Laga perebutan emas di kategori putri mempertemukan dua unggulan utama Asia, Korea Bersatu dan Cina di Istora GBK, Sabtu, 1 September 2018. Korea Bersatu berhasil melaju ke babak ini setelah menghancurkan Cina Taipei di semifinal. Sementara Cina, berhasil mengandaskan perlawanan Jepang. Diprediksi akan berjalan alot, kedua tim membuktikannya di lapangan. Saling kejar hingga satu menit akhir pertandingan, Cina berhasil keluar sebagai pemenang setelah menutup laga dengan skor 71-65.

Kemenangan ini membawa Cina mendapatkan medali emas yang terakhir mereka dapat 2010. Total Cina sudah mengemas enam medali emas sejak basket putri dilombakan pada tahun 1974.

“Kami punya barisan pemain yang punya kemampuan bagus baik di tim utama ataupun cadangan. Persiapan kami juga baik, kami sudah banyak mempelajari cara bermain Korea Bersatu. Kami baik saat menyerang dan bertahan, kami senang bisa mendapatkan emas,” ujar Limin Xiu, Kepala Pelatih Cina.

Shao Ting menjadi top skor Cina dengan 17 poin dan 6 rebound. Li Yueru menyusul dengan dobel-dobel 12 poin dan 10 rebound sementara Li Meng mencetak 10 poin.

Di kubu Korea Bersatu, Lim Yunghui menjadi pencetak angka terbanyak dengan 24 poin, 5 rebound, dan 5 asis. Park Jisu mencetak dobel-dobel engan 15 poin dan 13 rebound sementara Park Hyejin mengemas 13 poin dan 6 asis.

 Cina membuka pertandingan dengan pertahanan solid yang membuat Korea Bersatu tak membuat poin di dua menit awal pertandingan. Sebaliknya, penyerangan Cina justru moncer dengan delapan poin yang mereka buat dalam kurun waktu yang sama. Kebuntuan Korea Bersatu akhirnya pecah setelah Park Jisu, memasukkan tembakan jarak menengahnya saat laga berjalan empat menit.

Korea Bersatu mulai menemukan celah di sisi pertahanan Cina. Park Jisu yang bermain di WNBA untuk Las Vegas Aces membuat selisih menjadi 18-14 setelah melakukan sebuah blok dan dua tembakan gratisnya menemui sasaran di sisa tiga menit kuarter pertama. Namun, Cina masih berhasil menutup pertama dengan keunggulan 23-22.

Cina membuka kuarter kedua dengan skema apik yang melepaskan Li Meng seorang diri untuk melepaskan tripoin. Korea Bersatu langsung membalas dengan tembakan jarak menengah Ro Suk Young. Cina sempat membuka jarak tujuh poin melalui layup dari Shao Ting. Namun Korea Bersatu kembali menyamakan kedudukan 32-32 melalui poin-poin dari Kim Hanbyul dan Lim Yunghui.

Kedua tim sama-sama terkena team foul saat laga tersisa dua menit. Kondisi tersebut membuat pertandingan menjadi ajang adu akurasi tembakan gratis. Dua tembakan Liu Jiacen berhasil dibalas dua tembakan Park Hyejin. Tembakan tersebut menjadi tembakan terakhir yang masuk di kuarter dua, kedua tim sama kuat 38-38.

 Lim Yunghui menjadi nama pemain pertama yang mencatatkan namanya di papan skor untuk kuarter tiga melalui tembakan jarak menengah.  Cina membalas melalui layup dari Shao Ting untuk membalik keunggulan 44-40. Cina menutup lima menit pertama kuarter tiga dengan keunggulan 48-43 melalui tembakan jarak menengah Sun Mengran.

Korea Bersatu mulai menggunakan Park Jisu sebagai titik serangan mereka dengan permainan pos melawan Han Xu. Hasilnya, Jisu mencetak empat poin dari empat kali percobaan tembakan gratis. Cina tak tinggal dam dan kembali membuka jarak melalui layup dari Wang Siyu. Dua tembakan gratis Li Meng menutup kuarter tiga untuk keunggulan Cina 58-53.

Cina gagal menambah poin di dua menit pertama kuarter akhir sementara Korea Bersatu mencetak empat poin. Han Xu menjadi pemecah kebuntuan Cina di kuarter ini yang langsung dibalas dengan tembakan jarak menengah Park Hana. Cina menutup lima menit kuarter terakhir dengan keunggulan 62-59.

Cina menjauhkan keunggulan mereka 66-61 di sisa tiga menit laga melalui layup seorang diri Li Yueru. Hal tersebut membuat Korea Bersatu mengambil timeout ketiga atau terakhir mereka. Langkah Korea Bersatu untuk mengejar semakin sulit setelah Kim Hanbyul terkena fouled out di dua menit akhir. Tembakan gratis dari Park Jisu menjadi upaya terakhir Korea Bersatu yang menemui sasaran. Cina menjaga jarak dan menang 71-65.

Foto: Mei Linda

 

Komentar