Babak perempat final basket putri Asian Games digelar Minggu, 26 Agustus 2018, di Hall Basket GBK. Laga pertama mempertemukan juara grup A, Cina Taipei, berhadapan dengan peringkat empat grup B, Mongolia. Unggul di paruh pertama, Mongolia gagal membendung gempuran Cina Taipei di paruh kedua laga. Cina Taipei menutup laga dengan kemenangan 76-59.

Kemenangan ini membuat Cina Taipei memastikan satu tempat di babak semifinal. Mereka akan bertemu pemenang antara partai kedua yang mempertemukan Korea Bersatu dengan Thailand.

Tiga pemain Cina Taipei berhasil mencetak poin dengan digit ganda. Huang Yingli keluar sebagai top skor pertandingan dengan 28 poin dan 4 rebound. Cheng Ihsiu dan Peng Szuchin melengkapi daftar dengan sama-sama mencetak 10 poin.

Dari kubu Mongolia, empat pemain berhasil mencetak 10 poin atau lebih. Salongo Bayasgalan menjadi top skor tim dengan 14 poin, 7 rebound, dan 6 asis. Bayanjargal Dashnyam menyusul dengan 11 poin dan 3 rebound. Bulbul Murat dan Bayartsetseg Ganbat melengkapi daftar dengan masing-masing mengumpulkan 10 poin.

Cina Taipei membuka kuarter pertama dengan layup dari Cheng Ihsiu plus satu tembakan gratis. Mongolia tampil dengan semangat membara mengejar ketinggalan dan beberalik unggul 9-5 di lima menit pertama melalui sumbangan poin Bulbul Murat. Mongolia bahkan menjauh 14-7 dua menit kemudian melalui tembakan Altanzaya Buriad. Cina Taipei berusaha mengejar ketertinggalan mereka di sisa kuarter pertama melalui Huang Yingli. Namun, Mongolia mampu bertahan dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 14-11.

Kuarter kedua berjalan dengan intensitas serupa kuarter pertama. Mongolia berusaha terus di depan sementara Cina Taipei berusaha menemukan sentuhan mereka untuk memangkas selisih poin. Layup Peng Szuchin akhirnya membawa Cina Taipei mengambil alih keunggulan saat kuarter dua tersisa tiga menit. Keunggulan tersebut tak berlangsung lama setelah Murat dan Solongo Bayasgalan mencetak angka yang membuat Mongolia balik unggul. Tim asuhan Bayartsogt Odonbaatar ini berhasil menutup paruh pertama dengan keunggulan 34-33.

Paruh kedua angin permainan mulai condong ke arah Cina Taipei. Huang Yingli menjadi lakon utama dengan mencetak 12 dari 20 poin keseluruhan yang diciptakan Cina Taipei di kuarter ini. Sementara Mongolia yang terganggu dengan foul trouble Bayasgalan dan Buriad hanya mampu membalas sembilan poin di kuarter ini. Cina Taipei menutup kuarter dengan berbalik unggul 53-43.

Kuarter empat laju Cina Taipei semakin nyaman dan tak mampu lagi dibendung oleh Mongolia. Mongolia hanya mampu menipiskan ketinggalan menjadi lima poin di lima menit pertama. Setelahnya, Cina Taipei berhasil kembali memperlebar jarak dan menutupnya dengan kemenangan 76-59.

“Mongolia bermain sangat bagus pada laga ini dan berhasil menyulitkan kami. Kami memulai laga bukan dengan cara yang baik. Beberapa pemain melakukan kesalahan-kesalahan yang tak perlu dan sebenarnya bisa membuat kami kehilangan pertandingan ini.  Saya beruntung para pemain berhasil mengambil momentum di saat yang tepat dan memenangi pertandingan,” ungkap Kenyon Wagner, Kepala Pelatih Cina Taipei, seusai laga kepada Mainbasket.

“Entah Korea Bersatu atau Thailand, kedua tim sama-sama kuat. Apalagi Korea Bersatu memiliki satu pemain yang bermain di WNBA, mereka akan menjadi sangat kuat di bawah ring. Banyak pekerjaan yang harus kami lakukan untuk memenangi laga nanti,” tutup Wagner mengenai calon lawan mereka di semifinal.

Foto: Hariyanto

 

Komentar