Boris Diaw, bekas forwarda NBA, memutuskan pensiun dari dunia bola basket. Ia mengumumkan hal itu lewat video di akun Twitternya (@theborisdiaw) hari ini, Kamis 6 September 2018 waktu setempat. Diaw muncul di video itu bersama pemain NBA asal Prancis lainnya seperti Tony Parker (Charlotte Hornets) dan Ronny Turiaf (pensiun, terakhir kali bermain dengan Minnesota Timberwolves).

“Ini dia... Ini karir yang bagus,” tulis Diaw.

Diaw sebenarnya sudah tidak lagi bermain di NBA sejak 2016-2017. Ia terakhir kali tampil bersama Utah Jazz sebelum pulang ke Prancis karena klub itu mengakhiri kerja samanya. Diaw lantas meneken kontrak dengan tim lokal Prancis, Levallois Metropolitans, di LNB Pro A League. Apalagi ia juga sudah pernah tampil di sana bersama Pau-Orthez dan menjadi pemain muda terbaik (French League Rising Star) pada 2002. Setahun berselang, ia menyabet gelar pemain terbaik (French League French Player’s MVP).

Dengan karir Diaw yang menanjak di Prancis, ia pun memutuskan mengikuti NBA Draft 2003. Saat itu, Atlanta Hawks memilihnya di urutan ke-21 secara keseluruhan. Ia lantas bermain untuk Hawks selama dua tahun.

Setelah membela Hawks, forwarda kelahiran 16 April 1982 itu sepakat bekerja sama dengan Phoenix Suns pada Agustus 2005. Di sana, Diaw mengalami peningkatan performa dengan mengoleksi rata-rata 13,3 poin, 6,9 rebound, dan 6,2 asis per pertandingan. Ia pun berhasil menyabet gelar Most Improved Player of the Year 2006.

Kendati demikian, Diaw hanya bertahan selama dua setengah musim bersama Suns. Klub asal Arizona itu menukarnya ke Charlotte Bobcats (sekarang Charlotte Hornets) demi mendapatkan Jason Richardson, Jared Dudley, dan lainnya. Namun, kepindahan itu ternyata membuat performanya menukik sehingga ia enggan melanjutkan karirnya di sana.

Dalam kondisi itu, Bobcats mengakhiri kerja samanya dengan Diaw di akhir musim 2012. Sang forwarda lantas menjadi pemain bebas (free agent). Saat itulan San Antonio Spurs merekrutnya ke Texas agar Diaw bermain bersama garda mereka, Tony Parker, yang juga berasal dari Prancis.

Di bawah asuhan Kepala Pelatih Gregg Popovich, Diaw berhasil mengembalikan performanya. Ia berkembang menjadi pemain yang serba bisa dan membawa Spurs juara pada 2014 mengalahkan Miami Heat yang diperkuat LeBron James, Dwyane Wade, dan Chris Bosh. Saat itu, ia rata-rata mengoleksi 9,1 poin, 4,1 rebound, 2,8 asis dan memasukkan 52 persen tembakannya.

Diaw melanjutkan karirnya bersama Spurs dengan meneken perpanjangan kontrak di akhir musim. Ia lantas bermain untuk dua musim lagi sampai akhirnya ditukar ke Jazz. Di sanalah ia terakhir kali terlihat di NBA. Diaw kembali ke Prancis untuk mengakhiri karirnya sebagai pebasket.

Foto: NBA.com

Komentar