Adidas melakukan kolaborasi dengan desainer-desainer kelas kakap untuk menghadirkan siluet segar demi menembak pangsa fesyen. Di ranah ini, nama Jeremy Scott punya posisi kuat sebagai desainer eksentrik kolaborator Si Tiga Garis. Pria 43 tahun tersebut mulai dikenal setelah menelurkan koleksi modifikasi adidas Basket dengan menggabungkan detail boneka hewan.
Kolaborasi memang jadi cara lama adidas dalam meningkatkan atensi. Mereka sudah bekerja sama dengan atlet-atlet Olimpiade pada 1936. Legenda tenis Stan Smith dan Rod Laver pun tidak kalah jadi gebrakan lanjutan pada 1970-an. Meski begitu, baru sekitar tahun 2000-an adidas baru berkolabroasi dengan desainer.
Jeremy Scott adalah desainer dengan gaya fesyen yang bisa membuat orang berpikir dua kali untuk membelinya. Ia berani menggabungkan berbagai elemen yang tidak jarang menghadirkan kontroversi seperti yang terjadi pada 2013 ketika Santa Cruz menegurnya. Kehadiran kontroversi itu justru menandakan bahwa karya Scott mampu menarik pantauan khalayak ramai.
Jeremy Scott x adidas Forum Mid "Teddy Bear Pink" , dirilis 24 Februari 2011.
Dirk Schonberger, Direktur Kreatif Global adidas, pernah memberikan penjabaran mengapa tempatnya bekerja melakukan kolaborasi semacam ini. “Pada dasarnya, adidas adalah cawan percampuran kultur-kultur yang berbeda,” ujar Schonberger pada Vogue pada 2014. Kolaborasi lintas kultur seperti ini, lanjutnya, akan menghadirkan identitas kultur baru yang terakulturasi dari perpaduan karakter.
Pria yang menjabat sejak 2010 itu justru merasa kagum dengan pola kerja kolaborasi yang dilahirkan adidas. “Mereka (para desainer) seperti orang-orang lain yang bekerja disini. Datang untuk mengkonsep produk, menggambar, berdiskusi, memilah bahan, dan lainnya. Kami bisa melihat cara kerja masing-masing,” ceritanya.
Sementara bagi Jeremy Scott, adidas memiliki karakter yang lebih bisa membebaskan para desainer untuk berkarya dibandingkan merek-merek lain. “adidas tampil sebagai merek yang merangkul daya imajinasi kami (desainer), komunitas, serta masyarakat ekspresif lainnya. Mereka tidak segan membiarkan aliran kami beradu dengan mereka tanpa takut kehilangan karakter yang sudah mereka usung. Hal itu tidak saya temui dari merek-merek lain yang pernah bekerja dengan saya,” cerita Scott.
Jeremy Scott x adidas Forum Mid "Panda", dirilis 22 Juli 2011.
“Alur berkolaborasi di sana teresonansi dengan apik dan terkadang itu jadi media promosi tersendiri bagi kedua belah pihak,” kata Scott pada laman style.com. “Sebagai seorang pemberontak, apa yang sudah saya hasilkan terasa begitu memuaskan,” tutupnya.
Adidas dan Jeremy Scott memulai kolaborasi pada 2002 lewat kampanye kecil bernama “!Signed”. Scott memodifikasi adidas Forum Mid, sepatu basket lawas era 1980-an, dengan motif uang AS$ 100 Dollar. Ia mengganti wajah George Washington dengan siluet mukanya. Sepatu itu dibuat 100 pasang di pabrik tradisional adidas di Scheinfeld, Jerman. Kini, sepatu tersebut jadi buruan panas kolektor dengan harga menyentuh AS$ 1000 di eBay.
Kolaborasi mereka melejit setelah pada 2008, Scott dan adidas merilis edisi JS Wing. Sang desainer memberi modifikasi adidas Forum dengan sayap yang menutup hampir seluruh bagian atas sepatu. Suka atau tidak, sepatu ini begitu populer kala itu. Rapper Negeri Paman Sam Lil Wayne hampir memiliki seluruh edisi JS Wing sebagai bukti popularitas edisi tersebut.
Selang tiga tahun, tepatnya 24 Februari 2011, adidas dan Jeremy Scott pertama kali merilis sepatu dengan nuansa boneka Teddy Bear berwarna pink. Kolaborasi yang dinamai Jeremy Scott x adidas Forum Teddy Bear ini dirilis untuk merayakan bulan kasih sayang di Amerika Serikat. Sejak kemunculan edisi ini, Scott seakan ketagihan merilis sepatu berbentuk menyerupai boneka.
Jeremy Scott x adidas Gorilla, dirilis pada 3 Maret 2012.
Jeremy Scott sempat digosipkan pengidap Plushiophile (seseorang yang punya kelainan ketertarikan intim pada boneka). Meski demikian, ia menyangkal gosip itu ketika sedang diwawancarai Sneaker Freaker. “Jelas tidak. Saya sudah menghasilkan beberapa karya seni dengan properti boneka-boneka semacam itu. Saya pernah membuat sebuah pistol berhias boneka Teddy Bear,” katanya. Ia tidak punya inspirasi dari manapun terkait modifikasi boneka ini. “Saya hanya melakukan apa yang ada di pikiran saya. Itu saja,” pungkas Scott.
Kritikan berdatangan tentang karyanya. Meski demikian, Scott tidak bergeming. Ia tetap percaya diri membuat sepatu berornamen boneka hewan meskipun ia seorang vegetarian. Ia menunjukkannya pada Alice Fischer, pewarta The Guardian. Dalam tulisannya yang terbit pada 14 September 2014, Fischer menyebut bahwa ia pernah makan siang dengan Scott di McDonald’s. Scott memesan enam porsi BigMac namun ia mengganti dagingnya dengan telur goreng. Hal itu menandakan bahwa gaya hidup yang dijalani Jeremy Scott tidak semata-mata jadi inspirasinya dalam mendesain pakaian dan sepatu.
Edisi ini tidak lagi diproduksi, namun sepatu adidas berbentuk boneka ini dianggap sebagai salah satu sepatu dengan tampilan paling liar yang pernah dirilis adidas. Entah Anda menyukainya atau tidak, adidas dan Jeremy Scott jadi salah satu kolaborasi paling menggebrak era 2000-an. Sepatunya susah dipakai, tidak ergonomis dan cenderung berat, namun jadi buruan para penggiat fesyen beraliran rebellion avant-garde yang berani tampil beda.
Jeremy Scott x adidas Basket Mid "Leopard", dirilis saat untuk koleksi Sping/Summer 2012
Jeremy Scott x adidas Forum Mid "Poodle Pink" dirilis pada 2 Februari 2013.
Jeremy Scott x adidas Forum Mid "Teddy Bear Camo", dirilis pada 31 Maret 2013
Foto: adidas Jeremy Scott, Sneaker Freaker,