Stapac Jakarta kehilangan cukup banyak pemain dalam jeda musim baru Indonesian Basketball League (IBL). Fandi Andika Ramadhani memutuskan pensiun, Kristian Liem mencoba tantangan baru sebagai pemain bebas (free agent), sementara Andakara Prastawa merapat ke tim Jakarta lainnya, Pelita Jaya.

Dari sederet nama tersebut, kepergian Prastawa bisa dibilang sebagai yang paling menyedot perhatian. Selain karena berpindah ke salah satu tim terkuat di IBL, kepergian peraih gelar Sixthman of The Year tersebut juga membuat pertanyaan siapakah yang akan mengisi perannya.

Namun, Stapac dan para penggemarnya rasanya tak perlu khawatir. Nama, Widyanta Putra Teja masih akan mengenakan seragam Stapac musim depan. Kepastian itu didapatkan Mainbasket usai berbincang dengan Sang Pemain. Pemain yang akrab disapa Widy ini sebenarnya bisa menyandang status free agent setelah kontraknya dengan Stapac habis awal Juli lalu. Namun, ia setuju untuk memperpanjang kontrak hingga satu musim ke depan.

Selain berbincang tentang perpanjangan kontrak, Mainbasket dan Widy juga membahas beberapa hal lain mulai dari kuliahnya, hingga target yang ingin ia capai di masa mendatang. Simak wawancara berikut.

Halo Widy! Apa kabar?

Baik, maaf baru bisa kontak, baru selesai latihan. Ada apa nih?

Mau ngobrol Wid, kami dapat info kalau kontrak kamu sama Stapac habis 1 Juli 2018 lalu, bagaimana statusnya sekarang?

Oh, iya benar, kontraknya habis di tanggal itu. Sekarang statusnya saya sudah perpanjang kontrak dengan Stapac.

Wah, selamat Wid!, Berapa lama durasi kontrak barunya?

Terima kasih! Satu musim, sampai akhir musim depan saya masih bersama Stapac.

Bisa cerita tentang proses mengambil keputusan perpanjang kontrak?

Agak panjang nih alasannya. Ada tiga hal yang membuat saya akhirnya mengambil keputusan itu. Menit bermain, kuliah, dan keluarga.

Tidak masalah Wid! Tolong jelaskan saja semua alasannya.

Oke, pertama, tentang menit bermain. Saya melihat posisi Stapac yang ditinggal Prastawa jadi peluang untuk minute play bertambah di musim ini. Meskipun balik lagi itu semua adalah keputusan pelatih. Kedua, kalau saya memutuskan pindah tim, kuliah saya pasti kesulitan mengatur ulang jadwalnya. Apalagi, kuliah saya tinggal skripsi saja, target saya setahun lagi saya sudah lulus. Ketiga, orang tua juga menyarankan saya untuk stay di Stapac karena mereka ingin saya lanjut S2 kalau sudah lulus nanti.

Alasannya cukup panjang dan jelas Wid, lantas kenapa perpanjang cuma satu tahun?

Nah ini dia, saya tidak bisa menjelaskan secara detil. Ada beberapa alasan pribadi dan saya belum bisa cerita, mohon maaf.

Tidak masalah, Widy sudah berada di organisasi ini selama empat tahun. Sejauh ini cukup nyaman?

Ya, sejauh ini saya sangat nyaman dengan organisasi ini. Saya sama sekali tidak bermasalah dengan organisasi. Semua hal di sini serba jelas dan menjunjung tinggi rasa kekeluargaan.

Selain Prastawa, ada beberapa nama lain yang keluar dari Stapac, Bagaimana menurut Widy peluang Stapac musim depan?

Kalau bicara peluang kami harus optimis. Sebagai pemain, tugas kami harus bekerja keras saat latihan ataupun pertandingan. Saya juga yakin, manajemen Stapac sedang mempersiapkan segala kemungkinan terbaik untuk kami memiliki musim yang lebih baik dari musim lalu.

Ada target pribadi musim depan?

Saya ingin dapat kepercayaan berupa menit bermain yang lebih banyak dari musim-musim sebelumnya. Tentu saja harus dibarengi dengan kerja keras. Kalau menjadi juara harusnya sudah menjadi target kami semua, satu tim Stapac. Kalau target penghargaan individu sepertinya terlalu muluk buat saya, kalau dapat ya saya anggap bonus. Intinya, kontribusi lebih banyak untuk tim.

Dua musim terakhir, Stapac menggunaka jasa Dominique Williams di posisi guard. Kehadirannya menggerus banyak sekali menit bermain pemain lokal bahkan Prastawa. Pendapat Widy pribadi dengan kehadiran pemain asing terutama Dom (panggilan Dominique) di tim bagaimana?

Dom pemain yang bagus, ia memiliki peran besar di Stapac. Sejauh ini ia juga tidak pelit membagi ilmu kepada kami para pemain lokal. Ilmu-ilmu yang ia bagi juga menurut saya berguna bagi saya pribadi untuk meningkatkan kemampuan saya.

Widy, Abraham Damar Grahita, Agassi Yeshe Goantara, dan Vincent Rivaldi Kosasih, bisa dibilang adalah inti dari pemain-pemain usia muda yang dimiliki Stapac. Tapi, bagaimana sebenarnya koneksi antara kalian berempat hingga sekarang?

Ya, kami memang secara usia berdekatan. Sejauh ini saya rasa kami berempat cukup bangun dalam membangun chemistry di lapangan ataupun di luar lapangan. Kami berkomunikasi cukup sering dan itu menurut saya dapat membantu perkembangan permainan kami dan tim di masa mendatang.

Beberapa pihak banyak yang berharap tinggi kepada Widy sebagai calon garda utama Stapac atau bahkan di Indonesia di masa mendatang, bagaimana Widy menanggapi hal tersebut?

Jujur saya berterima kasih pada semua orang yang berpendapat seperti itu. Di sisi lain, saya juga ingin minta maaf karena sejauh ini belum bisa membuktikan banyak. Tapi, ucapan dan dukungan mereka selalu menjadi motivasi bagi saya.

Terakhir, apa yang bisa para penggemar dan penikmat basket tunggu dari penampilan Widy musim depan?

Saya belum bisa menjanjikan banyak hal. Yang terpenting adalah berkontribusi dalam permainan tim. Saya akan berusaha sebaik mungkin menjalankan peran garda pertama (point guard) dengan baik dan benar sesuai kebutuhan tim. Berusaha untuk tidak mengecewakan semua pihak.

Foto: Hariyanto

 

Komentar