Laga semifinal pertama basket putra Asian Games mempertemukan Korea Selatan melawan Iran, Kamis 30 Agustus 2018, di Istora GBK. Korea Selatan melaju ke semifinal usai mengandaskan perlawan Filipina di babak perempat final. Sementara Iran berhasil menekuk Jepang di babak yang sama.

Pertemuan kedua tim ini adalah partai ulangan final Asian Games edisi sebelumnya. Kala itu, Korea Selatan yang berstatus sebagai tuan rumah berhasil membawa pulang emas usai menang 79-77. Namun pertemuan kali ini menjadi ajang balas dendam Iran yang tampil tanpa celah. Bertahan dengan baik dan menyerang dari segala sisi, Iran tak pernah sekalipun dalam posisi tertinggal dan memenangi laga 80-68.

“Pertahanan kami sangat baik, kami tidak membiarkan mereka menembak tripoin dengan mudah. Hassanzadeh tampil apik di laga ini, ia layak diberi kredit khusus. Saya akui bahwa Ratliffe tampil apik mencetak lebih dari 30 poin hari ini. Namun kami adalah tim yang lebih baik dan kami menang,” terang Hamed Ehdadi seusai laga kepada Mainbasket.

Kemenangan ini mengirim Iran ke babak final. Ini merupakan final kedua Iran di Asian Games dalam dua edisi beruntun. Iran akan bertemu dengan pemenang laga kedua, antara Cina berhadapan dengan Cina Taipei. Sementara Korea Selatan akan melakoni laga perebutan perunggu dengan tim yang kalah di laga kedua.

“Kami berusaha semampu kami untuk membawa pulang medali emas kali ini. Empat tahun lalu kami sudah sangat dekat dan gagal. Kami sudah mempersiapkan segalanya entah mealwan Cina atau Cina Taipei. Jika pertahanan dan mental kami sebagus hari ini, emas akan menjadi milik kami,” imbuh Ehdadi.

Empat pemain Iran mencetak dua digit angka. Ehdadi kembali menjadi top skor tim dengan 23 poin, 7 rebound, dan 8 asis. Mohammad Hassanzadeh mencetak dobel-dobel dengan 18 poin dan 11 rebound. Benham Yakhcalidehkordi menyusul dengan 13 poin dan rebound. Sajjad Mashayekhi melengkapi daftar dengan 10 poin.

Ricardo Ratliffe kembali menjadi top skor Korea Selatan dengan 37 poin dan 12 rebond. Kim Sunhyung menambahkan 11 poin dan 6 asis sementara Choi Junyong mengemas 10 poin dan 4 rebound.

Iran membuka pertandingan dengan semourna. Enam poin mereka cetak dari dalam area Korea Selatan dan memaksa Hur Jae, Kepala Pelatih Korea Selatan mengambil time out cepat. Korea Selatan akhirnya membuka poin mereka melalui tembakan jarak menengah Ratliffe saat laga sudah berlangsung dua menit. Iran tancap gas di lima menit pertama pertandingan melalui duet bigman mereka, Ehdadi dan Hassanzadeh. Keduanya bergantian menyerang area kunci Korea Selatan dan membawa keunggulan 18-10. Iran terus menggempur dengan cara yang sama dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 21-14.

Korea Selatan terus mengalami kesulitan menembus pertahanan disiplin Iran yang digalang Ehdadi. Keberadaan Ehdadi juga mengunci pergerakan Ratliffe di area kunci. Sementara pemain Korea Selatan yang lain kesulitan menemukan tembakan terbaik mereka. Hingga kuarter dua tersisa dua menit, tak satupun dari lima percobaan tripoin Korea Selatan menemui sasaran. Iran menutup paruh pertama masih unggul 40-28.

Bukti dominasi Iran di area kunci adalah 24 poin yang mereka cetak. Ya, 24 dari 40 poin Iran di paruh pertama datang dari area kunci dengan akurasi mencapai 46 persen. Sementara Korea Selatan hanya mampu membukukan delapan poin di area kunci Iran.

Dominasi Iran masih berlanjut di kuarter tiga. Dalam lima menit pertama, tim asuhan Mehran Shahintab sudah mencetak 13 poin sementara Korea Selatan hanya 11 poin. Skema serangan Iran pun beragam, layup, tripoin, pick n roll, hingga serangan cepat (fastbreak) dilakukan dengan sempurna. Namun, Korea Selatan tak mau menyerah begitu saja. Di sisa dua menit laga, Korea Selatan bangkit melalui empat poin dari Ratliffe. Iran membalas melalui tripoin Yakhchalidehkordi untuk menjaga jarak keunggulan dan menutup kuarter tiga dengan 63-48.

Korea Selatan mulai kehabisan akal mencari celah pertahanan Iran. Keadaan semakin memburuk setelah Choi Junyong, top skor kedua Korea Selatan di laga ini terkena fouled out saat laga tersisa tiga menit. Iran mulai memainkan tempo lebih lambat demi mengamankan jarak. Jarak tersebut terus terjaga hingga bel akhir berbunyi, Iran menang 80-68.

Foto: Hariyanto

 

Komentar