Kepala Pelatih Westports Malaysia Dragons, Christopher Thomas resmi meninggalkan timnya. Thomas merasa kurang sukses setelah dua musim menangani Dragons. Bahkan di ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018, Dragons ada di peringkat delapan dari sembilan peserta. Thomas kini pulang ke Amerika Serikat.

Dragons terpuruk di ABL musim ini. Bahkan tim yang pernah menjadi juara ABL 2015-2016 itu hanya mendapatkan lima kemenangan dari 20 laga. Thomas dari awal tahu, ia dan asisten pelatih Adrian Wong, bakal sulit membuat Dragons berprestasi karena kekurangan pemain. Beberapa bintang Dragons keluar, tepat sebelum liga dimulai. Alasannya bermacam-macam, karena tengah menghadapi masalah keluarga dan ada yang cedera.

Hal tersebut membuat Thomas merasakan tekanan luar biasa sebagai kepala pelatih. Sebab, ia harus memikirkan strategi baru karena banyak pemain yang baru, serta memikirkan kembali cara membangun kerjasama tim. Hasilnya, tidak bagus, bahkan ia sempat kecewa di awal musim.

"Ini kerugian besar bagi kami. Pemain kunci sudah meninggalkan kami. Saya tidak bisa berkata banyak, selain semoga pemulihan cedera pemain lebih cepat," ucapnya, seperti dilansir website resmi Dragons.

Thomas tetap mampu meramu tim dengan baik meski komposisinya kurang ideal. Beruntung, Dragons akhirnya bisa membawa Joshua Munzon kembali di tengah musim. Munzon dan Marcus Marshall membuat tim ini bisa mengumpulkan kemenangan.

Marshal mencetak 60 poin saat Dragons menang 116-112 dari Mono Vampire Basketball Club. Selain itu mereka juga bisa menumbangkan tim berjuluk "Pembunuh Raksasa", Saigon Heat dengan skor 91-87. Dua kemanangan membanggakan ini, tak cukup untuk menutup rasa malu Thomas.

"Faktanya adalah mereka pemain berjuang mendapatkan kemenangan, mereka pantas untuk itu. Untuk hasil selama musim ini, saya akan bertanggung jawab," kata Thomas. "Ini adalah musim yang baik dan luar biasa bisa bersama tim ini. Tapi saya pikir sudah waktunya untuk pulang."

Thomas mengatakan ia sangat rindu rumah karena alasan luar biasa. Ia ingin bertanggung jawab penuh terhadap timnya. Ketika pulang ke Amerika Serikat, Thomas berharap tetap bisa melanjutkan karir sebagai pelatih.

"Saya baru pulang sekitar dua minggu dalam empat tahun terakhir. Saya sangat suka dengan basket, tim ini dan pekerjaan saya sebagai pelatih."

Chris Thomas mulai memulai karir sebagai asisten pelatih di Dayton University (2000-2003). Kemudian melanjutkan tugasnya di Pitt-Johnstown University (2003-2005), Miami Redhawks (2005-2007), Lake Superior State University (2010-2011) dan tim nasional Slovenia (2013-2014). Pada tahun 2015-2016 ia mulai menjabat sebagai Kepala Pelatih Orangeville A di NBL Kanada.

Tahun 2016, Dragons ditinggalkan pelatih asal Filipina, Ariel Vanguardia yang pindah ke tim PBA, Phoenix Fuel Masters. Padahal saat itu Dragons baru saja menjuarai ABL 2015-2016. Manajemen Dragons mendatangkan Thomas, tepatnya pada bulan September 2016. Ia memikul tugas berat untuk mempertahankan gelar juara ABL.

Di ABL 2016-2017 prestasi Dragons menurun, bahkan hampir saja tidak lolos playoff. Tetapi akhirnya mereka bisa finis di peringkat kelima. Lalu di musim keduanya bersama Dragons ABL 2017-2018, justru jadi musim paling buruk.(*)

Foto: ASEAN Basketball League

Komentar