Brandon Jennings Tak Masalah Karirnya Berakhir di Eropa

| Penulis : 

Brandon Jennings, bekas garda Milwaukee Bucks, tidak lagi membela tim NBA mana pun setelah menunaikan masa baktinya pada 2017-2018. Ia lantas kembali ke Eropa untuk terus bermain bola basket dengan membela Zenit Saint Petersburg di VTB United League Rusia. Ia bahkan mengatakan tidak masalah jika harus pensiun di Eropa meski tetap berharap bisa main lagi di NBA.

Menurut Jennings, pemikiran itu datang sebab ia memang memulai karir basketnya di sana.

“Saya memulai karir saya di Eropa. Saya mengenal gaya main Eropa dan di sinilah mungkin saya akan mengakhiri karir,” kata Jennings kepada Antonis Straggylakis dari Eurohoop.net, seperti dikutip ClutchPoints.

Jennings menjadi pemain Amerika Serikat pertama yang bermain di Eropa selepas SMA. Ia lebih memilih bermain di sana daripada mengenyam bangku pendidikan di universitas dan bermain di kompetisi antarkampus seperti NCAA. Padahal ia sempat dikabarkan akan merapat ke University of Arizona. Namun, ia urung berangkat ke sana karena universitas tersebut tidak lagi bersama dua asisten pelatih yang merekrut Jennings.

Pada akhirnya, Jennings terbang ke Eropa untuk membela Lottomatica Roma Pallacanestro Virtus Roma di Italia. Setelah satu tahun di sana, barukah ia kembali ke Amerika Serikat. Bucks memilihnya di urutan ke-10 dalam NBA Draft 2009.

Jennings bermain bersama Bucks selama empat musim (2009-2013). Ia lalu menjadi pengelana dengan berpindah ke empat tim NBA lainnya, seperti: Detroit Pistons, Orlando Magic, New York Knicks, dan Washington Wizards. Jennings baru bergabung lagi dengan Bucks pada musim 2017-2018 setelah bermain di Cina dan G League.

Selama empat plus satu musim dengan Bucks, Jenning rata-rata mengoleksi 16,5 poin, 5,6 asis, 3,3 rebound, dan 1,4 steal. Ia melalui musim terbaiknya dengan Bucks pada 2011-2012 ketika ia mencetak 19,1 poin, 5,5 asis, 3,4 poin, dan 1,6 steal. Hanya saja di musim terakhirnya, ia tidak bisa mengeluarkan kemampuannya dan hanya bermain di 14 pertandingan dengan rata-rata 5,2 poin, 3,1 asis, 2,2 rebound, dan 0,4 steal.   

Kini, setelah kembali ke Eropa, ia ingin memulihkan karirnya yang sempat limbung. Ia tetap berusaha bermain lagi di NBA, tetapi juga tidak masalah jika karirnya berakhir di Eropa. Seperti yang ia bilang, ia bisa saja mengakhiri karir di tempat ia memulainya.

Foto: NBA.com

Populer

Charles Barkley Tak Setuju Jika Pemain NBA Dikirim ke Olimpiade
Orlando Magic Jadi Salah Satu Tim dengan Kondisi Finansial Terbaik Musim Depan
Puma Speedcat, Sepatu Balap Retro yang Kembali Tenar
Sasha Vezenko Kembali ke Olympiacos Karena Tak Nyaman di NBA
Derek Fisher: NBA Modern Sama dengan WWE
Nike Lakukan Tes Pasar untuk Jordan Poole dengan Nike GT Cut 3 PE
Ekspansi NBA Ditunda Sampai Boston Celtics Terjual
ESPN Incar Shams Charania atau Chris Haynes untuk Ganti Adrian Wojnarowski
Kisah JoJo dan RiRi yang Kandas Karena Bukan Pemain All-Star
Sisi Romantis LeBron James Keluar Saat Ulang Tahun Istrinya