan rumah Piala Dunia FIBA (FIBA World Cup) 2019 mendatang. Sebab itu, mereka harus mencari komposisi pemain yang tepat untuk melawan negara-negara basket hebat lainnya di dunia. Hingga Ronde Kedua, Cina masih belum menentukan roster yang pasti. Tapi gambaran tim Cina yang sebenarnya sudah terlihat di Asian Games 2018 lalu, saat mereka berhasil memenangkan medali emas.
Pada 16 Maret 2015 lalu, Cina dan Filipina bersaing menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2019. Hanya dua negara itu yang dianggap memenuhi syarat oleh FIBA. Kemudian tepatnya 7 Agustus 2015, Cina secara resmi dinyatakan sebagai tuan rumah Piala Dunia. Penentuan ini diambil melalui pemungutan suara. Cina unggul 14-7 dari Filipina. Ini artinya, selain menjadi tuan rumah gelaran akbar bola basket, Cina juga punya hak lolos tanpa melalui babak kualifikasi.
Hak istimewa tersebut membuat Cina lebih leluasa mencoba pemain, tanpa memikirkan lolos atau tidak. Ternyata benar, Cina melakukan hal tersebut selama babak kualifikasi zona Asia berlangsung. Di Ronde Pertama (first round), Cina bahkan memakai tiga susunan pemain yang berbeda. Karena ada tiga jendela (window, atau fase kualifikasi) yang dijadwalkan. Berikut daftar susunan pemain Cina hingga jendela keempat (fourth window):
Di babak kualifikasi Ronde Pertama, Cina berada di Grup A bersama Korea Selatan, Selandia Baru dan Hong Kong. Hasilnya cukup bagus, mereka berhasil melaju ke babak kedua dengan tiga kemenangan dan tiga kali kalah. Sementara itu di awal Ronde Kedua atau jendela keempat, Cina mencetak sekali menang dan sekali kalah. Ini hasil pertandingan Cina selama babak kualifikasi:
Menarik bila melihat komposisi pemain Cina di Ronde Pertama. Mereka menggunakan tujuh pemain yang sama yaitu Fang Shuo, Abudushalamu Abudurexiti, Wan Zhelin, Liu Zhixuan, Yu Chandong, Dong Hanlin dan Sun Minghui. Hasilnya sangat bagus karena di jendela pertama mereka menang dua laga yaitu menundukkan Hong Kong (96-44) dan Korea Selatan (92-81). Tetapi ternyata komposisi opsi pertama ini justru kalah telak di jendela ketiga. Cina kalah dari Korea Selatan dan Selandia Baru.
Perbedaan hasil di dua jendela ini, kemungkinan besar karena adanya pemain bintang. Di jendela pertama Cina memasukkan pemain Dallas Mavericks, Ding Yanyuhang. Ding mengoleksi 19,5 PPG, 5,5 RPG dan 2,0 APG. Hilangnya Ding di jendela ketiga membuat mereka lemah di area kunci. Sebaliknya, saat jendela ketiga, Korea Selatan mengeluarkan Ricardo Ratliffe. Ini makin membuat Cina kesulitan menghadapi Korea Selatan. Selain itu, Cina selalu kalah saat bertemu Selandia Baru.
Kembali melihat komposisi pemain, Cina mengeluarkan tujuh pemain yang sama di jendela kedua dan jendela keempat. Ini bisa disebut sebagai opsi kedua. Karena dari tujuh pemain itu ada Guo Ailun. Bintang basket Cina yang menjadi duta merek Jordan. Guo layak disebut sebagai garda masa depan Cina. Pemain berusia 24 tahun itu bermain di tiga pertandingan dengan koleksi 4,3 APG dan 6,5 PPG. Selain Guo, satu pemain yang mencuri perhatian adalah Peng Zhou. Ia mengoleksi 16,8 PPG, 4,5 RPG dan 2,8 APG di empat laga. Di jendela kedua, Cina juga memasukkan mantan pemain Milwaukee Bucks, Washington Wizards dan Dallas Mavericks, Yi Jianlian. Yi mencetak 24,5 PPG dalam dua pertandingan saja. Dengan komposisi opsi kedua ini, Cina mengumpulkan dua kemenangan dari empat laga.
Dua opsi susunan pemain Cina punya kelebihan dan kekurangan. Namun ada satu lagi opsi yang dimiliki Cina yaitu tim Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, bulan Agustus lalu. Ternyata di tim tersebut, Cina memasukkan pemain-pemain terbaik seperti Ding Yanyuhang (Dallas Mavericks), Zhou Qi (Houston Rockets), Abudushalamu Abudurexiti, Wang Zhelin, dan bintang muda Sun Minghui. Kelima pemain tersebut membuat Cina membawa pulang medali emas Asian Games mengalahkan Iran di final dengan skor 84-72.
Saat ini, Ronde Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2019 Zona Asia masih berjalan satu jendela. Masih ada dua jendela lagi yaitu di bulan November 2018 dan bulan Februari 2019. Artinya, Cina masih punya waktu untuk mencoba lagi pemain-pemain terbaiknya. Apalagi mereka sudah punya jaminan untuk lolos ke babak utama.
Kemungkinan besar, Cina akan diperkuat lima pemain inti untuk Asian Games 2018. Dari lima pemain utama Cina di Asian Games, hanya Zhou Qi yang belum pernah tampil di Kualifikasi Piala Dunia. Setelah itu, mereka akan memasukkan senter-forwarda berpengalaman berusia 33 tahun, Yi Jianlian. Dengan adanya mereka berenam, Cina bisa menguasai area kunci. Sementara itu untuk garda utama, Cina punya tiga pemain muda potensial yang sudah pernah dicoba di babak kualifikasi. Mereka adalah Zhao Jiwei (10,5 PPG), Hum Mingxuan (11,5 PPG) dan Guo Ailun (6,3 PPG). Ketiganya berusia di bawah 24 tahun.
Tentu komposisi tersebut belum pasti. Kembali lagi, Cina masih punya dua jendela lagi untuk mencoba pemain. Prediksinya, mereka tidak akan main-main di dua jendela tersebut. Sebab Cina berambisi lolos dengan merebut satu dari tujuh tiket zona Asia, walaupun mereka sudah punya jatah sebagai tuan rumah.(*)
Foto: fiba.com