Kegagalan Miami Heat melaju lebih jauh di babak playoff NBA musim ini menimbulkan masalah panjang yang belum terlihat menemui akhir. Kekalahan dari Philadelphia 76ers di putaran pertama playoff yang membuat musim Heat berakhir lebih cepat meninggalkan friksi yang terjadi antara senter utama mereka, Hassan Whiteside, dengan tim pelatih.
Friksi dipicu keputusan kepala pelatih Heat, Erik Spoelstra, yang membatasi menit bermain Whiteside. Pemain berusia 28 tahun itu memiliki rataan menit bermain di musim reguler 25,3 menit per laga. Bahkan selama empat musim bersama Heat, ia mencatatkan rataan 27,7 menit per laga. Sementara itu, dalam lima laga melawan Sixers, Whiteside rata-rata hanya bermain selama 15,4 menit per laga.
Ketika disinggung tentang keputusan tersebut, Speolstra berdalih tidak ada masalah personal dalam friksi tersebut. Keputusan mencadangkan Whiteside murni kebutuhan strategi tim menghadapi pola permainan Sixers. Whiteside memiliki gaya bermain senter konvensional yang lambat dan mengandalkan kekuatan di bawah ring dirasa tidak relevan dengan permainan Sixers yang cepat serta banyak melakukan tembakan dari luar area kunci.
Whiteside tidak menahan dirinya berkomentar di hadapan media. Ia berkali-kali mengungkapkan keinginannya bermain dan membantu tim untuk meraih kemenangan. “Setidaknya, biarkan saya bermain, berjuang untuk meraih kemenangan,” ujarnya. Spoelstra bergeming dan bertahan kepada pilihannya.
Rabu, 23 Mei 2018, sebuah video beredar di dunia maya. Video tersebut diunggah melalui fitur Instagram Stories oleh akun pribadi Whiteside. Dalam video, tampak Whiteside sedang berada di lapangan basket dan melepaskan tembakan tripoin yang menemui sasaran. Setelah menemui sasaran, ia mengungkapkan beberapa patah kata. “Kalian tidak tahu saya bisa menembak tripoin. Ada perbedaan jelas antara orang tidak bisa menembak dengan orang yang tidak boleh menembak.”
Ucapan tersebut jelas tertuju kepada jajaran pelatih yang dikepalai oleh Spoelstra. Bahkan media lokal seperti Miami Herald yakin ucapan tersebut juga tertuju kepada Pat Riley, presiden Heat. Riley diduga menjadi sasaran Whiteside karena selaku pemimpin tim, Riley belum melakukan apa pun terkait friksi yang terjadi.
Miami Herald melaporkan, belum melihat pertukaran menjadi jalan terbaik dari situasi ini. Whiteside masih memiliki sisa kontrak dua musim dengan total bayaran AS$51,5 juta. Penampilan tak konsisten ditambah cedera yang terus menyapanya diprediksi tak akan membuat tim lain mau mengambil Whiteside.
Foto: NBA