Phoenix Suns terus berbenah menghadapi musim depan. Setelah mengangkat Igor Kokoskov sebagai kepala pelatih, manajemen Suns kembali memperkuat jajaran pelatih mereka. Dikabarkan ESPN, Suns memastikan memperkuat staf pelatih mereka dengan kedatangan Joe Prunty. ESPN meyakini ia akan didapuk sebagai asisten pelatih untuk penyerangan.

Jabatan asisten pelatih untuk penyerangan bukan hal baru bagi Prunty. Saat menjadi asisten pelatih Jason Kidd di Milwaukee Bucks pada 2014-2018, Prunty juga menduduki jabatan itu. Karirnya berubah pada Februari 2018 setelah Bucks memecat Kidd. Prunty naik jabatan sebagai kepala pelatih di sisa laga musim 2017-2018.

Pria berusia 49 tahun itu menukangi Bucks di 37 laga musim reguler dan memenangi 21 di antaranya. Kemenangan tersebut membantu Bucks total meraih 44 kemenangan dan lolos ke babak playoff. Sayangnya, finis sebagai peringkat ketujuh di klasemen akhir Wilayah Timur membawa mereka bertemu Boston Celtics di putaran pertama playoff. Prunty dan Bucks menyerah dalam tujuh laga.

Meski namanya sempat masuk bursa kepala pelatih Bucks untuk musim depan, manajemen Bucks tak sependapat. Mereka menilai Mike Budenholzer yang pernah meraih predikat Coach of the Year pada 2015 lalu sebagai sosok yang layak menukangi Bucks.

Bergabung dengan Suns yang berstatus sebagai tim terburuk musim ini, banyak hal yang harus dilakukan Prunty. Tugas pertama yang menantinya adalah membantu Kokoskov memilih pemain untuk NBA Draft 2018 yang akan digelar 21 Juni 2018. Selain itu, mengembangkan pemain-pemain usia muda Suns seperti Devin Booker dan Josh Jackson akan menjadi tugas selanjutnya.

Suns akan menjadi tim ketujuh sepanjang karir kepelatihan Prunty. Ia mengawali karirnya sebagai asisten koordinator video San Antonio Spurs pada musim 1997-1998. Ia lantas naik pangkat menjadi salah satu asisten pelatih dua musim kemudian. Jabatan baru tersebut membuat ia berada langsung di bawah pengawasan salah satu kepala pelatih terbaik dalam sejarah NBA, Gregg Popovich. Dalam kurun waktu yang ia habiskan bersama Spurs, Prunty berhasil membantu Spurs meraih tiga gelar juara sebelum akhirnya resmi keluar dari tim di akhir musim 2004-2005.

Masa-masa setelah meninggalkan Spurs tidak berlangsung terlalu baik bagi Prunty. Ayah dua orang anak ini berpindah tim sebanyak empat kali sebelum berlabuh ke Bucks. Ia berlabuh dulu ke Dallas Mavericks, Portland Trail Blazers, Cleveland Cavaliers, dan Brooklyn Nets.

Prunty sempat menghabiskan jeda antarmusim 2009-2010 dengan berkunjung ke Indonesia. Lebih tepatnya ke Surabaya. Tidak hanya pelesiran, ia berkunjung ke Indonesia untuk mengajarkan basket. Bersama bintang Sacramento Kings kala itu, Kevin Martin, Prunty terpilih sebagai perwakilan NBA yang membantu kamp basket bernama “Indonesia Development Camp”, nama yang kemudian berubah menjadi "DBL Camp".

Indonesia Development Camp adalah bentuk kerja sama antara PT. DBL Indonesia dengan NBA. Selain Martin dan Prunty, Brooks Meek (Senior Director Basketbal Opertions International NBA) dan Neal Meyer (staf pelatih Los Angeles Clippers) juga hadir dalam rangkaian acara tiga hari tersebut.Garda CLS Knights, Arif Hidayat, adalah salah satu pemain jebolan DBL Camp yang sempat dilatih Prunty dan timnya saat itu.

Foto: NBA

Komentar