Negara-negara yang kalah di perempat final akan melakoni dua laga lanjutan untuk memperebutkan peringkat di klasemen akhir. Di bagian putri, Mongolia dan Thailand menjadi dua negara pertama yang memulai laga, Selasa, 28 Agustus 2018, di Hal Basket GBK. Di perempat final, Mongolia kalah atas Cina Taipei. Sementara Thailand dilumat oleh unggulan juara, Korea Selatan. Selalu unggul sejak kuarter pertama, Thailand berhasil menutup laga ini dengan kemenangan 80-51
“Saya senang kami bisa memenangi laga ini. Mongolia memberikan perlawanan yang benar-benar menyulitkan kami melalu kontak-kontak fisik mereka dan tripoin. Namun, para pemain saya berhasil mengambil kontrol laga dan memenangi laga ini,” ujar Christopher Daleo, Kepala Pelatih Thailand, kepada Mainbasket.
Kemenangan ini membawa Thailand akan memperebutkan peringkat 5 dan 6 dengan pemenang laga kedua, antara Kazakhstan melawan Indonesia. Sementara bagi Mongolia, mereka akan memperebutkan peringkat 7 dan 8 dengan tim yang kalah di laga kedua.
“Empat tahun lalu, Thailand menempati peringkat tujuh di Asian Games. Dua hari lagi, kami akan bertanding untuk peringkat 5 atau 6, ini jelas kemajuan. Kami tim yang masih sangat muda dan banyak sekali melakukan kesalahan. Korea Selatan adalah tim yang paling banyak memberi pelajaran bagi kami. Kini kami akan mengukir sejarah entah melawan Kazakhstan atau Indonesia, kami akan bermain sekeras mungkin,” imbuh Gadeo. Prestasi terbaik tim putri Thailand adalah peringkat empat saat gelaran tahun 1978.
Empat pemain Thailand mencetak dua digit poin. Yothanan Penphan membukukan 14 poin dan 6 rebound. Klanbut Supira menambahkan 14 poin, 9 rebound, dan 5 asis. Prajuapsook Kanokwan juga mencetak 14 poin plus 5 rebound. Maihon Thidaporn melengkapi daftar dengan 11 poin dan 6 rebound.
Mongolia memilii tiga pemain yang mengemas poin dengan digit ganda. Murat Bulbul memimpin dengan dobel-dobel 11 poin, 10 rebound, dan 4 steal. Khulan Alimaa mencetak 10 poin dan 4 rebound sementara Battogtokh Unurzaya menambahkan 10 poin dan 3 rebound.
Secara keseluruhan, Thailand menguasai jalannya pertandingan. Namun, Mongolia sempat beberapa kali mendekat dengan permainan mereka yang mengandalkan kontak fisik. Thailand juga cukup terbantu dengan foul trouble yang mendera senter utama Mongolia, Solong Bayasgalan, di paruh pertama. Hilangnya Bayasgalan membuat Thailand leluasa memindahkan bola dari pemain ke pemain.
Di paruh pertama, Thailand berhasil memasukkan 50 persen keseluruhan tembakan mereka. Selain itu, Thailand juga berhasil memanfaatkan transisi bertahan yang cukup lambat dari Mongolia. Tercatat, hingga paruh pertama, Thailand menorehkan 10 dari 38 poin keseluruhan mereka melalui proses serangan cepat (fastbreak).
Paruh kedua, Mongolia sebenarnya sempat mengejar melalui usaha-usaha tripoin Murat Bulbul. Namun, Thailand dengan cepat merespon melalui permainan yang membebaskan Klanbut terbebas seorang diri di bawah ring. Thailand menutup kuarter ini dengan 51-41.
Thailand semakin tak terkejar di kuarter akhir. Mongolia juga sudah mulai kehabisan akal menyerang dari arah mana lagi. Tampak sangat menikmati keunggulannya, Thailand berhasil menutup laga dengan kemenangan 80-51.
Foto: Mei Linda