Sejak musim 2017-2018, NBA mengizinkan klub menambah jumlah pemain dengan status two-way contract. Pemain berstatus seperti itu bisa bermain di dua liga, NBA dan G League, dengan jangka waktu tertentu di musim yang sama. Pada satu sisi, sistem ini membantu klub untuk mendapatkan pemain yang berguna.

(Baca juga: Mengenal Two-way Contract, Jenis Kontrak Baru dalam NBA Musim Ini)

Quinn Cook, misalnya, menjadi salah satu contoh sukses dari sistem two-way contract. Garda Golden State Warriors dan afiliasinya di G League (Santa Cruz Warriors) itu berhasil merengkuh gelar juara pada 2017-2018. Kepala Pelatih Steve Kerr bahkan memuji penampilannya selama semusim itu. Menurutnya, Warriors tidak akan merebut piala jika tidak ada bantuan dari sang pemain.

Pada 2018-2019, NBA tetap memberlakukan sistem yang sama. Mereka mengizinkan klub-klub tetap menggunakan jasa two-way player. Sampai 2 Juli 2018 waktu Amerika Serikat, sedikitnya sudah ada tiga pemain yang mengambil kontrak jenis ini.

J.P. Macura

Klub: Charlotte Hornets-Greensboro Swarm

Universitas: Xavier University

Asal: Lakeville, Minnesota, Amerika Serikat

Mitch Kupchak, manajer umum Charlotte Hornets, mengumumkan klubnya merekrut J.P. Macura sebagai two-way player pada Senin, 2 Juli 2018 waktu setempat.

Macura, 23 tahun, sebelum ini bermain di NCAA bersama Xavier University. Ia rata-rata mencetak 12,9 poin, 4,5 rebound, 2,9 asis, dan 1,4 steal di musim terakhir di kampus pada 2017-2018. Dengan catatan itu, ia menjadi pencetak angka dan asis kedua terbanyak di timnya selagi memimpin perolehan rebound di peringkat tiga. Namun, penampilannya selama di kampus tidak membuat klub NBA tertarik merekrutnya lewat draft.

Dengan kondisi undrafted free agent (pemain bebas yang tak terpilih di draft), Hornets pun memboyongnya untuk membela klub dan afiliasinya. Nantinya, Macura bisa bermain untuk Hornets di NBA dan Greensboro Swarm di G League.   

Malik Newman

Klub: Los Angeles Lakers-South Bay Lakers

Universitas: University of Kansas

Asal: Jackson, Mississippi, Amerika Serikat

Menurut laporan NBA.com, Malik Newman dikenal sebagai salah satu pencetak angka yang potensial. Dengan kemampuannya itu, Los Angeles Lakers pun tertarik mengubah statusnya dari undrafted free agent menjadi two-way player sehingga ia bisa bermain untuk klub dan afiliasinya—South Bay Lakers.

Selama bermain di kampus, Newman mengukir beberapa prestasi dengan masuk ke jajaran elit, di antaranya: Big 12 Newcomer of the Year, Big 12 Tournament MVP dan NCAA Tournament Midwest Most Outstanding Player. Ia mencatatkan rata-rata 14,2 poin dan 5 rebound di Kansas. Namun, gelar-gelar itu ternyata tak cukup membuat klub NBA terkesan untuk mengambilnya melalui draft.

Lakers kemudian melihat potensi Newman bisa mereka bawa ke NBA. Akan tetapi, mereka membutuhkan G League supaya sang pemain juga bisa mengembangkan dirinya dengan kompetisi afiliasi. Oleh karena itu, manajemen Lakers pun mengontraknya supaya bisa bermain di dua liga dalam jangka waktu tertentu di satu musim.   

Jaylen Adams

Klub: Atlanta Hawks-Erie BayHawks

Universitas: Bonaventure University

Asal: Baltimore, Maryland, Amerika Serikat

Jaylen Adams menjadi two-way player pertama yang direkrut tahun ini. Setelah gagal di NBA Draft, ternyata ia berhasil mengikat kontrak dengan Atlanta Hawks dan afiliasinya—Erie BayHawks.

Adams sempat bermain di Bonaventure University selama empat tahun sebelum memutuskan ke NBA. Di tahun terakhirnya, ia rata-rata mencetak 19,1 poin, 5,2 asis, 3,4 rebound, dan 1,5 steal dengan menit bermain mencapai 37 menit. Dengan itu, Adams pun menorehkan dua prestasi, seperti: Atlantic 10 Conference Co-Player of the Year dan AP Honorable Mention All-American.

Sayangnya, sama seperti dua pemain di atas, catatan prestasi Adams tidak juga cukup mengesankan klub-klub NBA. Ia tak sempat terpilih di draft tahun ini sehingga harus menjadi pemain bebas. Namun, pada akhirnya, ia pun berhasil ke NBA melalui sistem two-way player.

Foto: NBA dan Sports Illustrated

Komentar