Kapten tim SMAN 3 Bukittinggi, Sari Rahmadhani sukses membayar "utang" prestasi lewat gelaran Honda DBL West Sumatera Series 2018. Ia berhasil membawa timnya meraih juara sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik MVP. Kini Sari harus kembali berlatih keras untuk bisa terpilih sebagai DBL All Star 2018.
Wajah Sari dan kawan-kawan tertunduk lesu, saat SMAN 3 Bukittinggi kalah di delapan besar Honda DBL West Sumatera Series 2017 silam. Tangis kecewa saat itu benar-benar masih terbayang di benak kapten tim SMAN 3 Bukittinggi. Tetapi ia segera sadar, dan tak boleh larut dalam kesedihan. Tim SMAN 3 Bukittinggi pun berniat membayar utang prestasi dengan berlatih keras menyambut gelaran musim ini.
"Sejak kalah tahun lalu, kami bertekad untuk menjadi juara tahun ini. Kami berlatih keras kurang-lebih satu tahun untuk menyiapkan tim ini," ucap Sari Rahmadhani.
Perubahan besar terjadi di tim SMAN 3 Bukittinggi. Bahkan mereka sangat dominan tahun ini. Di babak semifinal, SMAN 3 Bukittinggi berhasil menaklukkan juara bertahan, SMA Don Bosco dengan skor 50-28. Bahkan di kuarter keempat, SMAN 3 Bukittinggi sudah memainkan aturan "Respect the Game." Itu adalah aturan aturan khusus Honda DBL yang mewajibkan setiap tim yang sudah unggul lebih 20 poin atau lebih dari lawan bertahan di dalam lingkaran tiga poin.
Kemudian di final, SMAN 3 Bukittinggi berhadapan dengan SMAN 6 Padang, Sabtu 4 Agustus lalu. Bukan lawan yang mudah, sebab kapten SMAN 6 Padang adalah Sashyra Alya Detriani, pemain yang pernah masuk DBL Camp 2017. Sebelumnya, SMAN 6 Padang di semifinal menundukkan SMAN 8 Padang dengan skor telak 47-24.
Keperkasaan SMAN 6 Padang dan nama besar Sashyra Alya Detriani tidak menciutkan nyali Sari Ramadhani dan teman-temannya. Justru mereka bisa bermain dengan baik. Sari yang berposisi sebagai garda mampu menyumbangkan 14 poin, 11 rebound, delapan asis dan enam steal di laga final. Performa menawan tersebut membawa SMAN 3 Bukittinggi menjadi juara, mengalahkan SMAN 6 Padang dengan skor akhir 57-45. Kegembiraan Sari bertambah ketika namanya disebut sebagai Most Valuable Player dan mendapatkan tiket ke DBL Camp 2018.
"Target saya tahun ini tidak hanya mengantarkan tim SMAN 3 Bukittinggi jadi juara. Tapi saya juga ingin pergi ke Surabaya, ke DBL Camp. Saya ingin menjadi pemain DBL All Star tahun ini," tegasnya.
Sari mengaku ingin mengulang prestasi yang ditorehkan oleh Indah Helmadi, pemain SMAN 1 Bukittinggi. Indah adalah pelajar Sumatera Barat pertama yang menjadi DBL All Star 2015 silam. Sosok Indah sangat menginspirasi Sari untuk berlatih lebih keras lagi.
Sari mengenal basket sejak kelas 1 SMP. Ia merasa bahwa basket berbeda dengan olahraga lainnya. Di basket, Sari tidak hanya dituntut memiliki fisik yang prima, tapi juga belajar saling menghormati sesama pemain, kebersamaan dan kerja sama.
Penggemar Stephen Curry itu juga menyimpan harapan untuk bisa bermain di basket putri profesional Indonesia. Ia mengagumi permainan Natasha Debby Christaline. Menurutnya, pemain Surabaya Fever dan timnas Indonesia itu punya tembakan yang bagus. Sari memang tidak pernah bertemu langsung dengan Debby, tapi ia menyaksikan Debby bertanding di Srikandi Cup melalui layar televisi.(*)
Foto: Ridwan - Padang Ekspress