Setelah memutus kerja sama dengan Kepala Pelatih Stan Van Gundy, Detroit Pistons segera mencari penggantinya. Namun, mereka tidak mencari pengganti berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Mereka tidak peduli itu. Piston hanya membutuhkan pelatih yang bisa menangani mereka—apa pun jenis kelaminnya.

Dengan sikap itu, Pistons membuka peluang untuk merekrut Becky Hammon, asisten pelatih San Antonio Spurs. Apalagi Hammon, 41 tahun, memiliki pengalaman melatih di NBA di bawah asuhan salah satu pelatih terbaik, Gregg Popovich. Pop—sapaan akrabnya—bahkan percaya sang asisten pelatih sudah siap untuk melatih tim NBA.

Pop merekrut Hammon ke jajaran pelatih pada 2014; menjadikannya asisten pelatih perempuan penuh waktu pertama di NBA. Ia merekrutnya bukan karena sikap politis, strategi pemasaran, atau tetek bengek lainnya yang menyangkut perempuan. Ia merekrutnya karena percaya kepada Hammon sebagai pelatih yang kompeten.

“Tidak ada sangkut pautnya dengan perempuan. Kebetulan saja dia perempuan,” ujar Pop tentang perekrutan Hammon pada 2014 silam, seperti dikutip New York Daily News.

Becky Hammon (kiri) bersama Gregg Popovich (kanan) ketika sama-sama menangani San Antonio Spurs di NBA. Foto: NBA

 

Sebelum ini, Milwaukee Bucks juga dilaporkan melakukan wawancara dengan Hammon. Mereka sempat ingin merekrutnya meski pada akhirnya melabuhkan hati kepada Mike Budenholzer kemarin.  

Dengan sikap serupa, Pistons pun melirik Hammon untuk mengisi kekosongan posisi kepala pelatih mereka. Seperti dilansir Detroit News dari salah satu sumber liga, Pistons melirik Hammon karena ia menarik dan berkualifikasi.

“Dia menarik—dan dengan segala riwayatnya—ia kandidat yang berkualfikasi,” ujar salah satu sumber liga yang tak ingin disebutkan namanya itu, seperti dikutip Detroit News. “Dia merupakan kandidat yang menarik untuk mengisi posisi kepala pelatih ini, di samping asisten pelatih bersinar lainnya di liga.”

Blake Griffin, forwarda anyar Detroit Pistons, gagal membawa timnya ke playoff pada 2017-2018 ini. Foto: NBA 

 

Pistons mengalami masa sulit dengan hanya mencetak rekor menang-kalah 39-43 pada 2017-2018 ini. Bahkan selama satu dekade, mereka hanya mampu melaju ke playoff dua kali pada 2009 dan 2016. Namun, perjalanan mereka di playoff selalu terhenti di putaran pertama. Mereka disapu bersih Cleveland Cavaliers di dua penampilan itu. Maka, mereka pun kini mencari arah baru supaya tim ini bisa berkembang baik dengan memutus kerja sama dengan Van Gundy dan mencari pelatih potensial lain seperti Becky Hammon.

Belum ada laporan lebih lanjut mengenai status hubungan Pistons dan Hammon. Namun, sang pelatih tetap berpotensi untuk menjadi kepala pelatih perempuan pertama di NBA.

Foto: NBA

Komentar