Partai kedua sekaligus terakhir perebutan peringkat klasemen akhir mempertemukan tuan rumah, Indonesia berhadapan dengan Suriah di Hall Basket GBK, Selasa, 28 Agustus 2018. Suriah harus mengakui ketangguhan Cina Taipei di babak perempat final. Sementara Indonesia ditaklukkan oleh Cina di babak yang sama. Suriah bermain dominan dan unggul 52-24 di paruh pertama. Usaha Indonesia untuk mengejar ketinggalan di kuarter empat gagal dan Suriah menang 76-66.

“Ini adalah pertandingan yang menegangkan karena kami sangat ingin mendapatkan peringkat lima. Indonesia bermain sangat bagus terutama di paruh kedua karena kami kehilangan Abdulwahab Alhamwi. Namun saya bersyukur bisa mendapatkan kemenangan,” ujar Sharif Al Osh, garda Suriah, kepada Mainbasket.

Kemenangan ini membawa Suriah akan bertanding untuk memperebutkan peringkat 5 dan 6 berhadapan dengan Filipina. Sementara bagi Indonesia, kekalahan ini membuat mereka bertemu dengan Jepang untuk perebutan peringkat 7 dan 8.

“Kami memulai laga dengan sangat buruk dan itu membuat kami kehilangan segalanya. Kami mencoba bangkit di akhir laga namun masih gagal untuk meraih hasil terbaik. Jujur saya tidak tahu apa yang terjadi dengan akurasi tembakan kami. Beberapa kali saya dan teman-teman dalam posisi terbuka tapi bola tidak mau masuk. Pertandingan hari ini seharusnya berjalan sederhana, namun kami membuatnya sulit. Masalah ada di kami, bukan lawan,” terang Jamarr Andre Johnson, forwarda Indonesia.

Tarek Aljabi menjadi bintang utama kemenangan Suriah hari ini. Ia mencetak 33 poin dan 4 rebound dengan akurasi mencapai 52 persen. Dua pemain menyusulnya dengan raihan digit ganda. Abdulwahab Alhamwi mengemas 10 poin dan 8 rebound sementara Al Osh menambah 10 poin plus 4 asis.

Tiga pemain yang menjadi top skor Indonesia lawan Cina kembali mengulang hal yang sama melawan Suriah. Arki Dikania Wisnu dan Xaverius Prawiro sama-sama mencetak 14 poin. Jamarr yang berada di lapangan selama 33 menit membukukan 13 poin, 7 rebound, dan 4 asis.

Kedua tim gagal mencetak angka di satu menit pertama pertandingan. Papan skor baru berubah setelah Khalil Khouri mencetak poin melalui layup. Tak lama berselang, Indonesia membalas melalui layup dari Arki. Suriah menjauh 10-4 di lima menit pertama melalui poin dari Alhamwi. Indonesia tak ingin tertinggal jauh berupaya lebih agresif menyerang. Hasilnya, Xaverius dan Jamarr berhasil menciptakan empat angka beruntun untuk mendekatkan Indonesia 12-8 di sisa empat menit laga. Suriah kembali menyerang memanfaatkan keunggulan postur mereka menyerang ke dalam area kunci Indonesia. Hasilnya, Suriah berhasil menutup kuarter pertama dengan keunggulan 26-15.

Lima menit pertama kuarter dua dimainkan dengan sangat buruk oleh Indonesia terutama dalam akurasi tripoin. Dari kuarter pertama dan separuh kuarter dua, akurasi tripoin Indonesia  1/12. Di sisi lain, Suriah sama sekali tak memaksakan tembakan mereka. Poin dari Aljabi membuat Suriah menjauh 42-17. Aljabi yang menjadi top skor Suriah di babak perempat final kembali menunjukkan keganasannya di lapangan. Memiliki segala ketangkasan untuk mencetak angka dari layup hingga tripoin, Aljabi menutup paruh pertama dengan mengemas 24 poin dan membawa Suriah unggul 52-24 di paruh pertama.

Indonesia membuka kuarter tiga melalui tripoin dari Arki yang kemudian mampu dibalas oleh Aljabi. Keadaan di lapangan sempat memanas saat Alhamwi terlibat perebutan bola dengan Andakara Prastawa. Hal tersebut berujung pada dobel technical foul untuk kedua pemain. Dua penguasaan bola berselang, Alhamwi dinyatakan wasit melakukan unsportman like foul kepada Adhi Pratama. Satu technical foul dan satu unsportman like foul, otomatis mengirmnya ke hukuman ejected. Meski tanpa kehadiran Alhamwi yang bertinggi badan 218 sentimeter, Indonesia masih kesulitan menemukan akurasi mereka. Suriah masih unggul 66-41.

Usaha Indonesia mengejar berlanjut di kuarter empat. Upaya Indonesia seolah semakin sulit setelah Arki terkena fouled out sebelum tiga menit kuarter empat berjalan. Namun yang terjadi sebaliknya, tanpa Arki, Indonesia berhasil menahan Suriah hanya mencetak empat poin di empat menit pertama. Sebaliknya, Indonesia justru dalam laju bagus dengan mencetak 15 poin di kurun waktu yang sama.

“Indonesia, Indonesia, Indonesia!” mulai bergema lagi di Hall Basket GBK seiring laju positif Indonesia. Usaha bangkit Indonesia kembali mendapat cobaan setelah Xaverius menyusul Arki fouled out. Sekali lagi, tanpa dua dari tiga top skor Indonesia di laga sebelumnya, Indonesia justru berhasil memangkas selisih poin. Saat laga tersisa tiga menit, Indonesia hanya tertinggal 10 poin, 72-62. Layup Jamarr bahkan membawa Indonesia mendekat 72-64 di sisa dua menit laga.  Sayang, usaha Indonesia untuk mengejar di sisa laga tak berhasil dan Suriah menang 76-66.

Foto: Mei Linda

 

Komentar