Kehebatan Golden State Warriors menjuarai NBA tiga kali dalam empat musim terakhir benar-benar membuat banyak pihak takjub. Selain karena dominasi, sistem permainan mengalir yang diterapkan Warriors juga mampu menghipnotis banyak penikmat NBA. Bahkan, beberapa pemain NBA tak sungkan menyanjung tinggi sistem permainan mereka.

Sistem permainan Warriors juga yang membawa Kevin Durant rela meinggalkan Oklahoma City Thunder. Di Warriors, ia bermain lebih nyaman, lebih mudah, dan menjadi unggulan juara tiap musim. Terbaru, kedigdayaan Warriors dikabarkan juga menggoda salah satu pemain Houston Rockets, Trevor Ariza.

Dalam wawancara dengan The Athletic, salah seorang kontributor ESPN, Chris Haynes, mengabarkan bahwa Ariza ingin bergabung dengan Warriors musim depan. Bahkan Chris berujar, Ariza siap menerima gaji yang lebih sedikit dari yang ia terima di Rockets.

Dilansir Spotrac, Ariza akan menyandang status sebagai pemain bebas pada jeda musim nanti. Pemain berusia 32 tahun tersebut sudah memasuki tahun keempat dalam kontrak empat tahunnya bersama Rockets. Ariza bergabung pada musim 2014 dengan nilai kontrak AS$32 juta.

Kabar ini dirasa beberapa media sebagai kabar yang cukup mengejutkan. Mei 2018 lalu, Ariza masih menjadi bagian dari Rockets yang nyaris menghancurkanmenghancu dalam babak final wilayah. Sayangnya, mereka harus takluk setelah melakoni tujuh laga. Selain itu, dalam empat musim terakhir, Ariza kerap terlibat friksi dengan pemain Warriors saat kedua tim bertemu. Stephen Curry dan Draymond Green adalah salah dua pemain yang pernah terlibat friksi dengan Ariza.

Bila rumor ini terwujud, Ariza tak hanya menambah kuat Warriors, tapi juga melemahkan persaingan Wilayah Barat. Bersama Rockets musim ini, Ariza menorehkan rataan 11,7 poin dan 4,4 rebound dengan akurasi tripoin mencapai 36,8 persen. Pemain yang pernah mengunjungi Surabaya ini akan menjadi salah satu pelapis yang tepat untuk sistem small line-up Warriors.

Ariza juga dikenal dengan kemampuan bertahan di area perimeter . Dari statistik NBA, ia berhasil menahan akurasi lawan di angka 28,2 persen di garis tripoin. Sementara rata-rata pemain NBA hanya mampu menahan akurasi pemain lawan di angka 35,8 persen.

Foto: NBA

Komentar