Persaingan ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018 makin seru dengan kehadiran Chong Son Kung Fu Basketball Club dari Cina. Di musim perdananya, tim yang diperkuat oleh Anthony Tucker, Mikh McKinney dan Charles Dube-Brais mendominasi liga. Mereka mencetak 15 kemenangan dan lima kali kalah, serta menduduki puncak klasemen. Lebih istimewa lagi, Chong Son Kung Fu tidak pernah kalah di rumahnya sendiri, Nanhai Gymnasium. Musim depan Chong Son Kung Fu berubah nama menjadi Macau Black Bears.

Bila mengingat kembali sebelum bergulirnya ABL 2017-2018 lalu, Chong Son beberapa kali berganti nama. Tim ini merupakan pengembangan dari klub Guangzhou Long-Lions yang bermain di Chinese Basketball Association (CBA). Mereka bermarkas di Nanhai District, Foshan, Guangdong, Cina. Oleh sebab itu, saat mendaftar ke ABL namanya Nanhai Long Lions. Kemudian mereka mengganti nama menjadi Nanhai Kung Fu untuk membedakan dengan klub induknya.

Tepat sebelum ABL dimulai, tim ini mendapatkan dukungan dari Macau Grupo Desportivo (GDP) Chong Son. Dengan kerjasama ini, maka namanya berubah lagi menjadi Chong Son Kung Fu. Tim tersebut berhasil menjadi penguasa baru di ABL. Sayangnya setelah penampilan menawan di babak penyisihan, justru di playoff mereka tersingkir dengan mudah. Chong Son Kung Fu kalah 0-2 atas Mono Vampire Basketball Club, Thailand di babak semifinal.

Prestasi musim lalu tersebut mencuri perhatian dari Macau GDP, perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata dan hiburan. Musim lalu, perusahaan ini hanya menjadi sponsor saja. Tetapi, kini mereka ingin memindahkan Chong Son dari Nanhai ke Macau. Kota tersebut tengah membangun sektor olahraga. Mereka sudah punya tim sepak bola, dan ingin memiliki tim basket. Macau sebenarnya punya liga basket non-profesional yang bergulir dan pemainnya dipilih untuk tim nasional. Tapi mereka butuh lebih dari sekadar liga untuk mengembangkan basket lebih baik lagi. 

"Kami pindah ke Macau karena kota ini sangat membutuhkan tim basket profesional. Belum ada tim basket profesional di Macau, oleh karena itu kami harap relokasi ini bisa menciptakan peluang dan menginspirasi anak-anak di Macau," ucap Manajer Black Bears, Lukas Peng, seperti dikutip dari aseanbasketballleague.com.

Macau menduduki peringkat 146 di dunia dan peringkat 30 di Asia (data Nike FIBA World Rangkings). Macau Black Bears nantinya akan menjadi proyek pengembangan basket di Macau. Black Bears berencana memasukkan pemain-pemain lokal dari Macau.

"Macau itu kota yang besar dan layak menjadi rumah tim basket profesional. Di musim perdana kami di Macau nanti, kami berhadap mendapatkan dukungan dari masyarakat Macau," lanjut Peng.

Pemilihan logo dan nama berungan hitam dihubungkan dengan maskot kota ini. Bobo the Black Bear sudah dikenal masyarakat Macau selama 30 tahun terakhir. Diharapkan ikatan batin antara kota Macau dan klub basket ini lebih erat dengan pergantian nama serta logo barunya.(*)

Foto: asean basketball league

Komentar