Nama DBL Academy mencuat sejak akhir 2015 ketika mereka pertama kali beroperasi di Gedung Graha Pena Surabaya. Kini, mereka kembali membuktikan eksistensinya setelah membuka sekolah kedua bertempat di Pakuwon Mall Surabaya. Di sekolah kedua ini, DBL Academy menyediakan fasilitas berstandar internasional untuk mengakomodasi latihan para peserta.

Upacara pembukaan akbar DBL Academy Pakuwon Mall dilaksanakan kemarin (31/8). Acara ini dihadiri pihak-pihak penting seperti Azrul Ananda (pendiri DBL Indonesia), Andrew Vlahov (Direktur Teknik DBL Academy), Wisnu Sakti Buana (Wakil Walikota Surabaya), Brigjen. Pol. Muhammad Iqbal (Wakapolda Jawa Timur), Alexander Tedja dan Melinda Tedja (Pakuwon Group), Paul Zeccola (Konjen Australia) serta perwakilan Konjen Amerika untuk Indonesia, Christine Glasier.

Para tamu kehormatan berfoto dalam acara pembukaan akbar DBL Academy Pakuwon Mall, kemarin (31/8).

 

Andrew Vlahov yang kini berada dibawah naungan WBA (World Basketball Academy) mengungkapk atan apresiasinya tentang DBL Academy. “Sekolah ini bisa memberikan dampak besar bagi basket Indonesia. Mereka fokus pada pengembangan fundamental basket anak-anak. Hal itu justru jadi pondasi terbesar untuk menjadi pemain basket,” kata Vlahov kepada awak media.

Sedangkan bagi Andre Ekayana selaku pelatih mengatakan bahwa DBL Academy bisa berdampak pada pertumbuhan anak. Pendidikan basket usia dini bisa mempengaruhi tumbuh kembang jiwa, raga, dan kepribadian. “Tidak hanya tentang basket, DBL Academy juga mengajarkan bagaimana menghormati orang lain,” tuturnya. Mereka juga akan belajar seni berkomunikasi yang baik dengan timnya.

Yayan, sapaan Andre Ekayana, juga menjelaskan DBL Academy telah menggunakan fasilitas berstandar internasional. Fasilitas itu diantaranya ring yang menyesuaikan dengan kelas siswanya hingga pengaturan gizi yang sesuai. “Setelah cukup lama jadi pemain dan terjun ke dunia pelatih, fundamental basket dari usia dini sangat penting. Semoga DBL Academy bisa melahirkan pemain-pemain basket yang handal kedepannya,” ujar mantan pemain CLS Knights Surabaya tersebut.

Andrew Vlahov (kiri) dan Azrul Ananda (kanan) saat memberi sambutan.

Pernyataan Yayan terkait fasilitas DBL Academy diiyakan Azrul Ananda. Ia dan Vlahov telah berkoordinasi menyusun fasilitas mumpuni untuk mendukung program DBL Academy. “Lapangan yang Anda lihat disana itu sama dengan lapangan yang Anda lihat saat menonton pertandingan NBA,” kata Azrul sembari menunjuk lapangan utama DBL Academy. Ia juga menyatakan bahwa fasilitas yang ada disana bisa jadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Pendiri PT DBL Indonesia itu juga menjabarkan visi dalam mendirikan DBL Academy. “Saya tidak ingin membangun atlet. Saya justru ingin membangun manusia yang lebih baik,” katanya. Manusia yang lebih baik menurut Azrul adalah mereka yang tertib, disiplin, serta patuh terhadap aturan yang ditegakkan.

Meski sekolah kedua DBL Academy ini mampu menampung 700 peserta, Azrul tidak ingin jumawa. Ia hendak mendirikan lembaga pendidikan karakter berbasis olahraga basket ini di kota lain. “Saya ingin membangun DBL Academy di Yogyakarta dalam enam bulan kedepan bila tidak ada halangan,” pungkasnya. Dalam gelaran Honda DBL, Yogyakarta jadi salah satu provinsi dengan antuasiasme terbesar. Wajar bila kemudian Azrul ingin membangun DBL Academy disana.

Foto: Dika Kawengian / DBL Indonesia

Komentar