Di antara banyak edisi sepatu basket yang dipakai Michael Jordan, Tinker Hatfield selaku desainer utama memfavoritkan edisi 11 yang terbaik. Bagi sang pemain, Air Jordan 11 jadi kado istimewa untuk mengobati kesedihan setelah ditinggal mendiang sang ayah. Sedangkan bagi penggila sepatu Jordan, sepatu ini jadi buruan panas bahkan dianggap sepatu terbaik di dunia. Inilah sekelumit kisah Air Jordan 11.
Momen pada 3 Agustus 1993 tidak akan bisa dilupakan Mike, sapaan Michael Jordan. Jenazah sang ayah, James R. Jordan Sr. ditemukan tertelungkup dengan bau menyengat di rawa-rawa daerah Carolina Selatan. Mobil mewah Lexus dan hartanya raib. Kabar menggemparkan ini sekaligus mengungkap keberadaan Jordan Sr. yang tidak pulang sejak 23 Juli 1993.
Setelah investigasi mendalam, Jordan Sr. jadi korban perampokan. Pelakunya adalah Daniel Green dan Larry Martin Demery. Ia mengambil harta-harta Jordan Sr. termasuk di antaranya telepon genggam. Mereka kemudian menggunakan telepon genggam itu untuk menelepon. Perilaku tersebut dideteksi pihak kepolisian dan mereka diringkus setelahnya.
Mike terpukul. Atas kejadian ini, ia memutuskan pensiun setelah gemilang bersama Chicago Bulls di musim 1992-1993. Lalu, ia terngiang impian sang ayah yang ingin melihatnya bermain di MLB (Major League Baseball), liga utama baseball Amerika Serikat. Jordan lalu terjun ke kancah Minor League, liga baseball kasta ke dua, untuk memulai karir seperti apa yang diinginkan mendiang ayah.
James R. Jordan Sr. (kiri) berpose dengan Michael Jordan saat Chicago Bulls berpesta setelah menjuarai NBA musim 1992-1993.
Setelah setahun, Mike menyadari dunianya bukan di sana. Ia memutuskan kembali ke Chicago Bulls pada Maret 1995. Hal itu ia umumkan kepada media lewat selembar dokumen pengumuman yang hanya bertuliskan: "I am Back".
Momen itu menggembirakan bagi Nike. Senjata andalan penjualan sepatu basketnya kembali ke ranah yang seharusnya. Mereka tentu tidak ingin ketinggalan momen. Selang beberapa saat, Hatfield membuat edisi ke 11 Nike Air Jordan. Air Jordan 11 tampil berbeda dengan meletakkan kulit paten di panel lateral sebelah atas. Kulit paten itu kemudian dijahit dalam nilon balistik di bagian atas dengan lubang tali yang berbeda dari seluruh Air Jordan 1 hingga 10.
Ilham merumuskan Air Jordan 11 itu datang dari benda yang tidak terduga. “Saat saya melihat mesin pemotong rumput berwarna hitam mengkilap, saya tiba-tiba terngiang bentuknya akan jadi sebuah sepatu,” ujar Hatfield kepada Complex. Itulah inspirasi bentuk Air Jordan 11 dan penggunaan panel kulit paten mengkilap.
Mike saat masih membela Chicago White Sox.
Hatfield juga mencoba padanan yang berani pada sol. Ia menggunakan plastik Phylon dengan bantalan udara penuh. Di bagian tengah, untuk menambah kekuatan sepatu, ia menempatkan plat berbahan karbon fiber. Ia tidak pernah menggunakan padanan ini di seluruh edisi Air Jordan sebelumnya. Bisa disimpulkan, Hatfield membuat sepatu baru untuk Jordan karena edisi 11 sangat berbeda dari 10 edisi sebelumnya.
Edisi pertama sepatu ini adalah Air Jordan 11 “Concord”. Warna hitam dan putih terinspirasi dari warna pesawat penembus kecepatan suara bernama Concord. Perilisan Air Jordan 11 “Concord” dilakukan di beberapa gerai Nike di Amerika Serikat. Antusiasme begitu besar hingga sempat terjadi kericuhan di sebagian gerai.
Tahun 1996, rumah produksi film Warner Bros. menggebrak dunia perfilman dengan "Space Jam". Space Jam juga dibintangi pebasket NBA kawakan di antaranya Larry Bird, Patrick Ewing, Charles Barkley, Shawn Bradley, Larry Johnson dan Muggsy Bogues. Untuk keperluan film, Nike kemudian merilis lima buah Air Jordan 11 “Space Jam”.
Pertandingan perdana Jordan setelah kembali ke ranah NBA pada 7 Mei 1995. ia bersepatu Air Jordan 11 "Concord" dan menggunakan seragam bernomor 45.
Film Space Jam laku keras. Warner Bros. bahkan bisa mengantongi keuntungan hingga AS$250 miliar. Kepopulerannya pun berdampak pada sepatu yang digunakan Jordan di film tersebut. Air Jordan 11 “Space Jam” ramai dibicarakan para penggiat sepatu.
Momen kepopuleran Air Jordan 11 dibantu Boyz II Men. Grup vokal pria ini menggunakan Air Jordan 11 “Concord” saat bernyanyi di ajang Grammy Award 1996. Kelima personel menggunakan sepatu tersebut untuk melengkapi atasan formal mereka. Momen ini dianggap sebagai salah satu momen besar bagi Air Jordan menurut Complex.
Air Jordan 11 "Concord" kabarnya akan dirilis ulang pada akhir 2018. Untuk edisi ini, ada satu perubahan pada detail sepatu. tersemat nomor 45 di bagian tumit sepatu kiri. Hal ini dilakukan untuk mengenang nomor yang Jordan gunakan saat kembali ke NBA dari pensiun pertamanya. Walau begitu, ia tidak menggunakan nomor 45 sepanjang musim. Ia kembali menggunakan nomor keramat 23 pada pertandingan pertama final Wilayah Timur melawan Orlando Magic, yang juga jadi pertandingan ke-23 di musim itu.
Sketsa Air Jordan 11 yang digambar oleh Tinker Hatfield pada 1994.
Foto: Getty Images, NBA, Nike, Kicks On Fire