Macau Black Bears bukan tim baru di ASEAN Basketball League (ABL). Mereka sebelumnya bernama Chong Son Kun Fu. Mulai musim depan, tim ini pindah ke Macau. Tetapi ada yang tidak berubah dari pemimpin klasemen akhir ABL 2017-2018 tersebut, yaitu dua pemain andalannya Anthony Tucker dan Mikh McKinney. Keduanya akan bahu membahu untuk menyelesaikan target juara yang tertunda musim lalu.

Baca Juga: Chong Son Kung Fu Mengganti Nama Menjadi Macau Black Bears di ABL Musim Depan

Black Bears bergerak cepat dengan mengikat Anthony Tucker lebih dulu. Wajar saja, karena pemain asli Minnesota, Amerika Serikat itu sangat istimewa. Terutama saat tampil di musim perdananya di ABL. Ia membuat Chong Son menduduki puncak klasemen sementara dengan 15 kemenangan dari 20 laga.

Tucker menghasilkan 22,1 poin, 8,5 rebound dan 7,7 asis per pertandingan. Akurasi tembakannya mencapai 45 persen dengan termasuk 39 persen untuk tembakan tiga angka. Tucker mengejutkan penggemar ABL dengan mencetak 31 poin di pertandingan pertamanya. Bahkan diikuti dengan back-to-back triple-double di laga berikutnya. Setiap berlaga, ia selalu berpeluang mencetak triple-double.

"Saya tidak akan memberi tahu pada lawan tentang kemampuan Tucker, atau seperti apa permainannya. Lawan tentu akan mencari tahu pemain seperti apa dia," kata Lukas Peng, Manager Chong Son, di awal musim lalu.

Buktinya, memang tidak butuh waktu banyak baginya untuk beradaptasi dengan basket di Asia. Justru yang terjadi adalah lawan-lawan gagal mengantisipasi permainannya.

"Saya datang dan tidak bergitu akrab dengan basket di Asia. Dan itu mungkin juga terjadi pada lawan. Mereka belum akrab dengan permainan saya," kata Tucker, seperti dikutip dari aseanbasketballleague.com. "Tujuan kami musim depan adalah untuk menang. Pindah ke Macau akan menyenangkan. Kami menantikan menjadi tim profesional pertama di kota tersebut. Kami berharap bisa membangun budaya basket di kota itu."

Tucker berhasil mendapatkan gelar World Import MVP ABL 2017-2018. Ia juga mencetak rekor tembakan tiga angka terbanyak di liga dengan 73 kali. Tentu penampilan Tucker musim depan layak untuk disaksikan.

Pemain andalan Chong Son yang dikontrak lagi adalah pemain keturunan Filipina-Amerika, Mikh McKinney. Peraih penghargaan Heritage Import MVP ABL 2017-2018 tersebut menghasilkan 22,2 poin, 5,6 rebound, 5,8 asis, 2,2 steal per pertandingan. Statistik fantastis untuk garda yang baru tampil di ABL.

Tetapi catatan tersebut tidak diikuti dengan prestasi timnya. Chong Son kalah dua kali semifinal ABL dari Mono Vampire Basketball Club, Thailand. Tentunya hal tersebut yang menjadi dasar McKinney untuk kembali menerima pinangan Black Bears.

"Perasaan itu terbawa hingga saat ini, setiap kali saya mengingat permainan musim lalu. Bangga dan bahagia bisa mencapai puncak klasemen. Tetapi akan sangat sedih ketika kami kehilangan kesempatan untuk menjadi juara. Sebab saat itu saya merasa bahwa tim ini bisa mendapatkannya," ucap McKinney, dikutip dari aseanbasketballleague.com.

Kini garda berbakat dari Sacramento State University tersebut bisa menunjukkan kembali kebolehannya. Tim Black Bears punya materi pemain yang sama persis seperti tahun lalu. Dengan McKinney dan Anthony Tucker sebagai tumpuan. Mereka akan tetap mengejar target yang sama yaitu memenangkan gelar ABL 2018-2019.

"Baik Anthony Tucker dan Mikh McKinney, keduanya mau bekerja sama. Mereka berdua ingin kembali dan berkomitmen dengan tim kami. Kami berterima kasih pada mereka berdua yang sudah kembali ke tim ini, dan sudah menyingkirkan tawaran dari tim lain. Bahkan mereka bersedia mengikuti kami pindah ke Macau," kata Lukas Peng.(*)

Foto: ASEAN Basketball League

Komentar