Berlaga di turnamen 3x3 membawa kesan tersendiri bagi Harif Saputra. Pemain SMAN 3 Bukittinggi tersebut terinsipirasi oleh pemain 3x3 terbaik dunia, Dusan Domovic Bulut dan pemain 3x3 Indonesia, Rivaldo Tandra Pangesthio. Ia berpendapat bahwa 3x3 bisa membuka jalan ke pentas dunia.

Harif senang mengikuti cerita-cerita Rivaldo. Walaupun ia berasal dari Padang, tetapi Harif sangat mengidolakan sosok Rivaldo. Menurutnya, Rivaldo menjadi pemain muda yang punya segudang prestasi tingkat internasional, khususnya di 3x3. Apalagi, Rivaldo kini tercatat sebagai pemain timnas 3x3 Indonesia untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Ketika mengetahui idolanya bermain untuk timnas, Harif semakin ingin seperti Rivaldo.

Harif sudah bermain 3x3 sejak tahun lalu. Tepatnya di Loop 3x3 Competition Honda DBL West Sumatera Series 2017. Ia mewakili SMAN 3 Bukittinggi dan berhasil menjadi juara. Harif pun menyabet gelar sebagai pemain terbaik MVP. Sebagai hadiahnya, Harif terbang ke Surabaya untuk mengikuti Loop 3x3 Camp bersama Dusan Domovic Bulut.

Sejak bertemu dengan pemain timnas Serbia tersebut, wawasan Harif mengenai 3x3 terbuka lebar. Ia sadar bahwa 3x3 bisa menjadi alternatif baginya untuk bisa bertanding di luar negeri. Bulut pun memberinya banyak pelajaran mengenai teknik-teknik bermain 3x3.

"3x3 itu lebih asyik. Olahraga ini lebih mengutamakan daya tahan tubuh dan kecepatan. Waktu saya bertemu Bulut, dia membuka pikiran saya. Bulut bisa bermain smart dan tidak terbawa emosi," ucap Harif.

Tahun 2017 boleh dikatakan sebagai tahun berkah bagi Harif. Tapi tidak untuk tahun ini. Justru ia harus menerima kenyataan pahit karena kalah di pertandingan pertamanya pada ajang Mainbasket 3x3 Indonesia Competition Padang. Tim SMAN 3 Bukittinggi hanya menyisakan Harif sebagai pemain tahun lalu, selebihnya tiga pemain baru.

SMAN 3 Bukittingi mendapatkan keuntungan di awal. Mereka tidak bermain di fase 32 besar atau mendapatkan bye. Tetapi lawan yang dihadapi kali ini berat yaitu SMAN 1 Kec.Geguak. Tim tersebut melaju ke babak 16 besar setelah menghajar SMAN 8 Padang B dengan skor telak, 7-0. Akhirnya, SMAN 3 Bukittinggi pun harus mengaku kalah. Mereka tunduk dengan skor 3-5.

"Mungkin tim saya yang sekarang bermain lebih cepat. Ingin menyelesaikan pertandingan. Tetapi malah tidak punya tempo permainan yang bagus. Itu yang membuat kami kalah," kata Harif. "Padahal sebelum pertandingan, saya nonton video Dusan Bulut, untuk menambah motivasi saya."

Kekalahan memang mengecewakan. Tapi justru Harif sadar bahwa untuk membangun tim yang kuat tidak cukup dengan mengandalkan kemampuan individu pemain. Dia juga semakin mengerti bahwa kemampuannya masih jauh untuk mengejar cita-citanya. Dia harus kembali berlatih dan meningkatkan kemampuannya.

"Saya ingin seperti idola saya, Rivaldo dan Dusan Bulut. Bisa mewakili negaranya. Apalagi kalau bisa menjuarai turnamen di tingkat dunia. Tapi kemampuan saya masih jauh. Harus lebih giat berlatih lagi," tegasnya

Dalam waktu dekat ini Harif mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Sumatera Barat. Di pesta olahraga antarkota-kabupaten itu juga akan dipertandingkan cabang olahraga 3x3.(*)

Foto: Koleksi Pribadi Harif Saputra dan DBL Indonesia

Komentar