Tim nasional putri Indonesia melakoni laga kedua mereka di babak penyisihan Grup A. Setelah tumbang dari Korea beberapa waktu lalu, kini mereka harus menghadapi Kazakhstan. Sayangnya, Indonesia harus kalah lagi. Kazakhstan menang 85-73 di GBK-Hall Basket, Senayan, Jakarta, 19 Agustus 2018.
Nadezhda Kondrakova menjadi pencetak angka terbanyak Kazakhstan dengan 18 poin plus 9 rebound dan 4 blok. Tamara Yagodkina di belakangnya dengan 17 poin, 7 rebound, dan 5 asis. Mariya Astapenko lalu menambahkan 12 poin, 5 rebound, dan 4 asis sementara Anna Vinokurova 10 poin dan 7 rebound.
Di kubu Indonesia, Nathania Claresta Orville mencetak 12 poin. Kapten Henny Sutjiono lalu memberi 10 poin, 4 rebound, 3 asis, dan 2 steal. Sementara itu, Natasha Debby Christaline mencetak angka terbanyak dengan 30 poin, 7 rebound, 2 asis, dan 2 steal. Sayangnya, upaya Debby mencetak poin sebanyak itu tidak cukup membuat mereka memenangkan pertandingan. Apalagi setelah mereka kalah dalam penguasaan bola-bola pantul.
Di kuarter satu saja Kazakhstan berhasil mengetip bola untuk menguasai permainan awal. Namun, mereka gagal mencetak poin di kesempatan pertama karena pertahanan Indonesia nyatanya mampu meredam serangan mereka. Kazakhstan baru bisa mencetak dua poin di menit kesembilan lewat beberapa percobaan. Itu pun kemudian dibalas kontan dua kali lemparan bebas Debby.
Indonesia sebenarnya pandai mencuri bola dari Kazakhstan di awal pertandingan. Mereka sedikitnya telah mencuri sembilan bola di kuarter itu. Sayangnya, para pemain tidak bisa memanfaatkan serangan balik karena tumpulnya tembakan-tembakan mereka (5/16). Sementara itu, meski banyak terserang balik, Kazakhstan masih mampu mengamankan bola pantul dan memanfaatkan kesempatan kedua untuk unggul empat poin (18-14) ketika menutup kuarter satu.
Indonesia belum juga bisa mengatasi masalah penyelesaian akhir mereka di kuarter selanjutnya. Natasha Debby dkk. masih bermasalah dengan akurasi tembakannya yang hanya mencapai 34 persen, padahal Kazakhstan sudah mulai hati-hati dengan serangan balik puan rumah. Mereka pun berhasil mengurangi jumlah turnover sehingga skor menjauh 43-31.
Kazakhstan semakin di atas angin ketika masuk ke kuarter tiga. Dengan tinggi pemain yang menjulang dan kemampuannya mengamankan area kunci (box out), mereka menguasai pertandingan lewat bola-bola pantul baik di area bertahan maupun menyerang. Sedikitnya di tiga kuarter itu saja, Kazakhstan merebut 44 rebound sementara Indonesia hanya 19. Sang tamu pun unggul lewat kesempatan kedua (second chance points) dengan skor 66-44 meski Indonesia sempat memberi tekanan.
“Kami memimpin banyak, hanya saja memang tadi pemain Kazakhstan tinggi-tinggi, kan. Jadi, memang susah untuk tembus ke dalam, begitu juga jaga. Tekanan mereka tinggi-tinggi, anak-anak seperti terkena tekanan sehingga mereka kerap terburu-buru,” jelas Andre Yuwadi, asisten pelatih timnas putri Indonesia, seusai laga.
Andre juga menambahkan, timnya sempat mengubah sistem pertahanan mereka dari zone defense ke man to man di kuarter tiga. Saat itulah ia melihat anak-anak asuhnya mulai bisa mengatasi lawan meski kadang-kadang juga kecolongan. Namun, katanya, itu masih lebih efektif dari sebelumnya terutama karena mereka juga menerapkan pengawalan ganda (double team) demi meredam kecepatan lawan. Sayang, waktunya tidak banyak sehingga Indonesia lagi-lagi harus tumbang.
Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Cina Taipei sebelum bertemu India. Andre mengatakan, timnya akan mencoba satu-satu dulu. Mereka tetap ingin lolos ke putaran selanjutnya dengan target realistis mengalahkan India. Bagaimanapun, Cina Taipei akan sulit dihentikan selagi mereka berada di puncak klasemen.
Foto: Yoga Prakasita