Tahun 1996 adalah masa keemasan Pippen bersama Chicago Bulls. Ia menjalaninya dengan mengantongi prestasi prestisius; enam kali membintangi NBA All-Star, empat kali merengkuh juara, dan dua medali emas Olimpiade. Di tahun itu pula ia mendapat sepatu khusus bernama Nike Air More Uptempo. Sepatu basket pertama dengan bantalan udara penuh yang terlihat dari samping.

Bantalan udara milik Nike menghiasi kaki pemain-pemain NBA saat sepatu khusus Pippen dirilis. Perusahaan yang didirikan Phil Knight dan Bill Bowerman itu menganggap bahwa bantalan udara adalah fitur terbaik bagi pebasket. Michael Jordan dengan Air Jordan, Charles Barkley dengan Air Max2 CB, Pennie Hardaway dengan Air Foamposite One, Gery Payton dengan Air Zoom Flight, dan lain sebagainya. Penyebaran sepatu basket berbantalan udara itu diramaikan lagi dengan desain unik Wilson Smith untuk Scottie Pippen.

Iklan orisinal Nike Air More Uptempo (kanan) pada 1996 edisi Foot Locker (kiri).

 

Wilson Smith adalah sosok dibalik Nike Air More Uptempo. Desainnya membawa dua misi: alat promosi fitur bantalan udara dan sepatu khusus untuk pebasket Bulls bernomor 33 itu. Oleh karenanya, Smith memasang nama “AIR” memenuhi bagian samping sepatu. Ukuran tulisannya cukup besar bila dibandingkan sepatu-sepatu yang juga mencantumkan tulisan “AIR” lain seperti Air Force 1 dan Air Jordan 1.

Inspirasi itu datang dari tren yang merebak tahun 1996. “Era 1990-an adalah era yang unik. Mobil berpelek ekstra lebar, perhiasan besar, seni grafiti, serta celana dan baju komprang sedang digandrungi anak muda. Saya tidak ingin melewatkannya,” ujar Smith dilansir dari Nike News. Ia lalu menghadiri pameran seni pop karya Andy Warhol dan Keith Harring untuk mencari inspirasi tambahan. Dengan memadukan berbagai elemen itu, lahirlah sepatu bertuliskan “AIR” terbesar yang pernah dirilis oleh Nike.

“Saat pertama kali melihatnya, saya cukup terkejut,” kata Pippen saat menceritakan momen pandangan pertamanya dengan Uptempo. Walau terkejut, Pippen tetap percaya diri menggunakannya di lapangan kayu. “Sepatu itu akan menarik perhatian. Air More Uptempo terbukti mampu bersaing dengan Air Jordan 11 milik (Michael) Jordan dan Nike Air Shake Ndestruk milik (Dennis) Rodman dari sisi kepopuleran,” imbuhnya.

Nike merilis tiga warna perdana Air More Uptempo pada 1996; hitam-putih, putih-biru, dan biru-putih yang digunakan Pippen saat membela Amerika Serikat di Olimpiade Atlanta 1996. Torehan restasinya terbukti mendongkrak pamor sepatu yang ia pakai.

Pippen menyimpan fakta unik. Ia mengaku tidak menyimpan sama sekali sepatu yang pernah ia pakai pada 1996. “Saya selalu menggunakan sepatu baru tiap melakoni pertandingan hingga akhirnya saya merasa memiliki terlalu banyak. Oleh karena itu, saya berikan pada anak-anak muda yang berhasil menemui saya di jalanan, dekat rumah, bahkan di area stadion.” pungkasnya.

Ronnie Fieg (kiri) dan Scottie Pippen (kanan) berbincang di KITH New York saat merayakan ulang tahun ke 20 Nike Air More Uptempo.

 

Kini, sepatu basket Air More Uptempo telah menjadi bagian dari kultur fesyen anak muda. Hal itu semakin terasa setelah Supreme dan Nike bekerja sama untuk menelurkan edisi khusus yang dijuluki Suptempo. Sepatu itu dirilis pada 2017 dengan tiga warna berbeda. Derrick Jones menggunakan Supreme x Nike Air More Uptempo berwarna emas saat mengikuti Slam Dunk Contest 2017. Sayangnya, ia gagal menjadi juara.

Kabarnya, salah satu edisi legendaris Air More Uptempo akan dirilis ulang pada 23 Juni 2018. Edisi itu bernama Nike Air More Uptempo Scottie Pippen PE dengan warna yang pernah digunakan Pippen saat 1996. Warna putih/hitam/merah terinspirasi dari warna seragam kedua Bulls.

Foto: NBA Archieves, Foot Locker, KITH

Komentar