Federasi Basket Filipina (SBP) masih menunggu keputusan FIBA terkait sanksi yang akan diterima. Ini merupakan buntut dari perkelahian antara timnas Filipina dan Australia di Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019, awal bulan Juli lalu. Namun sekarang, Filipina punya dilema besar, apakah mereka akan mengirimkan tim ke Asian Games atau tidak.

Diberitakan tiebreakertimes.com.ph, Al Panlilio, Presiden SBP Samahang Basketbol ng Pilipinas (SBP) mengatakan bahwa mereka mungkin tidak akan mengirimkan tim. Sebab sembilan pemain kunci terancam kena sanksi FIBA.

Dari rencana awal, Filipina seharusnya mengirimkan tim yang diperkuat oleh pemain dari TNT KaTropa ke Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Tapi empat pemain KaTropa terlibat perkelahian yaitu Jayson Castro, Terrence Romeo, Roger Pogoy dan Troy Rosario. Sedangkan pemain lainnya yang terancam sanksi adalah Andray Blatche, Calvin Abueva, Carl Bryan Cruz, Matthew Wright dan Japeth Aguilar. Panililio berpendapat, bila mereka semua terkena sanksi, maka tidak ada yang tersisa untuk timnas Filipina.

"Kami SBP sedang berpikir bersama PBA, apakah kami mengirimkan tim lain atau tidak mengirimkan tim sama sekali. Itu adalah pilihan yang sedang kami pikirkan bersama," kata Panlilio, seperti dilansir rappler.com.

Panlilio berasumsi bahwa mereka terkena sanksi dan tidak boleh mengikuti turnamen internasional. Maka Asian Games adalah turnamen internasional yang sudah di depan mata, selain beberapa turnamen FIBA lainnya.

Keputusan mengirimkan tim atau tidak, masih belum final. Panlilio mengaku akan melakukan pembicaraan dengan Ketua Komite Olimpiade Filipina (POC), Ricky Vargas, untuk membahas Asian Games. Apa langkah terbaik yang seharusnya diambil, mengacu pada kasus yang ada saat ini.

"Tentu saja, basket adalah olahraga yang menjadi jati diri orang Filipina. Tetapi untuk tetap menjaga kehormatan itu, pilihannya tidak mengirimkan tim di Asian Games. Saya sendiri mencoba melihat semuanya dari segi positifnya. Meskipun pada akhirnya ada reaksi negatif dari masyarakat," jelas Panilio.

FIBA sudah mengirimkan tiga video untuk dikaji ulang oleh federasi basket Filipina dan Australia. Kedua federasi harus melakukan pembicaraan dengan pemain yang terlibat perkelahian. Tanggapan dari tiga video tersebut harus diserahkan kembali ke FIBA. Karena mungkin ada pembelaan dari masing-masing federasi tentang kejadian tersebut. Baru setelah itu, FIBA akan menjatuhkan sanksi. Tetapi bagi federasi basket Filipina, lebih cepat lebih baik sanksi turun. Karena itu akan berpengaruh pada keputusan mereka di Asian Games nanti.(*)

Foto: news.abs-cbn.com

Komentar