Dilansir dari CNN, VF Corp selaku induk perusahaan mengabarkan penjualan produk Vans meningkat 35% di seluruh dunia terhitung untuk kwartal pertama 2018. Tren positif ini disebabkan gerai retail dan penjualan secara daring yang berjalan sama-sama baik.
Bila dikalkulasi, penjualan produk-produk Vans telah mencapai angka 15% dari rata-rata penjualan tahunan. Tahun lalu, perusahaan yang didirikan Paul Van Doren ini membukukan angka penjualan tahunan sebesar 19%. Itu artinya, ada kemungkinan bahwa total penjualan produk Vans bisa lebih tinggi dari tahun lalu. Ekspektasi positif itu muncul dihitung dari tren positif yang ditampakkan hingga pertengahan 2018.
Melambungnya tren gaya busana athleisure dan retro disinyalir jadi penyebab utama kejadian ini. Hal tersebut diungkapkan Matt Powell, seorang analis pasar dari NPD Group. “Masyarakat kini mulai menggunakan produk olahraga untuk berbagai aktifitas dan bukan untuk kebutuhan olahraga,” ujarnya. Semakin tampak kasual suatu produk, lanjut Powell, maka semakin baik penjualannya bila dilihat dari tren yang sedang naik daun itu.
Vans berhasil menguasai ranah tersebut lewat lini Old Skool dan berbagai desain baju yang bertema retro. Steven Rendle selaku CEO ingin menguasai pangsa pasar sepatu gaya hidup berkonsep retro. “Kami ingin menguasai pasar tersebut dengan mengukuhkan diri sebagai penyedia terbesar,” kata Rendle kepada CNN.
Kepopuleran sepatu dan baju besutan Vans ternyata tidak hanya bagi muda-mudi. Doug Palladini selaku Presiden Global Vans menyatakan bahwa terdapat konsumen orang tua yang juga ingin menggunakan Vans. "Kita ingin mengingat lagi menonton konser untuk pertama kali, pacaran pertama, hingga mengingat gaya berbusana di masa muda. Hal itu yang diharapkan konsumen dewasa kami,” katanya.
Bagi Vans, harga terjangkau bukan jadi halangan untuk tetap mendominasi pasar. CNN menyatakan di ranah athleisure dan retro, sepatu Vans tergolong paling terjangkau diantara para pesaingnya. Harga AS$50-75 jadi harga patokan sementara para pesaingnya mematok harga lebih tinggi.
Tren peningkatan penjualan ini tampaknya akan terus berlangsung hingga tahun depan. Hal ini terkait tren gaya berbuasan streetwear dan athleisure masih jadi yang paling diminati anak muda hampir di seluruh dunia.
Foto: Tumblr