Tim nasional Indonesia kembali bermain Jumat, 31 Agustus 2018, di Istora GBK. Kali ini giliran tim putra yang berhadapan dengan Jepang untuk perebutan peringkat tujuh. Indonesia pada laga sebelumnya kalah dari Suriah sementara Jepang takluk atas Iran. Gempuran tripoin Jepang berhasil membawa mereka memenangi pertandingan dengan skor akhir 84-66.

“Kami bertahan cukup bagus di paruh pertama dengan menahan Indonesia di angka 32. Kuarter tiga kami membuat banyak tripoin dan berhasil memperlebar jarak. Indonesia berusaha menekan kami ditambah dengan dukungan para penonton tuan rumah namun kami berhasil bertahan. kami senang bisa memenangi laga ini,” ujar Herman Julian Mandole, Kepala Pelatih Jepang, kepada Mainbasket.

Kemenangan ini menempatkan Jepang sebagai peringkat ketujuh klasemen akahir. Sementara tuan rumah, Indonesia harus puas menempati peringkat delapan klasemen akhir.

“Kami bermain buruk di paruh kedua pertandingan dan Jepang pas lagi “wangi”. Kami sudah coba banyak sistem pertahanan untuk menghentikan mereka tapi mereka benar-benar baik hari ini. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh penonton yang hadir dan mendukukng tim nasional Indonesia,” tutur Adhi Pratama, senter Indonesia, kepada Mainbasket.

Empat pemain Jepang mencetak dua digit angka dengan Naoto Tsuji sebagai top skor setelah mengemas 29 poin. Tsuji memasukkan 8/14 tripoin. Leo Vendrame menyusul dengan 16 poin sementara Ota Atsuya dobel-dobel 12 poin dan 11 rebound. Naoya Kumagae melengkapi daftar dengan 10 poin.

Jamarr Andre Johnson keluar sebagai top skor Indonesia dengan 23 poin dan 12 rebound. Ponsianus Nyoman Indrawan menambahkan 12 poin sementara Xaverius Prawiro 10 poin.

Kedua tim sudah memainkan intensitas tinggi di kuarter pembuka. Indonesia membuka poin melalui Ponsianus Nyoman Indrawan memanfaatkan asis dari Arki Dikania Wsinu. Jepang membalas melalui tripoin Nakamura. Indonesia kembali mengumpulkan poin melalui layup Valentino Wuwungan memanfaatkan asis dari Jamarr. Namun, Jepang berhasil menutup kuarter pertama dengan keunggulan 21-20 setelah tripoin Naoto Tsuji saat bel berbunyi menemui sasaran.

Indonesia kembali mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Jamarr dan Kaleb Ramot Gemilang membuka empat poin pertama Indonesia melalui layup. Jepang masih kesulitan menemukan tembakan terbaik mereka di dua menit pertama. Jepang membuka poin di kuarter kedua melalui tripoin Nakamura saat laga sudah berjalan tiga menit. Kedudukan masih sama kuat 29-29 saat Arki mencetak poin dari bawah ring Jepang di sisa empat menit paruh pertama. Usaha Indonesia mengejar ketinggalan menjadi lebih sulit setelah Indrawan terkena foul trouble di sisa dua menit kuarter dua. Hilangnya Indrawan berhasil dimanfaatkan oleh Jepang melalui Atsuya  untuk menutup kuarter dua dengan keunggulan 39-32.

Indonesia mempertahankan tren positif mereka dalam mengawali kuarter. Poin dari Jamar dan Adhi Pratama membawa Indonesia mencetak lima poin dalam dua menit pertama kuarter tiga. Namun Jepang membalas melalui dua tripoin beruntun Tsuji. Kedua tim menunjukkan kelebihan masing-masing. Indonesia melakukan serangan dengan tusukan-tusukan ke area kunci Jepang. Sementara Jepang berupaya melepaskan tembakan di luar garis tripoin memanfaatkan banyaknya penembak jitu yang tersedia.

Jamarr menjadi bintang Indonesia di kuarter ini dengan mencetak 14 dari total 22 poin Indonesia. Sayangnya, Vendrame berhasil menutup kuarter tiga masih untuk keunggulan Jepang 57-54 melalui tembakan jarak menengahnya.

Dua tripoin beruntun Tsuji membuka perolehan poin Jepang di kuarter akhir. Hingga empat menit laga tersisa, Jepang memasukkan 15 dari 34 percobaan tripoinnya. Tembakan-tembakan yang masuk paling banyak datang dari Tsuji dan Vendrame. Indonesia berusaha bangkit masih melalui penetrasi ke dalam area kunci Jepang. Namun, Jepang terus menjaga jarak dan menutup laga dengan kemenangan 84-66.

Foto: Hariyanto

 

Komentar