Laga kedua perebutan klasemen akhir basket putri kembali digelar di Hall Basket GBK, Selasa, 28 Agustus 2018. Tuan rumah, Indonesia yang pada perempat final dilumat habis Cina, menghadapi Kazkahstan yang menyerah atas Jepang. Kazakhstan unggul sejak 26 detik pertama dan terus memperlebar jarak untuk kemenangan 93-65. Indonesia tak mampu menjaga area kunci (paint area) mereka yang dihujani 48 poin oleh Kazakhtsan, setara dengan 69 persen dari keseluruhan poin mereka.

“Kami kalah postur dengan Kazakhstan, kami berusaha menekan mereka sejak daerah pertahanan mereka namun kita memang kalah jauh dari postur. Tapi, jangan disamakan dengan Jepang ya, skill dan fundamentalnya beda dengan kita. Kita tim muda, masih 21 tahunan pasti bisa berkembang ke depannya,” ujar Arif Gunarto, Kepala Pelatih Indonesia, kepada Mainbasket.

Kemenangan ini membawa Kazakhstan akan berhadapan dengan Thailand di perebutan peringkat 5 dan 6. Bagi Indonesia, kekalahan ini mengirim mereka ke laga penentuan peringkat 7 dan 8 melawan Mongolia. Kedua laga tersebut akan digelar hari Kamis, 30 Agustus 2018, di Istora Senayan.

“Melawan Mongolia yang posturnya bisa dibilang nyaris serupa dengan kita harusnya kita bisa menang. Kita akan berusaha untuk meraih posisi tujuh,” imbuh Arif.

Empat pemain Kazakhstan menciptakan poin dengan digit ganda. Tamara Yagodkina menjadi top skor pertandingan dengan dobel-dobel 20 poin, 5 rebound, dan 10 asis. Zalina Kurazova juga dobel-dobel dengan 17 poin dan 10 rebound. Mariya Astapenko mencetak 14 poin sementara Nadezhda Kondrakova 13 poin. Anna Vinokurova melengkapi daftar dengan 12 poin.

Dari kubu Indonesia, tiga pemain mencetak 10 poin atau lebih. Natasha Debby Christaline kembali menjadi top skor tim dengan 17 poin dan 4 rebound. Christine Tjundawan menambah 14 poin dan 6 rebound. Nathania Claresta Orville menutup daftar dengan 10 poin.

Indonesia memulai laga dengan cukup bagus setelah mampu mengimbangi Kazakhstan 6-6 di lima menit pertama. Setelahnya, pemain Indonesia kembali menunjukkan masalah terbesar mereka, koordinasi pertahanan. Beberapa kali pemain Kazakhstan bergantian melepaskan tembakan mudah di bawah ring Indonesia yang membuat mereka menjauh dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 27-14.

Pertahanan Indonesia benar-benar terlihat tak terkoordinir di kuarter kedua. Hal yang terjadi di kuarter pertama terulang begitu saja. Bergantian pemain-pemain Kazakhstan melakukan layup, dan tembakan dengan peluang masuk yang tinggi karena tanpa penjagaan. Kazakhstan meperlebar jarak di paruh pertama dengan unggul 54-33. Kazakhstan memasukkan 60 persen percobaan mereka (21/35). Dari 21 tembakan yang masuk 14 di antaranya datang dari paint area. Aspek lain yang mencolok adalah rebound. Indonesia mengoleksi 13 rebound sementara Kazakhstan 26, dua kali lipat.

Indonesia tampil baik secara penyerangan pada kuarter tiga. Mereka berhasil mengungguli jumlah angka Kazakhtsan di kuarter itu. Indonesia mencetak 17 poin sementara Kazakhstan 15 poin. Kazakhstan melakukan total 19 kesalahan sendiri hingga kuarter ini yang tidak cuukup mampu dimanfaatkan Indonesia. Terbukti dengan points from turnover Indonesia hingga kuarter tiga hanya 17 poin. Kazakhstan menutup kuarter tiga dengan keunggulan 69-50.

Sayangnya, pertahanan Indonesia khususnya di area kunci tidak kunjung membaik. Area tersebut terus-terusan di eksploitasi Kazakhstan untuk kembali membuka jarak. Tak terkejar lagi, Kazakhstan menutup laga dengan kemenangan 93-65.

Foto: Mei Linda

Komentar