Laga perebutan peringkat klasemen akhir basket putra dibuka dengan pertandingan antara Filipina melawan Jepang, Selasa 28 Agustus 2018, di Hall Basket GBK. Filipina harus mengakui ketangguhan Korea Selatan di perempat final. Sementara Jepang takluk di tangan Iran. Bermain berimbang di kuarter pertama, Filipina tak memberi celah di sisa kuarter. Unggul 57-47 di paruh pertama, Filipina terus membuka jarak dan meakhiri laga dengan kemenangan 113-80.

“Para pemain sudah bermain cukup bagus dan konsisten. Jepang cukup menyulitkan kami di awal laga namun saya senang dengan bagaimana para pemain mersepon. Kredit khusus saya sematkan kepada Jordan Clarkson, Christian Standhardinger, dan Stanley Pringle yang bermain apik hari ini, ungkap Joseller Guiao, Kepala Pelatih Filipina, kepada Mainbasket.

Kemenangan ini membawa Filipina melaju ke pertandingan penentuan peringkat 5 dan 6. Sementara Jepang akan berlaga di perebutan peringkat 7 dan 8. Bagi Jepang, ini bukanlah prestasi yang bagus mengingat pada edisi sebelumnya mereka berhasil meraih perunggu. Lawan Filipina di babak selanjutnya adalah pemenang laga kedua, antara Indonesia melawan Suriah. Sementara negara yang kalah di laga kedua tersebut, akan menjadi lawan dari Jepang.

“Memperebutkan posisi lima dan enam tentu bukan tujuan utama kami ke sini. Namun, saya masih cukup senang bila kami berhasil meraih posisi lima. Itu cara yang tepat mengakhiri turnamen,” imbuh Guiao.

Ada tiga pemain Filipina yang mencetak poin dua digit. Standhardinger menjadi top skor tim dengan dobel-dobel 27 poin dan 13 rebound. Clarkson menyusul dengan 22 poin dan 9 asis. Paul John Dalistan mengemas 17 poin dari 3/5 tripoin.

Enam dari delapan pemain Jepang menyumbang minimal sepuluh poin. Hanya Tsuji Naoto dam Shogo Tamaki yang tidak mampu menyentuh angka tersebut. Taichi Nakamura menjadi top skor tim dengan dobel-dobel 16 poin dan 11 asis. Naoya Kumagae menyusul dengan 15 poin. Leo Vendrame dan Avi Koki Schafer mencatatkan 11 poin sementara Ota Atsuya dan Tentketsu Harimoto mengemas 10 poin.

Laga dibuka dengan kesalahan sendiri (turnover) oleh Filipina yang dilakukan Stanley Pringle. Jepang membuka angka pada laga ini melalui tripoin Tsuji. Filipina langsung membalas dengan cara yang sama melalui Paulasi Taulava. Clarkson langsung tancap gas di kuarter pertama dengan mencetak tujuh poin di tujuh menit pertama. Jepang kembali mengejar bahkan berhasil menutup kuarter pertama dengan kedudukan imbang 27-27 melalui sumbangan lima poin dari Vendrame.

 Jepang membuka kuarter dua melalui dua poin Schafer di penguasaan bola pertama. Michael Belga membalas melalui tripoin dua menit berselang yang membawa Filipina berbalik unggul. Jepang bermain dengan pola penyerangan sederhana, pick n roll atau pick n pop. Sesekali, melakukan serangan-serangan cepat (fastbreak) saat Filipina lambat dalam transisi bertahan. Di sisi lain, Filipina sangat mengandalkan Clarskon dan Pringle sebagai pencetak poin sekaligus fasilitator tim. Keduanya total menyumbang 17 poin dan 8 asis untuk menutup kuarter pertama dengan keunggulan Filipina 57-47.

Filipina tancap gas di kuarter ketiga untuk segera memperlebar jarak. Tripoin Maverick Ahanmisi, layup Pringle, dan Clarkson sekejap mata menambah tujuh poin hanya dalam tiga menit. Jepang menemui masalah berarti di kuarter ini setelah Atsuya terkena foul trouble saat laga masih tersisa enam menit. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Jepang hanya memiliki delapan pemain, setelah empat pemainnya terkena kasus indisipliner.

Kuarter tiga tersisa dua menit, Jepang kembali terkena kendala foul trouble. Kali ini giliran Vendrame yang harus ditarik setelah melanggar Clarkson. Leluasa, Fiilipina menutup kuarter tiga dengan keunggulan 82-64.

Adu tripoin terjadi di kuarter terakhir. Filipina mengandalkan Dalistan sementara Jepang bergantian melalui Nakamura dan Kumagae. Namun, dua dunk dari Clarkson dan Raymond Almazan mampu merubah momentum kembali di tangan Filipina. Filipina terus menjaga jarak dan menutup laga dengan kemenangan 113-80.

Foto: Mei Linda

 

Komentar