Setelah sukses menjalankan akademi di Graha Pena, DBL Academy kini merambah ke Surabaya Barat dengan membuka kelas di Pakuwon Mall, Surabaya, Jawa Timur. Mereka mengadakan soft launching di mal itu sekaligus membuka fasilitas baru yang lebih besar pada Senin, 27 Agustus 2018. Kegiatannya pun berjalan semarak dengan berbagai acara di lapangan dalam mal satu-satunya di Surabaya, seperti: Elementary School Tournament 2018 dan tes penempatan (placement) siswa baru.

Dengan fasilitas baru yang lebih besar ini, menurut Kepala Pelatih Dimaz Muharri, otomatis DBL Academy jadi bisa menerima siswa yang lebih banyak lagi. Apalagi permintaan bertambah banyak sejak mereka pertama kali membuka akademi pada 2016.

“Kami membuka ini karena banyaknya permintaan di Surabaya Barat. Akhirnya ada satu tempat, kami bangun di Pakuwon Mall ini,” ujar Dimaz. “Menurut saya, tempat ini sangat strategis. Bisa dibilang ini sekolah, akademi pertama di dalam mal. Saya lihat orang-orang di Surabaya Barat juga sangat antusias. Market-nya jadi pas.”

Kendati memiliki fasilitas berbeda dari sebelumnya, DBL Academy menggunakan kurikulum yang sama. Mereka tetap menerapkan kurikulum dari World Basketball Academy (WBA) Australia untuk melatih para siswanya, terutama karena kurikulum tersebut sangat detail menjelaskan pelatihannya. Rincian itulah yang, menurut Dimaz, membantunya dan para pelatih mengembangkan anak-anak didik dengan baik.

“Sebenarnya kurikulum ini sama seperti fundamental basket, tetapi penerapannya sangat detail,” ujar Dimaz menerangkan. “Dia memberikan poin-poinnya buat apa. Misalnya, kita tahu shooting tapi tidak tahu kapan shooting digunakan; crossover kapan digunakan; between the leg kapan digunakan—itu dijelaskan sangat detail dari WBA.”

Sebelum menerima pelatihan, para siswa akademi baru di Pakuwon Mall menerima tes penempatan kloter pertama hari ini. Mereka dites kemampuan basket seperti dasar-dasar mengoper, melantun, menembak dan lainnya. Selain itu, para siswa juga melakukan pengukuran fisik; dari berat sampai tinggi badan supaya para pelatih tahu di mana mereka mesti ditempatkan.

Menurut Dimaz, nantinya hasil tes ini akan menentukan di mana kelas yang cocok untuk para siswa. Sedikitnya ada empat stage yang akan menjadi tempat mereka berlatih: hoop kids (5-7 tahun), hoops (7-9 tahun), rookie (10-12 tahun), dan starter (13-15 tahun). Dari tes itu, DBL Academy akan tahu di tingkatan mana para siswa berlatih (beginner, intermediate, dan advance) di tiap stage-nya.

Sementara itu, kelas DBL Academy baru akan berjalan pada 3 September mendatang.

Selain tes penempatan, DBL Academy juga menggelar pertandingan antarsekolah dasar. Pagi tadi, sekitar pukul 10.00 WIB, mereka mempertemukan empat tim dari empat sekolah yang saling unjuk gigi. Empat tim ini akan kembali bertanding sampai ditemukan dua terbaik yang akan melaju ke grand final pada 31 Agustus mendatang.

Dengan demikian, dari hari ini sampai 31 Agustus nanti, DBL Academy di Pakuwon Mall akan ramai dengan berbagai kegiatan.     

Foto: Dok. DBL Academy

Komentar