Keberhasilan Cleveland Cavaliers melaju ke partai final NBA selama empat musim berturut bisa dibilang karena peran penting megabintang NBA, LeBron James. James yang memutuskan kembali ke Cavaliers setelah empat musim menyebrang ke Miami Heat membuktikan perkataannya untuk membawa Cavaliers berjaya dengan membawa satu gelar juara.

Dalam prosesnya, James tidak sendiri, ada beberapa pemain yang didatangkan untuk membantunya dan Cavaliers terus melaju ke babak puncak. Musim lalu, salah satu pemain yang datang melalui paket pertukaran jelang penutupan waktu transfer adalah Rodney Hood.

Hood datang dari Utah Jazz setelah Cavaliers mengirimkan Derrick Rose dan Jae Crowder. Hood bermain di 21 laga musim reguler dengan 11 kali menjadi pemain utama (starter). Dari jumlah tersebut, Hood berhasil menyumbangkan rataan 10,8 poin dan 2,6 rebound per laga. Di babak playoff, pemain 25 tahun ini bermain 17 kali dengan hanya sekali menjadi starter. Menit bermainnya pun turun. Di musim reguler ia rata-rata bermain 25,3 menit per laga sementara di playoff hanya 15,3 menit per laga.

Berkurangnya menit bermain Hood dikabarkan karena sedikit perselisihan antara dirinya dengan Kepala Pelatih, Tyronn Lue. Lue mengungkapkan kepada media kala itu bahwa Hood menolak bermain sebagai pemain cadangan di playoff.

Namun, jelang partai final, perselisihan keduanya telah berakhir seusai Hood dikabarkan meminta maaf kepada seluruh jajaran staf dan pemain. Hood mendapatkan perannya kembali dan berhasil menyumbangkan 15 poin di gim ketiga babak final.

Baca juga: Mempelajari Beberapa Istilah Dalam Pasar Pemain Bebas

Semua naik-turun yang dialami Hood dan Cavaliers tak membuat manajemen ragu untuk menawarkan perpanjangan kontrak. Alumnus Duke University ini memasuki jeda musim baru dengan status restricted free agent dan Cavaliers menawarinya perpanjangan kontrak setahun sebesar AS$3,4 juta. Hood sendiri akhirnya setuju dengan penawaran tersebut pada Minggu, 9 September 2018, waktu setempat, dipastikan melalui rilis resmi NBA.

Hal tersebut dirasa sangat menguntungkan kedua belah pihak oleh beberapa pengamat NBA. Alasannya, Cavaliers telah kehilangan LeBron James tentu butuh pemain berpengalaman seperti Hood. Untuk Hood, ketidakhadiran James di tim tentu membuat perannya lebih besar dan dapat membuat harganya naik saat menjadi unrestricted free agent musim depan.

Kembalinya Hood membuat Cavaliers berhasil mempertahankan 10 pemain mereka dari musim lalu. Ditambah pemain-pemain baru berusia muda seperti Collin Sexton dan Sam Dekker, Cavaliers menunjukkan keinginan mereka untuk tetap menjadi tim kaliber playoff meski telah kehilangan LeBron James. Menarik menunggu kiprah Cavaliers musim depan di tengah semakin ramainya persaingan tim-tim Wilayah Timur.

Foto: NBA

 

Komentar