Meski tanpa diperkuat dua bintang mereka, Gordon Hayward dan Kyrie Irving di babak playoff, Boston Celtics tetap tampil luar biasa selama babak playoff. Lolos dari hadangan Milwaukee Bucks dan Philadelphia 76ers, Celtics harus menyingkirkan Cleveland Cavaliers untuk melaju ke babak final NBA pertama mereka sejak musim 2009-2010.

Meski memiliki keunggulan laga kandang (homecourt advantage), Celtics kembali tak diunggulkan lawan Cavaliers. Sama seperti saat melawan Bucks dan Sixers. Akan tetapi, tim asuhan Brad Stevens ini membuka final Wilayah Timur dengan cukup baik. Di hadapan 18 ribu lebih pendukung yang memadati TD Garden, Boston Massachusetts, Amerika Serikat, Celtics berhasil mempecundangi Cavaliers 108-83.

Ada yang menarik dalam kemenangan tersebut. Celtics yang memiliki salah satu pertahanan terbaik di NBA berhasil menghentikan laju eksplosif bintang Cavaliers, LeBron James. Pemain yang akrab disapa King James tersebut hanya mampu mencetak 15 poin dengan akurasi tembakan 31 persen tanpa satu pun tripoinnya memenuhi sasaran. Ia juga melakukan sembilan kesalahan sendiri (turnover) selama pertandingan. Padahal selama 11 laga yang sudah dilalui James bersama Cavaliers di babak playoff musim ini, rata-rata poin per laganya mencapai 34,2 poin. Dalam kurun waktu yang sama, pria 32 tahun ini rata-rata melakukan turnover sebanyak 3 kali per laga.

Bukan tanpa sebab James gagal tampil dominan di laga ini. Stevens yang paham betul bahwa James adalah sumber kekuatan utama Celtics melakukan perubahan pada barisan pemain utama (starter). Tak ada nama Aron Baynes di susunan utama, yang ada di sana adalah Marcus Morris. Pemain bernomor punggung 13 tersebut mengemban tugas utama untuk terus “melekat” pada James.

Dengan berhasil menahan James dengan 15 poin dan akurasi hanya 31 persen, Morris masuk dalam jajaran elit lawan-lawan terberat sang megabintang NBA. Sejak 2013-2014 lalu, akurasi rata-rata James bila berhadapan dengan Morris hanya mencapai 33 persen. Angka tersebut adalah terkecil kedua dari lawan-lawan James seperti dilansir ESPN. Dengan catatan itu, James sudah melakukan minimal 50 kali percobaan tembakan saat berhadapan dengan pemain tersebut. Satu-satunya pemain yang berhasil menahan James lebih kecil dari Morris adalah forwarda Golden State Warriors, Draymond Green.

Selain catatan tersebut, ESPN juga memberikan tambahan fakta lainnya. Dalam 11 duel terakhir melawan Morris, James rata-rata hanya mampu menorehkan 21,1 poin per laga dengan akurasi tripoin sangat kecil, 16,3 persen. Selain itu, dalam kurun waktu dan lawan yang sama, James tak pernah sekalipun mencetak 30 poin atau lebih.

Fakta-fakta di atas membuat duel Celtics dan Cavaliers semakin menarik untuk ditonton. Morris diyakini akan terus bermain sebagai starter dengan tugas utama yang sama, menghentikan sang raja. Menarik menunggu apakah James dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Morris di babak ini, karena nyaris semua orang tahu bagaimana bobroknya Cavaliers tanpa James.

Foto: NBA

Komentar