Untung tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak. Begitulah peribahasa yang cocok untuk nasib Vamiga Michel, forwarda Satria Muda Pertamina Jakarta, ketika mengalami cedera achilles. Akibat cedera itu, Miga—sapaan akrabnya—tidak bisa tampil selama satu musim pada 2017-2018. Padahal kala itu timnya merengkuh gelar juara Indonesian Basketball League (IBL). Ia hanya bisa merayakannya dari luar lapangan.
Selain achilles, Miga juga pernah mengalami dislokasi bahu semusim sebelumnya. Cedera itu membuatnya menepi cukup lama. Itu artinya, pemain kelahiran Singkawang, 20 Oktober 1992 tersebut banyak sekali absen di IBL dalam dua musim terakhir. Maka, dengan kondisi itu, Miga sempat berpikir untuk pensiun.
Mainbasket lantas mewawancarai Miga tentang kelanjutan karirnya sekaligus bagaimana cedera mempengaruhi dirinya untuk menentukan pilihan: berhenti atau meneruskan.
Simak wawancara berikut:
Beberapa waktu lalu kami melihat nama Vamiga Michel dalam daftar free agent (pemain bebas). Apakah benar kontrak Vamiga sudah habis?
Bulan depan sudah habis, Oktober, tapi kebetulan bulan lalu sudah perpanjang (kontrak).
Berapa lama?
Satu plus satu.
Oh, ada opsi?
Satu tahun terikat kontrak dengan SM, satu tahun lagi keputusannya ada di saya—boleh lanjut atau bagaimana. Jadi, sama seperti Dodo (Christian Ronaldo Sitepu) tahun lalu.
Sebelum ini kami pernah dengar Vamiga akan pensiun. Apa yang membuatmu justru memperpanjang kontrak?
Kemarin itu saya operasi achilles. Sempat kepikiran (pensiun) juga. Apalagi teman-teman sekarang lagi bagus, baru saja juara. Cuma setelah bertemu dengan Mas Erick (Thohir) dan Mas Youbel (Sondakh), saya semacam mendapat gambaran. Alhamdulilah mereka masih percaya sama saya untuk memperpanjang (kontrak).
Saya bangga, ketika tim masih percaya sama saya, kenapa tidak kembali saja meski pun dengan injury yang saya alami? Karena, kan, awalnya saya pikir cukup banyak juga injury yang saya alami. Saya sempat berpikir, kemarin itu mungkin berhenti saja kali, ya. Untungnya lingkungan sekitar; owner, pelatih, dan lainnya masih melihat kemampuan saya. Mereka masih percaya saya bisa kembali. Sebenarnya passion saya juga belum hilang dari basket. Akhirnya saya memutuskan untuk memperpanjang lagi bulan lalu.
Apa yang akan Vamiga lakukan ke depannya?
Kebetulan jeda kompetisinya agak panjang. Kemarin juga sempat ngobrol sama Kepala Pelatih. Sekarang ada fisioterapis sama trainer yang menemani saya terus. Saya memang menyiapkan diri saya supaya sesiap mungkin untuk musim depan.
Dalam kondisi seperti itu mengalami kesulitan apa saja? Bagaimanapun cedera achilles bukan cedera ringan.
Saya, kan, belum pernah begini. Ke sini-sini paling mengalami trauma. Cuma lambat laun saya rasa akan hilang. Untungnya jeda kompetisi masih panjang. Saya yakin masih bisa menyiapkan diri untuk musim depan.
Kamu fokus latihan individu atau latihan bareng tim juga?
Sejak bulan lalu kebetulan sudah mulai latihan bareng tim. Bulan lalu sempat melakukan tes sama fisioterapis, terus alhamdulilah sudah boleh latihan lapangan. Cuma setelah latihan lapangan, mungkin, ada tambahan di pinggir lapangan seperti aktivasi otot. Gitu-gitu itu saja paling. Jadi, memang sudah latihan normal.
Kenapa bisa kena achilles?
Sebenarnya sudah terasa waktu SEA Games lalu. Kapan, ya, tepatnya? Sebelum Asian Games, kan, ada SEA Games. Sempat terasa di training camp. Cuma saya pikir itu, kan, seleksi—saya juga punya kesempatan untuk masuk (tim nasional). Saya jadi memaksakan di situ. Ternyata ketika pulang dari TC tersebut, sudah mulai tendonitis. Lebih karena overusing di tendon achilles.
Terus saya sempat berangkat TC di luar. Pas pulang TC karena pencoretan, saya pulang ke Jakarta, terus mengikuti latihan dengan Satria Muda, ternyata di situ sudah cedera achilles. Rasa sakitnya sudah lama padahal.
Penanganannya seperti apa?
Waktu seleksi SEA Games sempat dicek fisioterapis. Cuma, mungkin, karena saya agak bandel jadinya sakit. Itu kesalahan saya. Saya memaksakan diri untuk latihan.
Sebenarnya tendon kalau diistirahatkan selama seminggu bisa hilang. Namun, dalam kasus saya, ternyata tendon meradang gara-gara latihan sedikit dipaksakan. Dari situ berulang, berulang, berulang akhirnya sudah overuse gitu tendonnya.
Dan harus operasi?
Iya, kenanya waktu di Jakarta, waktu latihan SM.
Masa pemulihan sejak operasi seperti apa?
Kemarin sempat masuk roster final. Sebenarnya setelah 6,5 bulan sudah bisa (main). Cuma memang kondisi massa ototnya belum balik 100 persen. Waktu itu kira-kira baru 75 persen yang balik. Sekarang sudah balik latihan. Itu membutuhkan waktu sekitar 11 bulan.
Untuk menguatkan massa otot apa yang Vamiga lakukan?
Kalau achilles itu, kan, tidak bisa diburu-buru. Sempat di 4-6 bulan pertama itu ada masa-masa tendonnya merapat sempurna. Nah, baru setelah 4-6 bulan itu saya bisa mendorong diri saya untuk memperkuat otot tendon. Itu juga tergantung adaptasi jaringannya. Kalau adaptasi jaringannya cepat, sebenarnya tinggal bagaimana sayanya saja.
Latihannya banyak penguatan otot. Programnya sekitar itu supaya cocok ke kaki kirinya. Kemarin, kan, betis kanan saya sempat decrease 3 sentimeter. Paha juga sempat decrease 2 sentimeter. Jadi, kemarin lebih ke mengejar itunya.
Sebelum achilles, Vamiga juga sempat cedera. Cedera apa waktu itu? Bahu, ya?
Iya, dislokasi bahu.
Cukup lama juga Vamiga absen di IBL, ya?
Kebetulan yang off satu season itu baru pertama kemarin. Soalnya yang bahu itu kenanya di offseason, jadi saya sempat main pas season. Kalau yang achilles ini baru pertama kali tidak main full satu season.
Apa yang mengerikan dari cedera? Berdampak seperti apa dalam karir seorang Vamiga?
Lebih ke pengingat untuk saya. Dulu sering menyepelekan sakit-sakit kecil. Ke sininya jadi lebih aware saja. Saya belajar untuk sering compress ice—manfaat kecil yang bikin kita lebih terjaga.
Paling itu, jadi lebih aware sama kondisi badan.
Percaya diri tidak untuk bersaing dengan rekan-rekan setim musim depan? Bagaimanapun SM memiliki pemain-pemain berbakat.
Kebetulan salah satu yang menjadi motivasi saya adalah itu. Mereka juga rata-rata umurnya sama—kelahiran ’90-an semua. Mereka memotivasi saya untuk balik lagi ke performa sebelumnya. Kalau bisa lebih, ya, lebih.
Kami di sini persaingannya tetap seru dengan teman seumuran. Kami sama-sama ingin punya kesempatan (bermain) di tim. Saya lebih ingin menunjukkan ke orang-orang kalau cedera itu justru tidak membuat kita kalah. Semoga bisa jadi motivasi buat orang-orang juga.
Ada target pribadi musim depan?
Untuk musim depan yang pasti saya ingin bermain reguler lagi seperti sebelumnya. Dari segi menit bermain, misalnya, sudah tidak dipangkas karena injury. Saya ingin kembali normal lagi.
Kesempatan SM untuk juara lagi seperti apa menurutmu?
Dengan materi pemain yang ada, saya merasa pede (percaya diri) kami masih unggul buat juara tahun depan.
Pesaing terberat kalian musim depan siapa?
Saya, sih, lebih fokus ke tim sendiri. Bisa dibilang kami ini skuat muda dibanding yang lain. Lebih melihat bagaimana caranya melatih diri supaya mengeluarkan kemampuan terbaik kami.
Oke, sekian pertanyaan kami. Lekas pulih seperti semula, ya, Vamiga.
Iya, doakan saja. Terima kasih.
Foto: Hari Purwanto