Setiap tahunnya, NBA memberikan berbagai penghargaan kepada para penggiatnya; baik itu pemain, pelatih, eksekutif bahkan bekas pemainnya. Penghargaan-penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja mereka selama satu musim. Beberapa penghargaan bahkan sarat akan gengsi—meraih gelar pemain terbaik, misalnya.

Pada Senin, 25 Juni 2018 waktu setempat, NBA menggelar acara bertajuk NBA Awards untuk mengumumkan para pemenangnya di Barker Hangar, Santa Monica, California, Amerika Serikat.   

Rookie of the Year

Perdebatan tentang peraih ruki terbaik NBA 2018 (Rookie of the Year) terus berlanjut meski pemenangnya sudah ditentukan. NBA menganugerahi Ben Simmons, garda Philadelphia 76ers, sebagai peraih gelar tersebut. Namun, publik terus membandingkannya dengan Donovan Mitchell (Utah Jazz) yang disebut-sebut lebih layak menerima penghargaan. Simmons sendiri bahkan mengakui, andai dirinya bisa tampil musim lalu, mungkin Mitchell—atau Jayson Tatum (Boston Celtics)—mendapatkan gelarnya tahun ini.  

Most Improved Player of the Year

Victor Oladipo harus pindah dari Oklahoma City Thunder ke Indiana Pacers. Itu artinya, ia sudah dua kali pindah sejak pertama kali berkarir di NBA bersama Orlando Magic. Namun, kepindahannya kali ini tampak menjadi keuntungan sendiri bagi Oladipo. Sang pemain bisa memaksimalkan perannya sehingga performanya meningkat. Ia bahkan disebut-sebut sebagai suksesor Paul George di Indianapolis. Dengan peningkatan performa tahun ini, Oladipo pun berhasil menyisihkan dua pesaingnya dalam berebutan gelar Most Improved Player of the Year: Clint Capela (Houston Rockets) dan Spencer Dinwiddie (Brooklyn Nets).   

Defensive Player of the Year

Utah Jazz menjadi tim kejutan di 2017-2018 setelah berhasil melaju ke babak playoff. Ruki Donovan Mitchell menjadi salah satu penyebabnya, tetapi peran senter Rudy Gobert tidak juga bisa disisihkan—terutama ketika menjaga pertahanan. Gobert berhasil menyisihkan pemain kaliber All-Star, Joel Embiid (Philadelphia 76ers) dan Anthony Davis (New Orleans Pelicans), dalam perebutan gelar pemain bertahan terbaik di NBA. Selain itu, sang senter juga berhasil masuk ke jajaran All-Defensive First Team selama dua musim beruntun sejak musim lalu.

Sixth Man of the Year

Lou Williams, garda Los Angeles Clippers, sudah menjadi langganan kandidat peraih gelar Sixth Man of the Year. Ia bahkan pernah menerima anugerah itu pada 2015, dan kini ia melakukannya lagi. Musim ini, Williams menyisihkan Eric Gordon (Houston Rockets) dan Fred VanFleet (Toronto Raptors) dalam perebutan gelar yang sama. Dengan demikian, ia pun sudah dua kali meraih gelar pemain pengganti terbaik di NBA.  

Coach of the Year

Dwane Casey harus menelan pil pahit setelah timnya, Toronto Raptors, kalah dari Cleveland Cavaliers di semifinal wilayah di NBA Playoffs. Karena kegagalan itu, ia harus dipecat di akhir musim karena manajemen Raptors merasa cukup dengannya. Padahal Casey baru saja membawa timnya mengarungi musim terbaik selama keikutsertaan mereka di NBA dengan memenangkan 59 pertandingan dan berakhir di peringkat pertama Wilayah Timur. Sayangnya, rekor itu tidak cukup membuat manajemen menahan niat mereka untuk berpisah dengan sang pelatih.

Kendati demikian, NBCA—asosiasi pelatih NBA—menganugerahinya gelar pelatih terbaik versi mereka. Tidak hanya itu, NBA juga menganugerahinya dengan gelar Coach of the Year, sehingga gelar pelatih terbaiknya semakin kukuh. Casey dalam perebutan gelar ini menyisihkan Brad Stevens (Boston Celtics) dan Quin Snyder (Utah Jazz).

NBA Cares Community Assist Award

Kevin Durant berhasil menjuarai NBA setelah Golden State Warriors mengalahkan Cleveland Cavaliers tanpa balas di final. Dengan penampilannya, ia pun sukses menyabet gelar pemain terbaik di final selama dua musim beruntun sejak 2017 lalu. Namun, bukan itu saja penghargaan yang ia raih musim ini. NBA menganugerahinya gelar NBA Cares Community Assist atas kontribusinya kepada masyarakat lewat aksi sosial.

Twyman-Stokes Teammate of the Year

Jamal Crawford, garda Minnesota Timberwolves, menjadi pemain paling disenangi di NBA. Para pemain memilihnya karena menganggap Crawford sebagai rekan ideal yang melebur dengan baik di timnya lewat sikap yang tidak egois serta berdedikasi dan berkomitmen terhadap tim. Ia bahkan cenderung menjadi mentor para pemain muda Timberwolves di bawah asuhan Tom Thibodeau.

NBA Hustle Award

Amir Johnson menjadi orang kedua yang meraih NBA Hustle Award sejak penghargaan ini diberikan musim lalu. NBA memberikan penghargaan kepada Johnson karena kegigihannya di lapangan, khususnya saat melakukan screen assist (bertugas sebagai tembok yang menahan laju pertahanan lawan sehingga rekannya bisa menghasilkan poin), memotong arah bola, merebut bola liar, menahan terobosan lawan dan jumlah usaha melakukan blok. Dengan memenuhi syarat pada kategori tersebut, Amir Johnson pun dinyatakan layak menerima penghargaan pemain paling gigih di NBA.

NBA Basketball Executive of the Year

Tidak hanya pemain dan pelatih, jajaran eksekutif di dalam organisasi sebuah klub juga bisa mendapat penghargaan. Daryl Morey, manajer umum Houston Rockets, misalnya, menyabet gelar NBA Basketball Executive of the Year 2018 setelah 30 eksekutif dari klub peserta memberikan suaranya. Hasilnya, mereka sepakat untuk menganugerahi Morey karena jasanya membentuk keperkasaan Rockets musim ini.  

NBA Play of the Year

NBA telah melakukan kurasi rekaman-rekaman permainan terbaik mereka musim ini. Ada lima permainan yang mereka anggap menjadi lima terbaik dengan lima kategori berbeda, di antaranya: Assist of the Year, Block of the Year, Clutch Shot of the Year, Dunk of the Year, dan Handle of the Year. Pada akhirnya, mereka pun melabuhkan hatinya kepada Clutch Shot of the Year yang dilakukan LeBron James (Cleveland Cavaliers) pada 7 Februari 2018 lalu. James yang saat itu menerima operan dari rekannya melakukan fade-away-shot di hadapan Jimmy Butler (Minnesota Timberwolves) sesaat sebelum waktu habis.

Craig Sager Strong Award

Sama seperti NBA Hustle Award, Craig Sager Strong Award juga baru dilaksanakan musim lalu. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang merintis keberanian, keyakinan, belas kasih, dan anugerah kepada masyarakat luas. Dalam bentuk lain, penghargaan ini juga dibuat untuk mengingat kebesaran reporter pinggir lapang—Craig Sager.

Jika Monty Williams menyabet gelar ini musim lalu. Kali ini, NBA memberikannya kepada pemain legenda Dikembe Mutombo. Mereka menganggap Mutombo telah banyak menginspirasi masyarakat dengan kebesarannya.

Most Valuable Player

James Harden musim lalu gagal menjadi pemain terbaik NBA setelah Russell Westbrook menyabet gelar tersebut. Namun, kali ini cerita menjadi lain karena pemain dengan ciri khas berewok tebal itu berhasil meraih gelar Most Valuable Player. Performa Harden bersama Houston Rockets membuatnya layak menyabet gelar tersebut. Apalagi ia dkk. berhasil membawa timnya lolos ke final wilayah di NBA Playoffs setelah berakhir di peringkat pertama di Wilayah Barat. Dengan gelar pemain terbaik itu, Harden berarti menyisihkan dua kandidat lainnya: LeBron James (Cleveland Cavaliers) dan Anthony Davis (New Orleans Pelicans).

Foto: NBA

Komentar