Dua hari lalu, LeBron James membuka sebuah sekolah publik di kampung halamannya, Akron, Ohio. Nama sekolah tersebut adalah "I Promise School". Sekolah ini menampung siswa-siswi yang mengalami kesulitan secara akademis dengan tujuan menurunkan angka putus sekolah di Akron. Pada hari pembukaannya, I Promise School menerima 240 siswa kelas 4 dan 5, akan menerima siswa kelas 2 dan 5 di tahun berikutnya, dan menargetkan 1.000 siswa dari kelas 1 sampai 8 di tahun 2022.
Hari ini, LeBron James lewat akun instagram pribadinya @KingJames, mengunggah beberapa foto dirinya yang sedang berlatih di LeBron James Arena. Arena ini bukanlah sebuah arena besar nan mewah. Melainkan sebuah lapangan basket di dalam sekolah menengah St. Vincent St. Mary di Akron, tempat LeBron James sekolah sekaligus berlatih basket semasa SMA sebelum melompat masuk ke NBA, dan kami sempat mengunjunginya dua tahun lalu. Tulisan di bawah ini pernah kami muat di majalah Mainbasket edisi 52, Januari 2017.
...
“Itu tempat LeBron James,” tunjuk Willie McGee, salah satu Athletic Directors di St. Vincent St. Mary High School Akron, Ohio.
Tempat yang ditunjuk McGee adalah sebuah kotak mungil selebar kurang dari satu meter berisi bangku dan gantungan baju seragam. Saya saat itu sedang berada di ruang ganti tim basket SMA St. Vincent St. Mary, sekolah LeBron James.
Dalam salah satu monolog film dokumentasi tentang masa sekolah LeBron James yang berjudul “More Than A Game”, Willie McGee disebutkan sebagai pemain terbaik saat itu. Ya, McGee adalah satu dari lima pemain inti “The Fighting Irish”, tim basket St. Vincent St. Mary. Walau tentu saja, dokumenter itu bercerita lebih banyak tentang LeBron James.
Untuk menuju ke ruang ganti, kita terlebih dulu harus melewati sebuah ruangan besar, LeBron James Arena. Arena basket dalam ruang (indoor) persembahan LeBron James kepada sekolahnya. Arena ini dibuka pada tanggal 14 Desember 2013.
“LeBron James memperbaiki semuanya,” jelas McGee. “Lapangannya, lampunya, tempat duduk penontonnya, termasuk ruang gantinya.”
Sebelum menjadi LeBron James Arena, lapangan basket St. Vincent St. Mary hanyalah lapangan basket indoor sekolah biasa. Tak ada yang istimewa.
Renovasi dari donasi LeBron James sebesar satu juta dolar AS membuat arena basket itu kini terlihat sangat mewah.
Sebelum menapaki karir di NBA, LeBron James memulai semuanya di St. Vincent St. Mary High School. LeBron menghabiskan empat tahun yang gemilang di sekolahnya.
Pada tahun pertamanya, LeBron James rata-rata mencetak 21 poin (PPG) dan 6 rebound (RPG). Walau berstatus pemain junior (kelas 1), LeBron sudah berada di tim inti sekolah. Pada tahun pertamanya, The Fighting Irish tak terkalahkan (27-0) dan menjadi juara Divisi III negara bagian Ohio.
Memasuki tahun kedua, performa LeBron semakin mengkilap. Ia mulai mencetak rata-rata 25,2 PPG, 7,2 RPG, 5,8 asis (APG) dan 3,8 steal (SPG) per laga. Saat itu, nama LeBron dan kekuatan basket St. Vincent St. Mary mulai terkenal.
Karena semakin tersohor, laga kandang St. Vincent St. Mary sering tidak digelar di lapangan basket sekolah. Kapasitasnya tak lagi mencukupi. The Fighting Irish sering meminjam arena basket University of Akron yang memiliki kapasitas menampung hingga lebih dari 5.000 penonton.
Walau masih berstatus pemain SMA, nama LeBron James sudah sangat populer. Tak hanya di negara bagian Ohio tempatnya tinggal, nama LeBron James sudah mulai dikenal oleh publik Amerika Serikat. LeBron James bahkan sudah berniat melompat ke NBA.
Niat untuk melompat ke NBA tentu saja tak bisa dilakukan. Pemain yang sejak SMA selalu mengenakan nomor punggung 23 ini tentu saja harus menamatkan SMA terlebih dulu baru boleh masuk ke NBA. Walau banyak pengamat mengatakan bahwa LeBron sudah layak berada di NBA.
Pada tahun terakhirnya di sekolah, LeBron James dan timnya The Fighting Irish berkeliling ke beberapa negara bagian menghadapi beberapa sekolah. Tur ini perlu dilakukan untuk menaikkan strata divisi sekolahnya. Cuplikan perjalanan ini muncul di film More Than A Game.
Tak hanya populer, LeBron James sudah banyak mengumpulkan penghargaan di tahun terakhir masa sekolahnya. Ia mengumpulkan penghargaan dan trofi untuk sekolah, pun untuk dirinya pribadi.
Dua trofi yang paling menonjol di lemari piala St. Vincent St. Mary adalah trofi Gatorade National Player of the Year alias pemain SMA terbaik se-Amerika Serikat. LeBron menyabetnya dua kali berturut-turut di dua tahun terakhirnya bersekolah, 2002 dan 2003.
Untuk menandai perjalanan karir siswa terbaiknya, St. Vincent St. Mary membuat sebuah dinding penghormatan bagi LeBron James. Dinding penghormatan ini diberi nama “Dedication Wall” dan terletak tepat di sebelah kiri setelah kita melewati pintu masuk LeBron James Arena.
Dedication Wall berisi foto-foto dan keterangan waktu perjalanan The Fighting Irish saat diperkuat LeBron James dan kawan-kawan. Lima pemain inti The Fighting Irish kala itu diberi julukan “The Fab Five”. Terdiri atas Dru Joyce III, Romeo Travis, Willie McGee, Sian Cotton dan LeBron James.
Sebelum meninggalkan LeBron James Arena, McGee memperlihatkan sebuah gambar yang sangat berkesan bagi dirinya, LeBron James dan tim The Fighting Irish sampai kapan pun.
“Ini adalah nilai-nilai yang selalu dijunjung tinggi oleh tim basket sekolah kami,” ujar McGee menunjuk kepada sebuah papan akrilik yang menempel di dinding dekat pintu masuk ruang ganti.
Di akrilik tersebut tertulis tujuh kata: Humility, Unity, Discipline, Thankfulness, Servanthood, Integrity dan Passion.
“Setiap kali kami meninggalkan ruang ganti menuju lapangan untuk berlatih dan bertanding, kami selalu menepuk papan ini,” jelas McGee. “Ini adalah semangat-semangat yang mendasari semua gerak-gerik kami.”(*)
Foto: instagram @kingjames
Ular-Tangga
Ada sebuah papan permainan mirip permainan ular-tangga menempel di dinding ruang tata usaha SMA St. Vincent St. Mary. Menurut petugas yang ada, papan tersebut berisi perjalanan karir LeBron James dan hanya dibuat dua buah. Satu yang berada di sekolah, dan satu lagi di rumah LeBron James.
Buah Murah Hati LeBron James
Saat bertamu ke St. Vincent St. Mary, saya dan kawan-kawan disambut oleh Courtney Conley, Direktur Alumni Sekolah. Berikut beberapa perbaikan signifikan yang diberikan LeBron James terhadap fasilitas lapangan basketnya.Penambahan 200 tempat duduk yang menambah kapasitas penonton hingga hampir 2.000.
- Penambahan 6 ring basket baru standar NCAA.
- Sistem pencahayaan baru untuk arena dengan kekuatan delapan kali lebih terang dibanding sebelumnya.
- Perbaikan ruang ganti.
- Perbaikan tata suara di dalam arena.