Tahun 1995 bisa jadi tahun keemasan desain-desain sepatu basket legendaris. Perkembangan estetika dan teknologi banyak terjadi disana. Para produsen berlomba membuat sepatu basket dengan bermodal penelitian terbaik yang tentu tidak semutakhir sekarang. Meski demikian, beberapa sepatu tercatat punya cerita yang panjang. Salah satunya adalah sepatu miliki Anfernee Deon “Penny” Hardaway.
Gaya permainan Penny Hardaway kala itu dianggap krusial bagi Orlando Magic. Penampilan individunya banyak menuai pujian. Hal itu terbukti saat Penny terpilih dalam skuat NBA All-Star 1995. Ia bahkan terpilih dalam jajaran First Team. Melihat hal itu, Nike tidak tinggal diam. Mereka lalu mengontraknya sebagai duta.
Momentum perekrutan Penny bersamaan dengan senjata utama penjualan, Michael Jordan, yang memutuskan pensiun. Pada 1994, kubu Nike diisi pebasket tenar sekaliber Reggie Miller, Shawn Kemp, Hakeem Olajuwon, dan Scottie Pippen. Si Contreng berharap kehadiran Penny bisa memperkuat dominasinya dan membuat pasar baru yang ditinggalkan Jordan.
Sketsa final Nike Air Max Penny 1 karya Eric Avar.
Di tahun pertamanya sebagai junior, Penny menggunakan Nike Air Flight 1. Sepatu itu dirilis bersamaan dengan bergabungnya Penny. Namun, bukan itu sepatu khusus untuknya.
Desain berbeda nan berteknologi dijanjikan Nike dalam penyusunan sepatu pertama Penny. Berbasis Nike Air Max2 dan Air Max 93, Penny mendapatkan sepatu yang kemudian dinamain Nike Air Max Penny. Dengan sol yang terinspirasi dari sepatu lari Nike itu, diharapkan performanya bisa menunjang kebutuhan sang pemain di lapangan.
Seri pertama Nike Air Max Penny 1 menerapkan warna Orlando Magic, putih berornamen biru dan hitam. Ia tergambar sebagai sosok manis nan kharismatik hingga disandingkan dengan Magic Johnson. Modal itulah yang membuat sepatu Penny Hardaway sama populernya dengan sang pemain.
Penny terkenal sebagai pemain multi-posisi. Ia bisa bertransisi dari Point Guard ke Power Forward. Gaya permainan itulah jadi dasar Eric Avar dalam menyusun sepatu untuk Penny. Desainer senior Nike ini juga bertanggung jawab terhadap desain Nike Air Foamposite, Nike Zoom Kobe, hingga Nike Air Max2 CB94 milik Charles Barkley.
Bagian yang paling difavoritkan dari Air Max Penny 1 adalah bagian samping yang memuat cangkang plastik berbahan Phylon. Avar membuat sepatu yang bisa mengakomodasi transisi posisi yang biasa dilakukan Penny saat bertanding. Menurutnya, cangkang tersebut jadi panel paling tepat untuk mendukung kebutuhan Penny. Cangkang itu lalu jadi inspirasi dari bahan yang digunakan pada Air Max Penny 2, Nike Air Flightposite dan Nike Air Foamposite.
Sejak dirlis pada 1996, Nike belum pernah merilis ulang sepatu pertama Penny Hardaway itu. Namun kerinduan para penggemar Penny Hardaway akan terobati karena sepatu tersebut pada 2018 akan dirilis ulang dengan berbagai pengembangan warna.
Foto: Nike Archieve, Sneaker News