Garuda Bandung melakoni pertandingan terakhir mereka di Pacific Caesar 50th Anniversary Pro Tournament melawan Flying Wheel Makassar. Ini merupakan pertemuan kedua mereka di ajang yang sama. Setelah menumbangkan Flying Wheel di pertemuan perdana, Garuda kembali menang dengan skor 81-73 di GOR Pacific Caesar, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 12 Juli 2018.
Muhammad Reza Guntara, forwarda Garuda, menjadi pencetak poin terbanyak timnya dengan 19 poin dan 9 rebound. Raymond Shariputra di tempat kedua dengan 15 poin. Fendy Yudha lalu menyumbang 13 poin sementara Pandu Wiguna dobel-dobel 12 poin dan 12 rebound.
Flying Wheel berusaha melawan lewat pemain asing mereka, Jarron Crump. Garda utama asal Amerika Serikat itu mencetak poin terbanyak di pertandingan ini dengan 29 poin. Anthoni Adam, pemain asing lainnya, lalu menambahkan dobel-dobel 19 poin dan 17 rebound. Sayangnya, kedua pemain tersebut tidak juga berhasil membawa timnya memenangkan pertandingan.
Menurut Yunianda Nugroho, kepala pelatih Flying Wheel, timnya kalah karena tidak bisa mengontrol emosi di lapangan. Apalagi mereka memang pemain amatir yang tidak memiliki pengalaman bermain di kancah profesional—kecuali dua pemain asing mereka, tentunya.
“Kami tidak bisa bohong bahwa pemain amatir dengan pemain profesional itu ada gap dari postur dan skill,” ujar Yunianda seusai pertandingan.
Secara statistik, sebenarnya kedua tim tidak berbeda jauh. Akurasi tembakan mereka sama-sama di bawah 50 persen. Namun, seperti kata Yunianda, Garuda lebih unggul (45,7 persen) dari Flying Wheel (43,1 persen). Dalam hal poin di area kunci, Flying Wheel juga kalah dua poin (48-50) meski menggunakan senter asing.
Ketika Flying Wheel mengandalkan jasa asing, Garuda tidak diperkuat pemain seperti itu sejak pertandingan pertama. Mereka bahkan kehilangan beberapa pilar yang cedera dan hanya bisa memainkan delapan orang. Asisten Pelatih Jerry Lolowang, seperti juga terjadi di pertandingan sebelumnya, lantas meminta anak-anak asuhnya bermain dengan peran lebih supaya terbiasa dengan situasi seperti ini, termasuk kepada para pemain Garuda.
Untungnya, pemain muda seperti Muhammad Reza Guntara bisa menambal absennya para pemain senior seperti Diftha Pratama dan Surliyadin yang notabene salah dua pencetak skor mereka. Pandu Wiguna, pemain tahun kedua, juga mengisi kekosongan yang ditinggalkan Luke Martinus di posisi forwarda maupun senter.
Dengan adanya pemain muda, Garuda pun bisa meninggalkan Flying Wheel di kuarter ketiga dengan margin 10 poin (61-51). Garuda lantas menyelesaikan pertandingan dengan terus memimpin di sisa kuarter dan menang 81-73.
Menurut Jerry, kemenangan itu terjadi berkat—salah satunya—pelajaran dari perjumpaan pertama mereka.
Kendati demikian, Jerry Lolowang menilai permainan anak-anak asuhnya secara individu masih perlu ditingkatkan, terutama untuk menyambut IBL 2018-2019.
“Banyak, ya, apalagi kalau masih jauh dari regular season (IBL) seperti ini pasti bicaranya per individu. Jadi, bukan cuma sistemnya; masih banyak yang perlu kami perbaiki,” kata Jerry menjelaskan kepada Mainbasket.
Dengan kemenangan ini, Garuda pun menutup turnamen dengan dua kemenangan. Mereka naik ke peringkat lima dan finis di atas Flying Wheel.
Selanjutnya, Garuda akan kembali berlatih untuk fokus ke IBL.
Foto: Alexander Anggriawan