Di musim pertama IBL pada 2016, Satya Wacana Salatiga membuat kejutan dengan lolos ke playoff untuk pertama kalinya. Namun, di musim keduanya mereka justru gagal melaju ke babak itu. Begitu pun di musim ketiga. Pengalaman ke playoff tidak serta merta membuat mereka lolos ke sana lagi, terutama karena ketatnya persaingan di papan atas.

Kendati demikian, pengalaman ke playoff tetap membuat Andre Adrianno, salah satu penggawa Satya Wacana, termotivasi. Ia percaya pengalaman itu akan membawa Satya Wacana bersaing dengan tim papan atas suatu hari nanti. Oleh karena itu, Andre dkk. pun berusaha untuk menularkan motivasi ini satu sama lain.

Dalam suatu kesempatan, Mainbasket mewawancarai Andre tentang berbagai hal, dari penampilan Satya Wacana musim lalu sampai agenda keliling kota. Karena selain memotivasi tim, Satya Wacana juga mengadakan tur ke daerah-daerah yang tak terjamah IBL untuk mengenalkan basket dan berbagi pengalaman. Dengan tur itu, mereka ingin membagi motivasinya ke seluruh Indonesia. Sebab, kata Andre, manajemen Satya Wacana ingin pemainnya memberikan sesuatu kepada kota kelahirannya masing-masing.

Halo, Andre, apa kabar?

Puji Tuhan, baik kabarnya.

Satya Wacana masih latihan di waktu libur IBL?

Dari terhitung Satya Wacana tidak masuk playoff, kami libur, satu minggu kemudian sudah mulai aktif lagi latihan.

Setelah mengarungi musim 2017-2018, ada evaluasi apa saja dari manajemen dan pelatih?

Dari segi manajemen dan pelatih merasa puas karena bisa tampil lebih baik daripada musim lalu, dan mereka sangat senang dengan pemain asing yang dapat mentransfer knowledge buat pemain lokal.

Kalau untuk Andre sebagai individu, adakah evaluasi lainnya?

Kalau dari saya, evaluasi untuk tim tidak ada. Sudah baik.

Andre sendiri menilai penampilan musim lalu seperti apa?

Untuk penampilan saya di musim lalu, jujur belum puas. Banyak yang harus saya perbaiki. Apalagi di awal musim saya harus absen lumayan lama karena cedera.

Pendapat Andre tentang pemain asing, dari zaman Jarron Crump sampai Jontaveous Sulton? Tentu ada perbedaan, bukan?

Sebenarnya sama saja. Sama-sama berstatus pemain asing yang bermain untuk tim Satya Wacana. Yang membedakan, mungkin, sosok Sulton dan Gibbs yang gampang membaur dengan kami. Jadi, lebih terbangun kekompakan di luar maupun di dalam lapangan. Kami para pemain lokal melihat seorang Sulton dan Gibbs ini seperti kakak sendiri. Mereka bisa bercanda bersama, seru-seruan bareng, jadi sudah kami anggap sebagai keluarga. #swfamily

Omong-omong soal Sulton, dia kan memiliki leadership yang bagus. Seperti apa pengaruh Sulton ke tim ini, terutama pemain muda?

Kendala tim Satya Wacana memang leadership. Kami sebagian besar masih bisa dibilang liar karena faktor usia yang masih muda semua. Kehadiran Sulton ini bisa dibilang mentor baik bagi tim kami. Contoh yang sering kami dapat dari Sulton: jangan pernah menyerah dalam kondisi apa pun, selalu semangat dan tidak mau kalah dalam setiap latihan, karena itu semua mempengaruhi mental kami saat bertanding.

Oh ya, musim depan Andre masih akan main di Satya Wacana? Saya dengar kontraknya habis dan belum diperpanjang?

Untuk musim depan saya masih main di Satya Wacana, dan doakan tahun depan saya lulus S1. Amin.

Sudah ada obrolan belum tentang kontrak di Satya Wacana? Apa hasilnya?

Dalam minggu lalu manajemen Satya Wacana sudah mengundang saya untuk membahas tentang kontrak baru. Sejauh ini, sih, positif.

Ada niat keluar dari Satya Wacana seperti pendahulu Andre? Di Satya Wacana ada semacam tradisi yang membuat para pendahulu setelah lulus kuliah keluar.

Kalau niat keluar dari Satya Wacana setelah lulus kuliah? Lihat bagaimana saja ke depannya, yang penting fokus dulu untuk lulus S1.

Ada kemungkinan tidak Andre terus memperkuat Satya Wacana sampai pensiun? Sebesar apa kemungkinannya?

Kemungkinan, sih, ada. Apalagi saya sudah cocok dengan Kota Salatiga, manajemen dan pelatih Satya Wacana. Tapi, balik lagi kalau kehendak Tuhan berkata lain.

Jika melihat rekam jejaknya, bisa tidak suatu hari Satya Wacana menjadi tim papan atas; bersaing dengan Satria Muda, Stapac, dan Pelita Jaya?

Saya, sih, optimis Satya Wacana bisa menjadi tim papan atas; bersaing dengan tim seperti Pelita Jaya, Satria Muda, Stapac, Garuda. Tidak baik jika selalu melihat masa lalu, tapi harus bisa yakin dan optimis untuk melihat ke depan. Saya rasa Satya Wacana sudah ada di jalur yang tepat. Kalau boleh mengutip kata-kata dari pemain NBA Joel Embiid, "trust the process", saya percaya bisa sampai di titik tersebut. Namun, tidak dengan segampang itu. Tekad kerja keras juga harus timbul dari dalam pemain-pemain kami.

Di musim pertama IBL, Satya Wacana sempat ke playoff. Seberapa berarti pengalaman itu untuk Andre dkk.?

Pastinya pengalaman itu sangat berkesan buat kami. Apalagi Satya Wacana menorehkan sejarah pertama kali masuk playoff pada saat itu, dan pengalaman itu menjadi bekal kepercayaan diri untuk musim yang akan datang. Pengalaman ini pun membuat saya pribadi dan teman-teman Satya Wacana merasa termotivasi untuk kembali ke tempat tersebut.

Tentu pengalaman Satya Wacana ke playoff itu menginspirasi orang. Di jeda musim ini, kalian juga punya agenda keliling Indonesia untuk mengadakan semacam basketball clinic dll.. Sebenarnya apa yang kalian sasar dari situ?

Dari kegiatan basketball clinic kami ingin berbagi pengalaman bermain basket di level pro. Target kami sebenarnya kota-kota yang tidak ada tim IBL-nya dan tidak pernah diselenggarakan pertandingan IBL di kota tersebut. Tujuan kami agar mereka bisa merasakan atmosfer pertandingan IBL meski pun kegiatan yang kami lakukan tidak seramai kegiatan IBL.

Peserta basketball clinic kami targetkan anak-anak SMP dan SMA. Mereka sangat antusias dalam melakukan kegiatan tersebut. Tentunya mereka juga mempunyai target untuk bermain di DBL ataupun di JRBL. Nah, dari kegiatan basketball clinic ini akan memotivasi untuk lebih mendalami permainan bola basket.

Sudahkah sasaran dari agenda kalian keliling Indonesia tercapai?

Belum semua karena kami memanfaatkan waktu teman-teman mempunyai kesempatan pulang kampung. Satya Wacana bisa disebut Indonesia mini karena pemain Satya wacana berasal dari Sabang sampai Merauke.

Selanjutnya, akan ada agenda apa lagi yang akan kalian buat?

Pak Zaki, manajer kami, mendorong agar kami semua dapat berbuat sesuatu untuk kota ataupun daerah kami masing-masing. Contohnya Reza Farid dari Banda Aceh, Elyakim (Tampa’i) dari Sulawesi Utara, David (Liberty Nurban) dari Sulawesi Selatan, Henry Cornelis lakay dari Merauke. Itu belum termasuk pemain-pemain junior yang ada di Satya Wacana. Mereka berasal dari Halmahera Utara, Tarakan, Padang, Pekanbaru, Bangka Belitung. Yang sudah sukses berjalan yaitu David Liberty yang diselenggarakan di Kota Palopo Sulawesi Selatan. Selanjutnya tanggal 12 Juni ini Elyakim Tampa’i ( Bitung ) dan Reza Farid ( Banda Aceh ).

Untuk tahun ini kami baru mengadakan basketball clinic. Untuk tahun depan Satya Wacana Salatiga ingin mengadakan basketball camp seperti DBL camp. Tentunya akan diadakan di Salatiga.

Oke, itu saja dari saya. Terima kasih telah meluangkan waktunya. Semoga semua kegiatan Andre dkk. diberkahi. Sehat terus, ya.

Amin. Terima kasih juga. God bless you.

Foto: Hari Purwanto

Komentar