Golden State Warriors kembali menelan kekalahan kedua di kandang mereka, Oracle Arena. Bukan, lawan yang mengalahkan mereka bukanlah San Antonio Spurs dengan 64 kemenangannya, ataupun tim dengan defense kuat seperti Boston Celtic, bukan. Mereka dikalahkan oleh sekumpulan anak muda, yang bahkan beberapa belum memasuki usia legal untuk meminum alkohol. Minnesota Timberwolves.
Warriors datang ke pertandingan ini dengan rekor 69-8, Timberwolves datang dengan rekor 25-52. Apabila Warriors menang, maka mereka akan menjadi tim kedua dalam sejarah NBA yang mencatat 70 kali kemenangan. Apabila Timberwolves menang, maka mereka akan memiliki 26 kemenangan, yang artinya sepuluh kemenangan lebih baik daripada rekor mereka musim lalu.
Dua tim ini jelas tidak datang bertanding dengan mentalitas yang sama. Warriors datang dengan harga diri mereka sebagai juara bertahan, yang sedang mati-matian mengejar rekor. Timberwolves datang sebagai tim yang lapar akan kemenangan namun masih dalam proses pembelajaran.
Pada akhirnya semua betul-betul terjadi di lapangan. Warriors memulai dengan kuat, bahkan sempat unggul 17 poin di kuarter pertama. Mereka begitu mudah memainkan passing-passing backdoor dan alleyoop. Timberwolves harus bersusah payah mencetak poin lewat jumpshoot-jumpshoot yang sulit. Sampai kuarter kedua berakhir, Warriors unggul 55-46 atas Timberwolves.
Kalau melihat pertandingan sebatas babak pertama, sudah jelas Warriors akan menang dengan mudah menghadapi Timberwolves yang seperti serigala linglung menghadapi kombinasi ofense mereka. Tapi, ada satu hal yang terlupakan. Minnesota Timberwolves have nothing to lose. Dan catatan pertandingan mereka membuktikan, dalam dua pertemuan terakhir dengan Warriors, kedua pertandingan berakhir ketat, meskipun keduanya dimenangkan Warriors dengan skor 129-116 pada 12 November, dan 109-104 pada 21 Maret.
Atau mungkinkah Timberwolves akan terinspirasi kemenangan Villanova Wildcats setelah tertinggal 5 poin di babak pertama, namun berhasil bangkit dan mengalahkan North Carolina?
Ternyata Timberwolves memilih untuk tak gentar. Mereka berusaha menginbangi Warriors di kuarter ketiga, agresivitas 6th man mereka, Shabazz Muhammad berhasil membawa mereka memangkas satu angka sampai akhir kuarter ketiga, saat skor 86-78.
Pada kuarter keempatlah Timberwolves benar-benar berevolusi dari Serigala linglung menjadi Serigala haus darah. Kombinasi ofense dari Zach LaVine dengan three point mengejutkannya, spin move Andre Wiggins yang tak bisa dihentikan, ataupun kecerdikan Karl-Anthony Towns dalam menyerang dan bertahan membuat segalanya berubah.
Rasanya tiga orang itu seperti bertransformasi menjadi Ray Allen, Tracy McGrady dan Tim Duncan di kuarter keempat. Hasilnya, mereka berhasil membuat skor imbang 106-106, meskipun ada kejadian kontroversial dimana Towns seharusnya mendapatkan and-one play, namun wasit mereview ulang dan mengubahnya jadi ofensive foul.
Overtime bukanlah sebuah gambling yang bagus bagi Timberwolves, rekor mereka hanya 3-3 ketika bermain di overtime. Tapi setidaknya tak setraumatis Warriors yang beberapa malam lalu baru kalah di babak overtime, di kandang sendiri.
Andrew Wiggins, langsung mengambil alih, ia mencetak enam poin pertama Timberwolves dan membuat mereka unggul 112-109. Shabazz Muhammad juga tak mau ketinggalan, ia berhasil mencetak tiga poin di overtime yang membuatnya mencatat rekor poin tertinggi di karirnya dengan 35 poin. Begitupun Zach Lavine yang berkali-kali menjaga ketat Klay Thompson dan membuat Warriors melakukan turnover terus menerus. Towns juga tidak ketinggalan pesta di overtime ini, ia berhasil membuat Draymond Green foul-out manakala meladeni agresivitasnya.
Dan Golden State Warriors yang nampak sudah tidak bergairah pun tunduk 124-117. Dan rekor mereka kini menjadi 69-9, dan Timberwolves sukses menambahkan kemenangan mereka jadi 26-52.
Kombinasi poin dari Shabazz, Wiggins, Lavine dan Towns di pertandingan ini berjumlah 103 poin!
Seusai pertandingan, Andrew Wiggins yang mencetak 32 poin malam ini menyatakan ia tahu timnya mampu melakukan apapun.
"Ini kemenangan yang baik. Dan kami tahu, kami bisa memenangkan pertandingan apapun ketika kami bermain seperti malam ini."
Karl Anthony Towns, yang mebukukan double-double 20 poin-12 rebound juga menyampaikan impresinya.
"Kemenangan malam ini adalah kemenangan terbesar kami sepanjang musim ini."
Dan Shabazz, yang secara sensasional mencetak 35 poin hanya dari 12 kali percobaan tembakan, mengatakan ini sebagai kemenangan tim.
"Tim ini benar-benar telah tumbuh lewat pertandingan barusan."
Ya, paling tidak tulisan saya beberapa waktu lalu telah terbukti, kalau Minnesota Timberwolves bisa jadi adalah tim yang akan membuat Golden State Warriors takluk di kandangnya sendiri.(*)
Foto: BleacherReport/GettyImages
Warriors vs Timberwolves: Ketika Sang Raja Dijungkalkan Serigala Linglung
06 Apr 2016 15:00
| Penulis : Derick Adeboi