Keluarga Ball kini identik dengan Lonzo, LaMelo, dan LiAngelo Ball. Meski begitu, terdapat keluarga Ball yang lebih dahulu tenar dibanding anak-anak Lavar Ball itu. Mereka adalah kuartet penyanyi gospel yang dikenal sebagai The Ball Brothers. Grup vokal ini didirikan oleh Daniel, Andrew, Stephen, dan Josh Ball. Mereka adalah anak dari asisten pastur Richard Ball yang mengabdi di Gereja park Meadows Baptist. Stephen dan Josh akhirnya keluar lalu digantikan oleh Chad McCloskey dan Rhett Robert yang masih memiliki hubungan saudara.

Kelompok vokal pria ini sudah berdiri sejak 2006 dan konsisten dengan nama The Ball Brothers. Mereka memiliki penggemar kalangan umat kristiani seantero Amerika Serikat. Mereka dianggap punya keunikan karena menghadirkan kombinasi musik generasi lama dan baru. Keempatnya mengusung empat karakter suara yang berbeda. Dari situ hadirlah grup vokal dengan gaya musik yang berbeda dari grup vokal kristiani pada umumnya.

“Di awal berdirinya The Ball Brothers, kami mencoba mengikuti gaya grup vokal yang sedang tenar. Namun kami merasa tidak mensyukuri nikmat Tuhan berupa pita suara indah. Oleh karena itu, kami meramu gaya vokal The Ball Brothers,” papar Daniel di situs resmi mereka.

Dengan 12 tahun jam terbang, wajar jika bakat mereka sudah diakui. Dalam setahun, kuartet Ball bisa manggung hingga 150 kali, atau sekitar 13 kali dalam sebulan. Mereka juga tercatat tampil ke luar Amerika Serikat seperti Bolivia, Jerman, Irlandia Utara, Kanada, hingga Belanda. Prestasi terbaik mereka adalah ketika lagu “It’s About the Cross” bertengger di puncak tangga lagu iTunes Christians. Capaian itu dilengkapi dengan video klip yang sudah disaksikan 45 juta kali di platform Facebook.

Kejayaan mereka sebagai keluarga Ball berubah sejak Lonzo Ball masuk daftar NBA Draft 2017 dengan Lavar Ball yang kerap mencari perhatian kepada awak media. Mereka menceritakannya kepada Jake Fischer selaku pewarta Sports Illustrated. “Banyak penggemar kami yang menanyakan relasi kami dengan mereka (Keluarga LaVar Ball). Apalagi ketika BBB merilis sepatu dengan harga yang cukup tinggi, tidak jarang mereka meluapkan kritikannya kepada kami. Padahal kami tidak tahu menahu,” papar Andrew Ball.

Walau tenar sebagai vokal grup kristiani, personil The Ball Brothers juga penikmat basket. Stephen Ball, mantan personil The Ball Brothers, bahkan pernah berhadapan dengan LaMelo Ball di ajang basket tingkat SD awal tahun 2000. Daniel dan Andrew Ball pun masih bermain basket hingga kini untuk kebutuhan kebugaran badan. “Kami lebih memilih bernyanyi,” kata Daniel.

Daniel Ball selaku personil utama adalah seorang penggemar Los Angeles Lakers. Ia acap kali mengajak sang buah hati untuk menikmati pertandingan di Staple Center, kandang Lakers. Daniel Ball bahkan berani memprediksi kiprah LeBron James dengan Kobe Bryant sebagai pembanding. “Kobe tetap menjadi Kobe hingga pertandingan terakhirnya. James bisa saja seperti Kobe, namun diperlukan waktu adaptasi baginya untuk benar-benar menyamai kontribusi Kobe untuk Lakers,” ujarnya.

The Ball Brothers dan Keluarga Ball tidak terasosiasi secara langsung meski memiliki nama yang sama. Mereka fokus dengan bidangnya masing-masing. The Ball Brothers tetap produktif berkarya meski sudah menelurkan 12 album. Kesalahpahaman pun kerap terjadi karena tidak banyak yang mengetahui The Ball Brothers bukan bagian dari Keluarga Ball. “Bila LaVar berkenan menyanyi dengan kami, maka kami pun berkenan bermain basket dengannya,” tutup Daniel.

Foto: Situs Resmi The Ball Brothers

Komentar