Perubahan gaya bermain yang digunakan di NBA semakin banyak menelan korban. Perubahan gaya bermain yang kini lebih mengandalkan tembakan-tembakan di luar area kunci membuat pemain-pemain yang tak memiliki kemampuan tersebut kesulitan untuk bertahan di liga. Ambil contoh, mantan Most Valuable Player (MVP), Derrick Rose yang terkenal dengan gaya bermain eksplosif tapi kesuiltan melakukan tembakan dari jarak jauh harus berpindah tim tiga kali dalam dua musim terakhir. Ada juga P.J. Hairston yang akurasi tembakannya tak sampai 30 persen, tak lagi “terpakai” di liga dan mengumumkan pensiun.

Ada satu pemain yang tampaknya akan segera menyusul jejak Hairston. Hebatnya, pemain ini memiliki catatan yang tak bisa diremehkan. Dua kali tampil di laga All-Star dan sekali finis di urutan kedua untuk gelar Defensive Player of The Year, senter alumnus Georgetown University, Roy Hibbert. Media berita, TMZ sempat berbincang dengan Hibbert. TMZ menanyakan apakah pria berusia 31 tahun tersebut berencana untuk kembali lagi ke NBA.

“Saya merasa cukup baik sekarang. Saya rasa ini adalah saat yang tepat untuk beranjak dan mencoba hal baru,” jawab Hibbert.  Jawaban tersebut diyakini pengamat TMZ dan banyak pengamat sebagai tanda perpisahan Hibbert dengan NBA.

Hibbert total bermain selama 11 musim di NBA untuk empat tim. Indiana Pacers, Los Angeles Lakers, Charlotte Hornets, dan Denver Nuggets. Tim yang pertama disebut menjadi “rumah” terlama yang ia tempati. Tujuh musim pertama ia habiskan mengabdi untuk Pacers. Sisanya, ia habiskan untuk tiga tim lain. Dalam kurun tersebut, ia menorehkan rataan 10,0 poin, 6,3 rebound, 1,3 asis, dan 1,7 blok per laga.

Pada musim 2013-2014 dan 2014-2015, Hibbert berhasil membawa Pacers menjadi tim dengan defensive rating terbaik di liga. Kala itu, ia juga menjadi bagian penting dari laju Pacers ke final wilayah dua musim secara beruntun. Jika Hibbert benar-benar memutuskan mundur dari liga, pembuktian terkait sulitnya pemain-pemain dengan gaya konvensional mendapatkan tempat bermain di era modern ini.

Foto: SLAM

 

Komentar