Dinamika pra-musim mulai terasa. Kabar mengenai perpindahan pemain, pemain pensiun dan uji tanding kontestan IBL sudah berdengung. Berita terbarunya yaitu Stapac Jakarta kemungkinan besar akan melepaskan salah satu bintangnya, Andakara Prastawa Dhyaksa.

Berita tersebut dibenarkan oleh Manajer Stapac, Gagan Rachmat. Ia mengatakan bahwa proses negosiasi dengan Prastawa tidak menemui kata sepakat. Kemungkinan terakhirnya adalah manajemen tidak akan melepas Prastawa.

"Proses negosiasi pihak kami dengan Prastawa menemui jalan buntu. Kami sebenarnya sudah mengajukan perpanjangan kontrak. Tetapi setelah melalui proses perundingan, ternyata tidak terjadi kata sepakat. Kami tidak bisa memenuhi permintaan Prastawa, kemungkinan besar, kami akan melepas Prastawa," ujarnya, Rabu, 16 Mei.

Gagan juga menuturkan, ada lima pemain (termasuk Prastawa) yang kontraknya sudah habis. Tetapi beberapa pemain sudah setuju untuk tetap bermain di Stapac, seperti Widianta Putra Tedja dan Kristian Liem. Sisanya masih dalam tahap negosiasi.

"Kami ingin mempertahankan pemain-pemain muda," tegas Gagan.

Sementara itu, Prastawa hingga saat ini belum menetapkan keputusan. Ia masih mencari pilihan terbaik untuk karirnya. Tapi Prastawa ingin akhir bulan Mei sudah ada keputusan.

"Memang benar kontrak saya dengan Stapac sudah habis. Sekarang masih negosiasi," ungkapnya. "Saya sedang mencari pilihan terbaik untuk saya. Mungkin juga pilihan terbaik saya adalah tetap di Stapac. Hingga saat ini saya masih fokus di timnas Indonesia. Tapi keinginan saya, bulan ini sudah mengambil keputusan."

Selain negosiasi pemain, Stapac kini juga mencari sosok kepala pelatih. Sebab, Geraldo Ramos Vilallon sudah kembali ke Filipina dan menakhodai tim Blackwater Elite di PBA Commissioner's Cup 2018. Gagan Rachmat juga memastikan bahwa musim depan Stapac akan diasuh oleh pelatih baru. Hanya saja, belum ada kepastian namanya.(*)

(Baca Juga: Paul Zamar dan Bong Ramos Bersatu di Blackwater Elite)

Foto: Hariyanto

Komentar